𝑪𝒉𝒂𝒑𝒕𝒆𝒓 14

3.7K 608 41
                                        

ENJOY AND DON'T FORGET TO VOMENT

Felix tiba di apartemen Minho sekitar 15 menit setelah sang pemilik apartemen tiba, pemuda manis itu langsung saja melepaskan sepasang sepatunya dan masuk ke kamar untuk bersiap mandi dan membersihkan diri. Sebelum benar-benar menghilang di balik pintu kamarnya, Felix menyempatkan diri untuk mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan apartemen guna mencari Minho, namun karena tidak dapat menemukan keberadaan Minho maka Felix berasumsi bahwa pemuda tampan itu mungkin sedang beristirahat di kamarnya.

Seusainya mandi, Felix terkejut saat membuka pintu karena Minho berada tepat di depan pintu kamar mandi tersebut.

"Kak Minho?"

"Minggir, gue mau pipis." Minho mendorong pelan pundak Felix menjauh dari depan pintu dan segera masuk sambil menutup pintu kamar mandi dengan sedikit dibanting, membuat Felix terkejut.

"Hell, what's wrong with him?!" Felix bermonolog sambil menggeleng-gelengkan kepalanya, kemudian kembali ke kamarnya sambil mengusak rambutnya yang masih setengah basah menggunakan handuk.

Felix merasa lapar, ia ingat bahwa masih ada galantin dan sayuran di kulkas, maka setelah mengeringkan rambutnya dengan hair dryer Felix pun berniat untuk memasak makan malam untuknya dan Minho.

*****

"Kak, have you eat?" Felix bertanya pada Minho yang tengah meneguk segelas air di depan dispenser, sebelah tangan mungilnya digunakan untuk menahan sebelah lengan Minho. Dan Felix kembali dibuat terkejut saat Minho menghempaskan tangannya dengan cukup kasar.

"Belom." Jawab Minho dengan nada dingin, kemudian meletakkan gelasnya dan berjalan begitu saja meninggalkan dapur.

Felix membatu selama beberapa saat, kebingungan memikirkan hal apa yang sedang terjadi hingga Minho sejak tadi bersikap aneh dan mendiamkannya.

"Apa gara-gara gue gak sempet nyuci piring ya tadi pagi? So he got mad at me?" Felix berasumsi sendiri. Namun karena perutnya sudah benar-benar merengek minta diisi, maka Felix pun memutuskan untuk memasak terlebih dulu dan akan mengurus Minho nanti.

*****

TOK TOK TOK

"Kak Minho?" Felix mengetuk perlahan pintu kamar Minho.

Hening, tidak ada balasan.

TOK TOK TOK

"Kak Minho? Let's eat together, I miss u." Felix mengulang panggilannya, dan tetap tidak ada jawaban.

CKLEK

Felix iseng membuka pintu kamar Minho yang rupanya tidak terkunci, dan kedua maniknya langsung bertatapan dengan sepasang manik Minho yang rupanya tengah berada di balik laptopnya sambil mengenakan headphone.

"Oh, I thought you were sleep-"

"Kok masuk gak ngetuk pintu dulu?" Minho memotong ucapan Felix.

"What?! I did, but you didn't answer me?!" Felix membalas ucapan Minho dengan nada yang sedikit tinggi.

Minho menarik nafas panjang, kemudian melepaskan headphonenya.

"What's wrong hm?"

"What's wrong you said?! Harusnya Felix yang nanya, what's wrong with you kak? You act weird dari tadi, you didn't talk to me, you treat me like a criminal or what?!" Felix berjalan mendekati meja Minho dan melipat kedua tangannya di depan dada.

LUMINOSITÉ || minlix (coмpleтe ✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang