28

382 39 20
                                    

Halo semuanya!

Selamat malam!

Udah malam minggu lagi nih, dan aku berhasil ngetik dan ngepost part Alicante wkwk

Anyway, jangan lupa baca cerita aku yang baru, judulnya KAMU. Cerita yang bahasanya nggak baku, siapa tahu kalian pada suka 😆

HAPPY READING!

AWAS TYPO!

oOoOoOoOoOo

"Siapa yang tidak bisa kau baca pikirannya itu?" ulang Justin dengan nada yang lebih tenang.

Gara-gara ucapannya beberapa saat lalu, Leander tidak jadi meninggalkan ruangan Justin. Disaat sebelumnya dia hanya berdiri diseberang meja, kali ini dia sudah duduk di sofa empuk sementara Justin di hadapannya. Lain lagi dengan Lenoir, pria itu tampak sibuk dengan komputer di pojok ruangan, tampak fokus memeriksa sesuatu.

"Teman kencan Nicole."

Alis Justin terangkat. "Nicole sedang dekat dengan seseorang?"

Leander mengangkat bahunya. "Beberapa minggu sebelum kau muncul, dia berkencan dengan teman kekasih Miley sesuatu seperti itu. Kekasih Miley tinggal di unit depan, jadi yah begitu. Mereka makan malam, tapi Nicole tidak begitu tertarik kurasa." Leander bercerita tanpa minat. "Aku bertemu dengannya sekali di lorong, sedang bersama kekasih Miley. Mereka menyapaku, saat itu lah aku menyadari pikirannya begitu bersih."

"Kapan tepatnya itu?"

"Nicole makan malam dengannya? Dua minggu sebelum kau datang, aku yakin." Leander berusaha mengingatnya. "Tak lama setelah itu aku bertemu dengannya. Kemudian tidak pernah melihatnya lagi."

"Siapa namanya?"

"Mana aku tahu?" Leander menatap Justin jengkel. "Aku tidak selalu membaca pikiran Nicole, asal kau tahu."

Justin mendengus, melipat tangannya di depan dada. "Kau harusnya tahu, aku tidak bisa dibohongi begitu saja."

Mendengar itu, Leander semakin jengkel. "Baik, baik. Aku berusaha membaca pikirannya, hanya ingin tahu apa dia tertarik dengan pria itu. Tapi dia tidak memikirkannya sama sekali. Begitu dia pulang, aku ingin memanggilnya ketika di depan elevator tapi dia malah panik dan memukuliku." Kemudian dia baru menyadarinya. "Apa Nicole sudah mulai diincar sejak saat itu?"

Justin hanya mengangguk sebagai jawaban. "Seperti apa perawakan pria ini?"

Leander memikirkannya, berusaha mengingat-ingat penampilan laki-laki yang dia temui di lorong.

"Sial, aku pernah bertemu dengannya."

Justin menghempas tubuhnya ke sandaran sofa. Dia mengingatnya sekarang. Laki-laki itu muncul saat Nicole akan kabur ke rumah Greyson. Terlihat memaksa wanita itu agar mau pergi bersamanya, untung saja Justin muncul lebih cepat. Saat itu pun dia tidak menyukai keberadaan laki-laki itu.

"Begitu saja? Kau langsung tahu wajahnya?" tanya Leander tak percaya.

"Kau memunculkan gambaran di kepalamu, aku bisa melihatnya dengan jelas," balas Justin.

"Jadi, siapa dia?"

Justin menatap Leander malas. "Aku tidak mengenal semua orang di semesta ini, Nak."

"Kau tidak sehebat itu rupanya."

"Berhenti membuatku jengkel."

Lenoir menghampiri mereka sehingga Leander menelan kembali kalimat yang sudah dia siapkan untuk mengusik Justin. Laki-laki paruh baya itu menyerahkan selembar kertas pada Justin.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 09, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AlicanteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang