4

796 101 11
                                    

Halo semuanya!

Selamat sore!

Well, aku dateng lagi nih bawa part 4. Gimana tanggapan kalian sejauh ini baca Alicante? Tertarik kah untuk baca kelanjutannya? Let me know, ok?

HAPPY READING!

AWAS TYPO!

oOoOoOoOoOo

Waktu berlalu dengan cepat. Tanpa terasa, Leander dan Leandra telah menghabiskan tahun terakhir mereka di Senior High School dan lulus dengan nilai yang memuaskan, membuatkan mereka diterima di universitas impian mereka yang berada di Washington DC. Dengan demikian, Nicole resmi mengundurkan dirinya dari tempatnya bekerja selama beberapa tahun ini dan pindah bersama kedua anaknya ke Washington.

Mereka tinggal di apartemen yang memang tidak begitu jauh dari universitas George Washington. Hanya butuh 10 menit berjalan kaki dari The Statesman, apartemen mereka. Apartemen itu jauh lebih besar dari apartemen sebelumnya di New York. Dengan tiga kamar tidur, sehingga Leandra tidak tidur sekamar lagi dengannya. Fasilitasnya juga sangat lengkap, ada dua kamar mandi, di kamar tidur utama dan juga di sebelah dapur. Tentunya, dengan biaya yang cukup mahal pertahunnya, mereka tidak akan mengalami masalah dengan air hangat.

Nicole masih ingat mereka sering kesusahan air panas di apartemen sebelumnya. Leandra sering mengeluhkan hal itu dan dia hanya bisa tersenyum menanggapinya, sementara Leander dengan kejamnya menyebut Leandra manja. Kehidupan mereka memang tidak begitu baik. Nicole mengumpulkan uang gajinya untuk membayar sewa apartemen, dan sebagian gajinya untuk kehidupan mereka sehari-hari. Sementara untuk sekolah, bersyukur sekali Nicole mempunyai anak-anak yang cerdas sehingga dia tidak perlu membayar untuk keperluan sekolah mereka.

Meskipun Lisa selalu mengirim uang untuk biaya hidupnya dan anak-anak, Nicole tidak serta merta memakai uang itu. Dia menyisihkannya untuk tabungan, dan hanya memakainya jika gajinya tidak mencukupi. Nicole memberikan Leander dan Leandra uang saku setiap bulan, dan begitupun Greyson. Meskipun kakaknya itu tidak pernah mengaku mengirimi anak-anaknya uang, tapi Nicole tahu.

Greyson sangat membenci Justin karena telah menghamili dan meninggalkannya begitu saja. Kakaknya itu juga sangat membenci bayi dalam kandungannya dulu, karna membuatnya kesusahan, terutama ketika awal-awal kehamilan. Keadaan tidak berubah ketika anak-anaknya lahir. Greyson menganggap mereka seperti wabah. Kakaknya itu bahkan tidak ingin dekat-dekat dengan mereka. Namun, seiring berjalannya waktu, Leander dan Leandra terus tumbuh Greyson pun mulai melunak. Terutama karena Leandra sangat manja kepadanya, seperti mencari sosok ayah yang tidak dia dapatkan.

Membesarkan Leander dan Leandra bukan hal mudah. Ada saat-saat di mana Nicole merasa sangat depresi akan hidupnya, ketika Leandra sakit atau Leander tidak mendengarkannya sama sekali dan selalu berulah, hal itu membuatnya mengurung diri seharian di kamar. Akhirnya Lisa yang harus mengurus anak-anaknya. Terkadang Nicole merasa sangat kecewa pada hidupnya, merasa hidup teman-temannya jauh lebih baik, dan mimpi buruk akan terus menemaninya setiap malam.

"Nic, apa yang kau lakukan di sini?"

Lamunan Nicole buyar ketika mendengar suara Leandra menyapanya. Dia menoleh ke samping dan tersenyum menatap anaknya itu. Tidak terasa, 17 tahun telah berlalu dan prosesnya tidak mulus sama sekali. Tidak sering dia jatuh berkali-kali, namun selalu berhasil bangkit karena dia punya Leander dan Leandra di hidupnya.

"Dan kau melamun lagi," ujar Leandra jengkel.

Nicole terkekeh. Dia baru akan membuka mulut ketika merasakan seseorang memeluknya dari belakang. Dia kaget bukan main saat tahu itu adalah Leander. "Lean, ada apa?"

AlicanteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang