5. Obat yang dikirimkan oleh tuhan

1.7K 181 43
                                    

Obat Yang dikirimkan Oleh Tuhan

Written by @Dear_AS

Happy Reading

Seminggu telah berlalu, bahkan bulan Februari telah melewati tanggal sepuluh. Setelah kedatangan Taeyeon Eonnie-nya yang membawakan macbook kesayangannya, kini saat sepi di ruang perawatannya tak begitu terasa. Seohyun tersenyum saat mengetikkan bab ke-7 pada Novel percintaan yang ia buat sejak tanggal 3 kemarin. Satu bab selesai setiap harinya. Kisah seorang gadis yang rapuh dengan bom waktu yang bersarang pada tubuhnya, kisah seorang gadis bodoh yang jatuh cinta pada malaikat yang akan menyelamatkan nyawanya. Tersenyum saat berhasil menuliskan to be continue pada akhir kisah. Seohyun menatap pada jam dinding yang menunjukkan pukul hampir pukul 6 sore.

Melirik pada ponselnya, tidak ada dering yang mengusik seperti biasanya, “Mungkin dia sibuk.”gumam Seohyun seraya menutup macbook-nya setelah benda berwarna merah muda itu mati.

Memejamkan matanya, Seohyun membiarkan tubuhnya merebah untuk menghilangkan penat. Belakangan ini tubuhnya terasa cepat lelah dan belakangnya terasa sakit. Kata Kyuhyun Oppa-nya ketahanan tubuhnya sedang menurun sel darah putih dalam tubuhnya sedang meningkat dan mengalami sedikit pembengkakan kelenjar limpa. Tubuhnya sedang tidak begitu stabil, dokter tampannya itu terus mengatakan padanya untuk beristirahat dan menjaga pola makan agar tidak terjadi komplikasi lainnya.

Memejamkan matanya erat, “Tubuhku, aku berharap kau terus kuat bersamaku sampai akhir. Sampai kita menemukan sumsum tulang belakang yang cocok, hingga nanti kita sembuh dan berbahagia bersama pria yang aku cintai...” ucap Seohyun dengan sebulir air mata jatuh.

Tok.. tok!

Seohyun terkesiap melihat pintu ruang perawatannya terbuka. Suster Im tersenyum dan membungkukkan tubuhnya sopan, “Nona Seo, ada yang ingin bertemu dengan anda...” ucapnya ramah.

Seohyun tersenyum senang saat melihat pria yang mengendong bayi muncul di belakang suster cantik tersebut, “Selamat sore Seo Joohyun, kami kemari hanya ingin berpamitan denganmu.” ucapnya tersenyum manis.

Seohyun berdiri dari duduknya, “Jihoon Oppa, kau datang membawa bayimu kemari?” tanya Seohyun tak percaya.

Menatap pada suster Im, “Suster apakah tidak masalah bayi berada di ruangan khusus ini?” tanya Seohyun sedikit khawatir.

Mengangguk sedikit ragu, “Karena ruangan anda tidak memiliki alat-alat radiasi dan anda tidak melakukan kemoterapi, saya rasa akan baik-baik saja selama tidak dalam waktu yang lama.” ucap suster cantik itu terlihat tak yakin.

Seohyun sangat tahu, Suster Im adalah wanita baik hati yang tidak tega untuk mengusir pergi seseorang. Berpikir sejenak, “Baiklah Suster Im yang cantik, apakah aku boleh izin untuk keluar sebentar. Aku hanya akan berada di cafeteria depan sana tak lebih dari sepuluh menit. Aku ingin mengobrol dengan temanku yang ingin berpamitan ini.”

Mengangguk ragu, “Jangan terlalu lama diluar, Dokter Cho bisa-”

“Ya, aku tahu dia akan marah. Aku akan mengabarinya setelah di cafeteria.” Ucap Seohyun tersenyum manis seraya memasukkan ponselnya pada piayama pasien yang ia kenakan sore ini.

“Baiklah jaga dirimu dengan baik, ne” ucap Suster cantik itu sedikit memastikan bahwa Seohyun tak akan lama.

“Kami pergi sekarang Suster!” seru Seohyun membungkukkan tubuhnya.

-

“Kau tidak masalah, ehm maksudku kau tak pernah merasakan sakit ataupun kondisi tubuhmu menurun?” tanya Jihoon yang melihat sedari tadi di lift Seohyun terlihat sangat sehat tak seperti orang sakit.

Under A Shady Tree [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang