24

339 48 8
                                    

HALO SEMUANYA!

SELAMAT SIANG!

Aku update part 24 nya nih, cepet kan yaa iya dong 🤭

Moga part selanjutnya juga secepat ini, doakan aja okay, dan tumben juga aku uploadnya siang, semoga bisa menemani bagi temen-temen yang gabut (kayak aku wk)

Semoga segala urusannya hari ini dilancarkan, dan selamat berakhir pekan :)

HAPPY READING!

AWAS TYPO!

oOoOoOoOo

Justin mendorong pintu ruangan aula tamu dan mendapati Lauren tengah berdiri di tepi jendela dengan segelas wine ditangannya. Seperti halnya justin yang berpakaian santai, Lauren juga tidak memakai baju ala kerajaan melainkan terusan biru setinggi lutut. Wanita itu tampak sibuk dengan dunia nya sendiri atau berusaha tampak seperti itu.

"Lauren," sapa Justin.

Lauren menoleh dan langsung tersenyum pada Justin. "Justin."

Justin mengangguk dan duduk di salah satu sofa yang bersebrangan dari Lauren. "Seingatku kita tidak punya janji temu dalam waktu dekat?"

Lauren duduk diseberang Justin dan meletakkan wine nya di atas meja dengan anggun. "Aku mendengar dari Ayahku. Sesuatu terjadi saat pertemuan kemarin?"

Justin mengangguk dan mengucapkan terima kasih pelan pada pelayan yang menuangkan minuman untuknya.

"Persis seperti yang dikatakan ayahku?"

Justin menelengkan kepalanya. "Memangnya apa yang dikatakan ayahmu?"

Lauren tersenyum malu. "Dia bilang Raja tampak tidak suka."

Justin kembali mengangguk. "Well, kau tidak salah sama sekali," balas Justin dan membuat ekspresinya tampak jengkel. "Ayahku sedikit pemilih dan tidak salah mengingat wanita yang bersamaku kelak akan menjadi ratu Messier."

"Lalu dimana wanita itu sekarang?"

Justin berusaha menatap Lauren dengan santai. "Maaf?"

Lauren terkekeh pelan berusaha menghilangkan rasa malunya. "Kupikir dia sudah tidak di sini mengingat Raja tidak menyukainya?"

"Aku sempat berdebat dengan ayahku tapi pada akhirnya aku harus mengirimnya kembali ke bumi."

"Jadi Nicole sudah tidak di sini."

"Kupikir kau ke sini untuk bertemu denganku?" tanya Justin. "Atau hanya ingin tahu tentang wanita itu?"

Lauren menyilangkan kakinya. "Aku hanya ingin memastikan apa dia wanita yang kau cintai sehingga menolak menikah selama ini?"

Justin tersenyum tipis pada Lauren. "Ada banyak hal yang harus kulakukan sebelum menikah, Lauren. Kau tahu itu."

"Jadi bukan dia alasanmu tidak mau menikahiku?"

Bukannya menjawab Justin hanya mengangkat sebelah alisnya.

Lauren menyandarkan punggung nya ke sofa sehingga lebih santai bak dirumah sendiri. "Dari yang kabar yang juga kudengar, dia cinta pertamamu saat kalian bertemu di bumi beberapa tahun yang lalu?"

Justin merasa detak jantungnya seolah berhenti selama sedetik. "Dan dari mana tepatnya kau dengar berita itu?" Justin bertanya pada Lauren dengan setenang mungkin sementara yang dia inginkan adalah mengguncang tubuh wanita itu agar mendapatkan jawaban.

Lauren mengerjapkan matanya seolah baru tersadar apa yang dia katakan. "Dari sana sini, aku hanya mendengarnya sekilas," jawab Lauren. "Jadi, kau belum berencana menikah dalam waktu dekat?" tanyanya mengalihkan pembicaraan.

AlicanteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang