.
.
.Sinar matahari masuk samar-samar melalui celah gorden pintu balkon sehingga menganggu tidur Eun Jung, lantas ia membuka matanya dan mengerjap dua kali pelan.
Sekarang kondisi Eun Jung bisa dibilang sudah membaik, berbeda dari hari-hari sebelumnya, Ia tak lagi mengkonsumsi obat-obatan.
Namun tetap saja, jika ia memaksakan diri untuk mengingat sesuatu maka kepalanya akan kembali sakit.
Eun Jung merubah posisinya menjadi duduk, ia meregangkan otot-otot tubuhnya yang pegal.
Matanya beralih menatap jam diatas nakas.
Pukul 07.02 pagi.
Setelah membiarkan nyawanya terkumpul, Eun Jung bangkit dari tempatnya, ia Melangkahkan kaki kedalam kamar mandi untuk membersihkan diri.
15 menit kemudian Eun Jung keluar, sudah menggunakan pakaian.
Ia tidak mau lagi memakai pakaian didalam kamar, mengingat hari itu saat tiba-tiba Taeyong masuk tanpa mengetuk pintu.
Kenapa tidak dikunci pintunya?
Inginnya Eun Jung juga begitu, namun tak bisa. Pintu kamarnya tak memiliki kunci, sempat ia bertanya kepada Taeyong dan laki-laki itu malah menjawab 'Kuncinya sama gue, pintunya gak perlu dikunci nanti kalo ada apa-apa dan kebetulan Lo kunci nanti gue yang susah' seperti itulah jawaban Taeyong.
"Astaga!!" Pekiknya kaget.
Siapapun pasti juga akan terkejut jika tiba-tiba ada orang berdiri didepannya seperti ini. Bahkan sekarang Taeyong berdiri persis didepan kamar mandi.
"Kamu ngapain disini?" Tanyanya masih mengatur nafas.
"Kunjungan pagi"
Eun Jung mengernyit heran, namun ia abaikan.
Ia melangkah melewati Taeyong, menuju meja rias.
Tangannya meraih sisir, lalu digunakannya untuk merapikan rambutnya yang lumayan berantakan karena habis keramas.
Taeyong masih mengamatinya dari tempatnya, sambil melipat tangan didepan dada.
"Hm" Eun Jung berdehem, terlihat ia ingin menanyakan sesuatu.
"Taeyong aku mau tanya."
"Apa?"
"Hmm, s-siapa yang beli pakaian dalam aku?" Tanyanya, sebenarnya ia malu namun dari awal ia sudah sangat penasaran ingin bertanya.
Dibelakang sana Taeyong terkekeh kecil, lalu menghampiri Eun Jung dimeja rias.
Ia berdiri tepat dibelakang kursi Eun Jung, matanya fokus melihat Eun Jung dari pantulan kaca didepannya.
"Kamu penasaran?" Tanyanya.
Eun Jung mengangguk.
"Aku" bisiknya tepat ditelinga Eun Jung. Ia merinding seketika.
Ia menatap Taeyong tak percaya, bagaimana Taeyong bisa memilihkan yang pas untuknya.
"Kalo bener dia yang milih, gimana Taeyong tahu ukurannya?" Batinnya.
Tiba-tiba Taeyong Tertawa, mungkin karena melihat ekspresi Eun Jung yang lucu itu.
"Gimana cara aku tau ukuran Bra kamu?" Bisiknya lagi.
Eun Jung membelalak, bagaimana dia tahu? Pikirnya.
Tiba-tiba tangan Taeyong menjulur ke depan dadanya. "Tangan gue ternyata gak bisa bohong", lalu memberikan smirk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mafia • NCT2020 [On Going]
Mystery / Thriller• MAFIA is real Don't try to find us- NCT2020 ©Venyadeliaputri Rank #1 of 23bujang [23-06-21] Rank #1 of Mafia [02-07-21]