°1.3° 승인

3.4K 668 70
                                    

Doain aku lancar ujian SBM🤭

Makasih buat yang selalu nunggu. Eh ada ya?

 Eh ada ya?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.









"Gimana? Coba jelasin."

Di dalam mobil, tujuh cowok tengah menantikan jawaban dari sosok tak kasat mata di sekitar mereka. Ah, ralat. Hanya sosok cowok berambut cokelat silver yang menatap penuh keseriusan, menanti penjelasan keluar dari bibir pucat seorang gadis tembus pandang di sebelahnya. Kedua bola mata cowok itu terus tertuju pada sang pusat perhatian, sesekali berkedip hanya demi memasang sorot serius.

"J-jelasin apa?" Lara merunduk kikuk sambil menggarut punggung tangan.

"Kenapa lo bisa nyasar di gedung tadi?" potong Jungwon langsung, dia duduk di jok depan, menatap Lara dari spion sembari sibuk membersihkan wajah menggunakan tisu.

"Karena kalian belum balik, jadi aku---"

"Nyusul? Kita bukan di gedung itu, di gedung se-be-lah-nya! Kan sebelum masuk Jake udah nunjuk gedungnya ke lo."

"Terus kenapa---"

"Kenapa kita bisa ada di gedung tadi? Ya karena tiba-tiba Jake ngajak lewat sana, dan beruntung ketemu lo di tengah jalan."

Lara menatap Jake dengan tatapan tak terjelaskan, sementara Jake menatap Lara dengan hembusan napas jengah.

"Tadi lo lagi sembunyi 'kan? Kenapa? Lo ngeliat sesuatu?" Jake kembali bersuara.

Baru ingin menyangkal, sebuah susu kotak terlempar ke pangkuannya. Lara tersentak, melirik susu kotak tersebut dan sang pelempar secara bergantian.

Cengiran Niki membuat suasana menjadi lebih hangat, senyumnya mengembang. "Sebelum bicarain hal serius, mending ngisi tenaga dulu."

"Tapi dia bukan manusia, ngga butuh tenaga, Nik." Sunoo merapatkan bibir, cemberut, merasa malas dengan kehadiran Lara, pasalnya dirinya hanya mendapat sedikit perhatian belakangan ini.

Menyadari nuansa menjadi lebih baik, Lara menjawab diiringi senyum yang sangat tipis. "Makasih...," cicitnya teramat pelan.

Niki memasang ekspresi kaget, melotot seraya membekap bibir, memasang raut tak percaya. Ekspresi yang membuat Lara kebingungan. Cowok berdarah jepang tersebut menepuk pundak Jay yang tengah terlelap di sebelahnya.

How This To This | Enhypen✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang