16. Permintaan Yang Sulit

794 81 15
                                    

Under a Shady Tree
Dear_AS 🌹
Wifam fanfiction™


🌸Happy Reading 🌸

-

Tuhan, berikan kami kebahagiaan untuk kehidupan saat ini. Meskipun harus berpisah, aku tak ingin ada penyesalan yang harus dibawa sampai mati.

Aku tak ingin mati dan terjerat sebuah tali bernama penyesalan. Aku tak ingin pergi dengan sebuah kisah yang belum selesai. Tapi aku tak pernah tahu, kapan takdir kematian menjawab semua yang tidak ingin yang kuharap. Tuhan dengan segala rahasia takdirnya, yang selalu berhasil menjatuhkanku dari jembatan harapan yang sedang kulalui dengan hati-hati. Hingga membuatku takut untuk membangun sebuah kepercayaan dalam diriku.

Semua itu terasa sangat menyakitkan ....

Mata indah itu perlahan terbuka. Seohyun merasakan kelopak matanya berat karena membengkak. Dia menangis hingga tertidur dalam rasa takut yang berkecamuk dalam diri.

Padahal semalam semuanya berakhir dengan indah, meskipun perjalanan ke Namsan tower yang berakhir dengan begitu emosional. Kyuhyun mengantarkannya kembali ke rumah sakit, menemaninya makan malam hingga tertidur. Semua yang berakhir dengan sempurna, membuatnya semakin takut kehilangan semua kesempurnaan itu.

Reaksi emosional diri terkadang memang sangat berlebihan dan sulit untuk dikendalikan.

Menghirup udara pagi yang menyeruak masuk dari jendela kamar perawatannya yang telah terbuka. "Terima kasih banyak atas nikmat pagi yang Engkau berikan padaku saat ini, Tuhan," gumam Seohyun, meregangkan tubuhnya.

"Tuhan akan selalu memberikan berkat-Nya yang nikmat untuk kau nikmati setiap harinya," ucap seseorang. Membuat mata Seohyun membelalak sempurna saat menoleh ke arah suara.

"Eomma? Kau di sini?!" teriak Seohyun, membuat wanita paruh baya itu tersenyum tulus ke arahnya.

"Ya, Seohyun-ah. Eomma di sini," ucap wanita paruh baya itu, seraya menuangkan seduhan teh herbal yang dia buat ke dalam cangkir kecil yang terlihat sangat indah.

Seohyun bangkit seraya melihat tanggal pada kalender yang terletak pada nakas besi tepat di sisi ranjang perawatannya. Lalu menatap ke arah sang Ibu penuh tanya.

"Ini bukan akhir ataupun awal bulan, bagaimana Eomma bisa kemari?" tanya Seohyun menatap ibunya dengan tatapan heran.

Setengah percaya, bahkan sangat kebingungan saat ini.

Ibunya tersenyum seraya mendekat ke arahnya. "Apakah salah jika Eomma ingin mengunjungimu?" tanya sang ibu, membuat Seohyun kontan menggelengkan kepalanya.

"Tentu saja tidak, aku sangat senang karena Eomma berada di sini bersamaku pagi ini. Tapi, apakah Eomma tidak bekerja?" tanya Seohyun. Bersamaan dengan sang Ibu yang menyodorkan teh beraroma bunga Maehwa atau bunga plum dengan madu yang sangat merelaksasi.

"Minum dulu teh ini, kau berkali-kali batuk tadi."

Seohyun tersenyum seraya mengambil alih cangkir itu dari tangan ibunya. "Terima kasih, Eomma. Aku bahkan tak sadar bahwa aku terbatuk saking nyenyaknya," ucap Seohyun seraya menyeruput teh herbal kesukaannya yang terasa sangat nikmat dan menenangkan itu.

"Pasti karena kau terlalu kelelahan. Tenggorokanmu kering karena banyak berada di luar rumah bersama kekasihmu." Ucapan sang Ibu nyaris membuat Seohyun tersedak.

"Eomma, jangan berbicara sembarangan," ucap Seohyun dengan pipinya yang memerah.

Minyoung tersenyum seraya mengusap pipi putrinya yang memerah seperti buah persik itu. "Tidak perlu merasa malu, Eomma mengetahuinya," ucap Minyoung, membuat Seohyun tersenyum malu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 15, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Under A Shady Tree [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang