𝑪𝒉𝒂𝒑𝒕𝒆𝒓 12

4.8K 655 85
                                    

ENJOY AND DON'T FORGET TO VOMENT

CHU

Felix membuka kedua maniknya perlahan karena merasa terganggu, seseorang menciumi area wajahnya berkali-kali sejak tadi.

"Kak Minho?" Felix mengucek pelan sebelah maniknya dan berkedip beberapa kali.

"Gue mau nagih jawaban." Ujar Minho sambil nembawa wajahnya ke ceruk leher Felix dan mengecup leher pemuda manis itu berkali-kali.

"Eungh... Stop it, geli kak..." Felix mencoba mendorong dada Minho yang tentu saja percuma karena ia kalah tenaga.

"Answer me first, or I won't stop." Goda Minho sambil tersenyum nakal.

"Okay then, I'm yours!" Jawab Felix sambil membawa kedua tangan mungilnya menangkup kedua pipi Minho, sehingga wajah mereka kini berhadapan dalam jarak dekat.

CHU

Minho mengecup kilat bibir Felix.

"This is our first morning kiss then." Dan pemuda itu pun bangkit dari atas tubuh Felix yang sejak tadi ditindihnya.

Felix pun mengubah posisi berbaringnya menjadi duduk di atas ranjang, kedua pipinya merona dan dadanya penuh bercak kissmarks yang Minho tinggalkan.

"I regret it." Ujar Felix.

"Hah?" Minho menoleh sebelum membawa handuknya ke kamar mandi. "Regret what?"

"Sleep with you." Felix mempoutkan bibirnya. "Felix gak bisa jalan sekarang."

Minho terkekeh pelan.

"Ntar juga lu kebiasa. Gue masih baik semalem, kalo gue 'terusin' sih sampe pagi ini bisa-bisa belom kelar." Dan Minho pun berjalan masuk ke kamar mandi setelah mengedipkan sebelah maniknya ke arah Felix, meninggalkan pemuda manis itu yang masih terduduk dengan kedua pipi makin terbakar.

*****

Pada sore hari setelah perkuliahannya selesai, Felix tersenyum manis saat tiba di depan pintu ruang UKMnya, Changbin si ketua UKM Musik ada di sana dan tengah asyik bermain gitar.

"Akh!" Felix tidak memperhatikan sebuah sepatu yang ada di depan pintu ruangan, kakinya pun tersandung dan tubuhnya limbung ke arah Changbin. Dan beruntungnya, Changbin memiliki refleks yang bagus dimana pemuda itu langsung menahan pinggul Felix sehingga pemuda manis itu tidak harus mencium lantai ruangan yang dingin.

"Hei, hati-hati donk?!" Changbin meletakkan gitarnya dan mengomeli Felix setelah membantu pemuda itu berdiri tegak lagi.

"I'm sorry kak, I didn't see the shoe..." Felix menunduk sambil mengusap belakang lehernya, ia malu.

"Yaudah sana masuk, yang lain belum dateng. On time banget sih lu, kangen gue hm?" Goda Changbin sambil iseng mencubit sebelah pipi Felix.

Changbin memang merupakan tipikal pemuda yang mudah akrab dengan siapapun. Didukung dengan wajah tampannya, Changbin berhasil membuat UKMnya memiliki lebih dari 30 orang anggota aktif. Changbin itu baik, terkadang jahil, dan yang terpenting adalah sifat perhatiannya membuat siapapun merasa nyaman di sekitarnya.

Felix ingat betul hari pertama ia bergabung di UKM Musik ini, kedua maniknya langsung terpaku pada foto Changbin yang terpajang di tembok ruangan, berurutan setelah foto-foto para ketua UKM Musik sebelumnya. Caption jenaka di bawah foto Changbin membuat Felix terkekeh pelan hingga tidak memperhatikan ucapan perkenalan dari para senior UKM Musik yang tengah berbicara di depan pada waktu itu :

LUMINOSITÉ || minlix (coмpleтe ✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang