ENJOY AND DON'T FORGET TO VOMENT
"Sung, ada bule noh." Seorang pemuda manis bernametag 'Jaemin' menyenggol pundak seorang temannya yang tengah menikmati sebungkus roti.
"Hum?" Pemuda yang disenggol tetap fokus mengunyah makanan hingga kedua pipinya menggembung lucu.
"Itu Jisuung, ada bule." Jaemin mengulang ucapannya. "Kasian dia kayanya gak ada temen, duduk sendirian doank." Lanjutnya.
"Ajakin lah kesini kalo lu paham Inggris, gue bego cuma tau 'yes-no' doank." Jawab pemuda yang dipanggil Jisung.
"Gue deg-degan, tunggu ya." Jaemin pun bangkit dari posisinya dan berjalan mendekat ke arah Felix yang tengah duduk di bawah pohon seorang diri sambil menikmati makan siangnya.
"Eum... Hi?" Jaemin tersenyum canggung dan menyapa Felix.
Tanpa diduga, Felix balas tersenyum manis hingga kedua maniknya menyipit seakan ikut tersenyum.
"Hi!"
"What is your name?" Tanya Jaemin.
"Oh, I'm Felix, dan gue bisa bahasa Indonesia kok." Jawab Felix, membuat kedua pipi Jaemin langsung merona malu. Sudah percaya diri ia berbicara bahasa Inggris, ternyata Felix bisa berbahasa Indonesia.
"Felix? Bagus nama lu. Kenalin, gue Jaemin." Jaemin pun mengulurkan sebelah tangannya ke arah Felix, mengajak pemuda manis itu bersalaman.
Singkat cerita, Jaemin pun mengajak Felix bergabung untuk makan siang bersamanya dan Jisung. Dan tak butuh waktu lama bagi ketiga pemuda manis itu untuk mengakrabkan diri.
"Kok logat lu British banget sih?" Jisung bertanya dengan penasaran setelah menghabiskan gigitan terakhir rotinya.
"Oh, gue baru aja lulus SMA dari Aussie, ini kuliah di Indo karna disuruh papa." Jelas Felix. Kedua pipinya merona akibat sinar matahari yang mulai terasa membakar kulit.
"Then, you need to apply more sunscreen on your skin, kasian kalo iritasi." Dengan penuh perhatian Jaemin mengeluarkan sebotol sunscreen dari tasnya dan menyerahkannya pada Felix.
"Omg you're so kind." Felix menerima sunscreen yang Jaemin berikan dan kembali tersenyum manis. "Btw kok kalian udah akrab banget?" Felix memiringkan kepalanya dengan menggemaskan.
"Dia pacar gue, gak bisa jauh-jauh dari gue sejak SMA." Jisung menaikturunkan alisnya sambil menatap Jaemin, membuat pundaknya langsung mendapatkan pukulan dari Jaemin.
"Gak usah ngarang! Dasar tetangga laknat." Jaemin melipat kedua tangannya di depan dada dan merotasikan kedua maniknya malas.
"Oh kalian tetanggaan. Enak ya udah punya temen yang dikenal, I'm alone here, ahaha..." Felix tertawa pelan diiringi ekspresi sendu di wajah manisnya.
"Dih, gue ngajakin lu kesini karna gue mau lu temenan sama kita! Jangan sok sadboy gitu deh." Jaemin pun mencubit gemas sebelah pipi Felix.
Okay, one problem fixed, Felix got some friends di hari pertama ospeknya.
*****
CKLEK
Felix membuka perlahan pintu apartemen Minho. Senyumnya mengembang, tadinya ia pikir ia salah memasukkan password unit apartemen itu. Setelah melepaskan sepasang sepatunya, Felix pun segera mandi dan mengenakan oversized sweater karena waktu sudah menunjukkan pukul 17.00 WIB. Felix mau makan, setelah itu langsung tidur. Ia lelah sekali hari ini, padahal ospeknya masih akan berlangsung selama 3 hari lagi.

KAMU SEDANG MEMBACA
LUMINOSITÉ || minlix (coмpleтe ✓)
Fanfiction"Namanya Felix. Dan dia udah naik kereta dari Surabaya ke Jakarta, mungkin nanti sore dia nyampe. Kamu gak usah jemput, dia katanya mau naik GrabCar aja." Seketika Minho langsung lemas. Unit apartemen ini kan punya Minho, Minho membelinya dari hasi...