°1.2° 함께

3.4K 708 91
                                    

Mian baru update😢😢 aku usahain cepet update lagi😀

Vote juseyo!💛

Vote juseyo!💛

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.








Orang bilang, hati yang baik mencerminkan kehidupan yang baik. Kini Lara mempercayai perkataan itu setelah keseringan memperhatikan Jake. Setiap waktu yang Lara lakukan ialah termenung dan menatap Jake, apalagi Lara adalah sosok hantu yang tidak butuh tidur, ia menghabiskan waktunya sepanjang malam dengan duduk di lantai meratapi wajah Jake.

Bukannya apa, hanya Jake yang bertekad membantunya, sementara temannya yang lain hanya berlandaskan 'malas berdebat'. Itu sebabnya perhatian Lara tercuri seluruhnya untuk Jake. Tidah salah, bukan? Tentu saja tidak.

Kini dia sedang duduk di meja makan, memperhatikan Jake yang sedang memasak makanan bersama Sunghoon dan Jay. Meski Jay sering curi-curi pandang ke arahnya sekadar memberi tatapan tajam, atau mungkin dia tengah berantisipasi bila Lara tiba-tiba mendekat? Entahlah.

"Kak Ra." Niki tersenyum, duduk di sebelah Lara, memberikan sebuah sapu tangan berwarna putih bersih dan juga sebuah bolpoin.

"Hng???"

Senyum Niki semakin mengembang, dengan malu-malu ia menjawab. "Minta tanda tangannya dong. Di sini." Ia menunjuk sarung tangan tersebut.

Lara kikuk sendiri, daripada berbasa-basi lebih lanjut, Lara langsung menandatanganinya.

Walau bisa memegang benda secara leluasa, tetap saja Lara kesusahan menggenggamnya dan juga terdapat rasa ngilu tatkala ia menyentuh sebuah benda.

"Udah."

"Yeay! Baik banget," puji Niki, menyengir lebar sembari mengangkat sarung tangan yang sudah ditandatangani Lara tinggi-tinggi.

Jungwon datang membawa nampan berisi roti dan cokelat panas untuk dirinya sendiri. Dia mengambil duduk di hadapan Lara, menyipitkan mata untuk memperhatikan Lara dari dekat, karena baru kali ini ia berkesempatan menilai hantu itu dari jarak sedekat ini, biasanya sih ia akan kabur.

Diperhatikan dari jarak dan sangat intens membuat tubuh Lara sedikit kaku. Namun tatapan itu berakhir saat tirai jendela disibak lebar oleh Jay, cahaya pagi yang amat terik menguar masuk ke dalam ruangan. Lara memejamkan mata erat-erat karena kini dia sangat sensitif dengan cahaya.

How This To This | Enhypen✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang