Unspoken (2/3)

776 66 1
                                    

CHAN POV
• 450 words

🍂

Senin 15 Juli 2019

“Hari ini akan ada siswa baru di sekolahmu, Chan. Kamu jaga dan temani dia selama dia di sini ya.”

Itu pesan dari Mama sebelum aku berangkat sekolah. Apalagi sekarang? Menemani anak kota? Pasti anak manja. Kenapa juga harus aku yang menemani anak itu. Memangnya dia siapa. Aku terus mendumal sepanjang jalan menuju sekolah.

Sekarang di depan kelas ada seorang laki-laki bersurai coklat dengan wajah yang.. emmm, cantik? Bagaimana bisa seorang laki-laki berparas cantik seperti itu?

“Namaku Lee Minho, kalian bisa memanggilku Minho. Aku baru saja pindah ke desa ini, jadi mohon bantuannya.”

Oh namanya Minho, lucu. Ah Chan, tadi pagi kamu marah-marah kenapa sekarang begini.

Minho duduk di sebelahku, jelas aku salah tingkah. Bahkan ajakannya untuk berkenalan malah aku abaikan. Bukan, bukan tidak mau. Aku hanya tidak tahu harus bersikap seperti apa.

...

Jum'at 15 November 2019

Pukul 15.00 sudah waktunya pulang, Minho dengan terburu-buru mengemas buku dan alat tulisnya ke dalam tas kemudian berlari keluar kelas. Tanpa sadar, ia menjatuhkan bukunya. Aku mengejarnya keluar.


“Minho tunggu!”

Aku sedikit berteriak agar Minho tidak semakin jauh. Hari ini tidak seperti biasanya, Minho jelas terlihat menghindariku. Apa aku ada salah?

Setelah memberikan bukunya, Minho lantas pergi meninggalkan aku yang masih tidak mengerti akan perubahannya.

Iya, aku jadi semakin dekat dengan dia. Kami belajar bersama juga bermain bersama. Aku akan selalu ada jika minho butuh bantuan. Aku akan selalu ada di sisinya. Tapi hari ini kenapa dia menjauh? Karena tidak ingin hubungan ku dengannya merenggang, aku datangi rumahnya. Meminta penjelasan darinya. Tebak apa yang dia katakan?



“Chan, aku suka sama kamu. Sepertinya aku mencintai kamu. Aku tidak mau berada jauh dari kamu. Apa kamu juga begitu Chan?”

Kaget. Tentu saja. Aku tidak siap dengan pernyataan dan pertanyaan dari Minho. Maka yang aku lakukan hanya diam sampai akhirnya Minho masuk ke dalam rumah dan menutup pintunya rapat.


Bodoh! Chan kenapa kamu justru diam. Padahal kamu juga sama sepertinya. Iya aku juga punya rasa yang sama. Tapi aku tidak bisa. Sungguh, aku tidak ingin menyakitinya.

Sejak malam itu, aku tidak pernah lagi membahas perkataan Minho. Berlaku seolah tidak pernah terjadi apa-apa. Begitupun dengan Minho. Ia kembali seperti sebelumnya, pulang bersama dengan ku dan belajar bersama.

...

Jum'at 20 Desember 2019

Hari ini pembagian Rapot. Artinya liburan sudah di depan mata. Aku sudah menyiapkan beragam rencana selama liburan nanti yang ingin aku habiskan dengan Minho.

“Chan aku pamit.”


Seperti ditimpa bebatuan, dadaku sesak. Aku tidak siap. Aku tidak mau Minho pergi. Belum sempat aku menjawab, Minho sudah hilang dari pandangan.

Minho, maafkan aku. Harusnya malam itu aku jawab jika aku juga mencintai mu. Maafkan aku malah menyakiti mu, Minho. Tunggu aku, aku akan menyusulmu ke kota. Aku janji.

🍂

Hai?
Cerita ini ada 1 part lagi. Part finalnya bakalan dari sudut pandang author.
Ceritanya emang ga terlalu panjang tapi sengaja aku bagi sesuai dengan POV masing-masing.
Makasih yaa sudah mau baca 😊

All About Us [ Banginho ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang