22

612 77 30
                                    

Aloha!

Selamat malam, semua!

Apa kabar?

Please, maaf banget baru bisa update setelah hampir setaun ga dilanjut, moga masih pada mau baca lanjutan cerita ini yaaaa

HAPPY READING!

AWAS TYPO!

oOoOoOoOo

Leander menendang rerumputan di hadapannya untuk meluapkan kekesalannya yang memuncak. Setiap dia berbicara dengan Justin, hal itu tidak pernah berakhir dengan baik. Pada akhirnya, apapun yang Justin katakan, selalu membuatnya naik darah.

Leander menghembuskan napas kasar, kemudian duduk dibangku panjang yang mengarah ke kolam di hadapannya. Sebelumnya dia tidak berpikir jernih, dia tidak ingin melihat Justin lebih lama lagi karena yang dia inginkan hanya memukul wajah laki-laki itu, sehingga dia memutuskan keluar dari ruangan tempat Nicole terbaring. Lalu, entah di mana posisinya saat ini.

Tak lama kemudian, dia mendengar langkah kaki sedang menuju ke arahnya. Dia menoleh ke belakang dan mendapati kakek tua yang tadi dilihatnya di ruangan Nicole sedang berjalan ke arahnya. Jika dugaannya benar, maka kakek tua itu adalah kakeknya. Yang tampaknya adalah Raja dari planet antah-brantah ini.

"Yeah, benar. Aku adalah kakekmu dan Raja dari planet ini. Planet ini bernama Mesier, bukan antah-brantah."

Satu lagi orang yang membaca pikiran, sungut Leander dalam hati. Wajahnya semakin cemberut karena kakek tua itu langsung duduk di sampingnya, sementara ada beberapa penjaga di belakang mereka.

"Kau bisa membaca pikiran karena ada darah Mesier di tubuhmu, Nak."

Leander memutar bola matanya. "Aku bukan anakmu."

Jeremy terkekeh. "Tentu saja bukan. Kau cucuku, orang yang akan menjadi raja selanjutnya setelah Justin."

Leander melirik kesal. Aku tidak sudi!

Jeremy mengangkat bahu. "Sudi atau tidak, pada akhirnya kau tetap keturunan Justin, dan akan menjadi penerusnya."

"Berhenti membaca pikiranku!" ketus Leander. "Dan jangan sebut aku keturunan Justin."

"Aku tahu kau sangat membenci putraku—"

"Memang," potong Leander.

"Aku minta maaf, karena akulah yang menyebabkan Justin meninggalkan Nicole begitu tiba-tiba."

Leander menatap Jeremy kaget, kemudian kembali menatap kolam di hadapannya tanpa berkata apapun.

"Aku yang mengutus Justin ke Bumi 18 tahun yang lalu –jika mengikuti waktu bumi—. Terjadi pemberontakan di beberapa planet, termasuk Mesier. Dari luar, pemberontakan itu tampak seperti usaha mengacaukan Hexagon Existence. Namun, ada hal terselubung. Pemberontakan itu hanya kedok dari rencana mereka yang sebenarnya."

Leander tidak merespon sama sekali. Bukan karena menunggu kelanjutan cerita kakek tua itu, melainkan demi sopan santunnya pada orang tua.

"Aku senang kau masih memiliki sopan santun pada kakek tua ini sementara sangat bar-bar pada ayah kandungmu sendiri."

Sial. Dia tidak mengerti kenapa kakek itu sangat mudah membaca pikirannya, sementara dia kesulitan setengah mati mengintip pikiran kakek itu. "Terserah," gumam Leander akhirnya.

"Sampai di mana aku tadi? Ah ya." Jeremy memandang jauh ke depan, seolah dia melihat kenangan masa lalu yang sedang diceritakannya. "Rencana mereka yang sebenarnya adalah pencurian Alicante."

AlicanteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang