𝑪𝒉𝒂𝒑𝒕𝒆𝒓 5

5K 853 177
                                        

ENJOY AND DON'T FORGET TO VOMENT

Minho memarkirkan mobilnya di parkiran basement, ia baru saja tiba di apartemennya kembali setelah menyelesaikan pemotretan untuk sebuah majalah. Saat tiba di lobby, pemuda itu berpapasan dengan Felix yang kebetulan juga baru pulang dari kampusnya. Minho mengeryit, Felix berjalan dengan sebelah kaki pincang.

"Felix, masih sakit kah?" Dengan refleks Minho berjalan mendekati Felix dan merengkuh pundak sempit pemuda manis itu.

"Masih kak, padahal tadi pagi udah mendingan. I didn't predict that it would be sakit lagi." Felix menyengir sambil balas merengkuh pinggang Minho guna bertumpu.

Minho menarik nafas panjang. Kasihan juga Felix jika harus berjalan setiap harinya menuju ke fakultas setelah turun dari GrabBike.

"Mulai besok, kalo lu mau ngampus bilang gue. Biar gue anterin. Atau tolong kirimin aja jadwal kuliah lu ke gue." Pinta Minho. Ia dan Felix kini akhirnya tiba di depan pintu unit apartemennya.

"W-what? No! Gak usah gitu, Felix-"

"Ssstt..." Minho memotong kata-kata Felix. "Nurut sama gue." Kemudian menatap pemuda manis itu dengan tatapan tajam, membuat Felix jadi ciut juga dan akhirnya mengangguk.

*****

Setelah keduanya mandi dan membersihkan diri, Minho membantu Felix agar duduk di sofa dan kembali mengoleskan balsem ke kaki pemuda manis itu.

"Tambah bengkak tau kalo dipaksa buat jalan, lu mau diamputasi hm?" Tanya Minho dengan nada sarkas.

Felix meringis ngilu, lagi-lagi ia jadi korban kesavagean Minho.

"Sure no!" Felix pun menggeleng cepat.

"Kalo gitu nurut, mulai besok gue bakal nganterin lu." Minho pun menyalakan laptop di hadapannya sebelum meraih botol balsem yang berada tepat di samping laptopnya.

Kedua manik Felix kini fokus menatap layar desktop Minho, dimana Minho menggunakan fotonya bersama Bang Chan dan Hyunjin sebagai wallpaper.

"Eum... Kak, is your friend still single?" Tanya Felix sambil menggigit bibir bawahnya.

"Friend? Yang mana?" Minho mengeryit bingung. Tangannya masih mengoleskan balsem sembari memijat pelan kaki Felix yang berada di atas pangkuannya.

"This one, yang kemarin kesini..." Felix pun mengarahkan telunjuk mungilnya ke arah foto Bang Chan.

Minho merotasikan kedua maniknya malas. Tidak mamanya, tidak Felix, sama-sama terpesona pada Bang Chan. Padahal menurut Minho ia lebih tampan dan lebih seksi daripada Bang Chan dalam setiap sesi pemotretan.

"No, he is taken." Minho berbohong. Niatnya memang ingin melihat wajah kecewa Felix jika mengetahui bahwa Bang Chan sudah memiliki kekasih, dan Minho pun mendapatkannya. Ekspresi Felix berubah sendu dan pemuda manis itu tampak mempoutkan bibirnya.

 Ekspresi Felix berubah sendu dan pemuda manis itu tampak mempoutkan bibirnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
LUMINOSITÉ || minlix (coмpleтe ✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang