January 31, 2019.
Disini, semuanya berawal saat netraku dengan lancang menangkap sosokmu.
Tubuh tegap dengan simetris bahu proporsional terbalut otot yang terlindung oleh jas putih yang selalu kau kenakan. Kau begitu sempurna, bahkan hanya melihatmu dari kejauhan. Saat kau memutar balik tubuhmu, aku dapat menangkap wajah tampan yang membuatku memuja.
Mata setajam elang itu, berpadu apik dengan hidung bangir yang terlihat indah, berbingkai dalam rahang tegas dengan pahatan yang sempurna.
Aku menyukainya...
Aku mengagumimu bahkan sebelum kita saling menyapa.
Tahun pertama yang ku lalui bagai mimpi buruk di bilik pesakitan rumah sakit ini, namun kehadiranmu berhasil mengubah segalanya.
Kini telah empat tahun mimpi burukku terlewati dan telah tiga tahun aku mengenal sosokmu, aku tak ingin lagi duduk disini sebagai pengagum rahasiamu, aku tak ingin membiarkan waktu singkat nan berharga yang kumiliki terbuang dengan sia-sia.
Kini kau berperan dengan baik sebagai kekasihku setiap kita bertemu, walau kutahu itu semua hanyalah semu, aku harap suatu saat nanti aku dapat mengatakannya kepadamu, bahwa...
Aku sangat mencintaimu, Cho Kyuhyun...
-
Mata indah itu memejam saat menutup buku harian ditangannya, Seohyun senang dengan agenda menghirup udara di pagi hari, udara segar dibawah pohon mahoni yang rindang akan selalu mengatakan padanya bahwa semuanya akan baik-baik saja. Dirinya tak akan mati dengan menyedihkan, akan ada akhir yang bahagia saat kedua matanya tertutup untuk pergi bersama malaikat maut nantinya.
Melankolis? Ya, hatinya sangat Melankolis. Dirinya tak sekuat yang orang lihat, terkadang tanpa ibu dan kakaknya ketahui ia juga dapat mengeluh dan menangis, mengutuk Tuhan dengan takdirnya yang begitu kejam. Namun, semua itu tidak membuat hidupnya menjadi lebih baik, malah hanya akan membawa luka yang terus mengiris hatinya dan Seohyun benci akan hal itu.
“Sudah waktunya untuk masuk kedalam Nona manis, bisik suara yang sangat ia sukai selama tiga tahun ini, Seohyun memejam saat merasakan bibir tebal itu mengecup hangat dahinya dari belakang.” Pria ini menyayanginya, tentu saja karena semua dokter sangat menyayangi dan mengasihani pasiennya.
“Sudah mengunjungi pasien lain hari ini?” tanya Seohyun mendongakkan kepalanya ingin tahu.
Tersenyum membenarkan arah kepala Seohyun, “Jangan menoleh kebelakang seperti itu, lehermu bisa sakit.” Ucap Kyuhyun membuat Seohyun Mengerucutkan bibirnya.
“Aku tidak suka pertanyaanku diabaikan...” sungutnya manja.
Terkekeh geli, “Iya, aku terlalu mengkhawatirkanmu hingga lupa menjawab pertanyaanmu, aku sudah mengunjungi semua pasienku, kini tinggal dirimu, pasien istimewa yang ada di rumah sakit ini.”
“Aku istimewa ya? Satu-satunya?” tanya Seohyun kembali menoleh dan mendongakkan kepalanya.
“Iya cantik kau satu-satunya pasienku yang paling istimewa.” Ucap Kyuhyun menjawil hidung bangir itu dengan jemarinya.
“Aku kekasihmu jika kau tidak lupa.” Ucap Seohyun membuat tangan kokoh itu kembali mengusap kepalanya sembari menuntun kursi rodanya memasuki lift.
“Sejak kapan aku melupakan status kita disini, aku selalu berusaha menjadi kekasih yang baik untukmu setiap kita bertemu.” ucap Kyuhyun lembut, ya dirinya memang menjalankan perannya sebagai dokter yang baik yang selalu menjaga perasaan pasiennya.
“Cium aku!” pinta Seohyun riang seraya mendongakkan kepalanya.
Kyuhyun tersenyum menundukkan kepalanya mengecup bibir manis itu, namun Seohyun menahan tengkuknya hingga tautan bibir mereka terjalin dalam tautan hangat yang cukup lama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Under A Shady Tree [HIATUS]
RomanceKelahiran dan kematian adalah sesuatu yang telah ditetapkan oleh Tuhan tanpa bisa di ganggu gugat. Begitu pula dengan perihal jodoh di dunia, jika Tuhan menghendaki sebuah takdir pertemuan dengan seseorang yang terikat benang takdir yang bernama jo...