𝑪𝒉𝒂𝒑𝒕𝒆𝒓 15 (END)

4.2K 515 68
                                    

ENJOY AND DON'T FORGET TO VOMENT

"Kak! Tomorrow is the day!" Felix mendekati Minho yang tengah sibuk mengetik di laptopnya.

"Hm? What?"

"Festival musik, hihi..." Felix menyengir manis sambil mendudukkan dirinya di pangkuan Minho.

"Oh, band lu tampilnya besok?" Minho memastikan.

"Yeap! You will come, right?" Felix menoleh dan menatap wajah Minho deng penuh harap.

"Well... I want, but kayanya seharian besok agenda gue full banget." Minho balas menatap Felix dengan tatapan bersalah.

"Ah... Okay then." Felix pun tersenyum paksa, senyum yang sarat akan rasa kecewa. Pemuda manis itu pun bangkit dari pangkuan Minho dan berjalan keluar dari kamar kekasihnya itu tanpa berkata apapun.

"Oh God, he's so cute when sulking, haha..." Minho bermonolog sambil terkekeh pelan, merasa senang karena sudah berhasil membuat Felix mengambek.

Pemuda itu pun segera membuka ponselnya, mencari kontak Hyunjin dan Bang Chan karena ia ingin kedua rekan sesama permodelannya itu turut menemaninya besok menonton performance band Felix. Pokoknya pemuda manis itu harus mendapatkan sebanyak mungkin support untuk menyemangatinya.

*****

"Gimana? Udah aman semua instrumennya?" Changbin melakukan monitor akhir sebelum ia dan keempat anggota band Yunara, yang akan mewakili UKM Musik kampusnya di Festival Musik Tahunan, berangkat ke lokasi untuk melakukan gladi bersih.

"Aman kak!" Jeno selaku gitaris dan juga leader band itu menjawab.

"Oke good, instrumennya masukin semua ke bagian belakang mobil gue ya, udah gue parkir di depan fakultas, ada Yena di sana. Gue sama Hyunsuk ke kopma bentar beliin kalian minum." Balas Changbin.

"OKE KAK!" Keempat anggota Yunara pun mengangguk dan segera melakukan hal yang Changbin titahkan. Meskipun gugup, namun keempat pemuda yang baru akan mengikuti sebuah lomba band untuk pertama kalinya tersebut merasa tenang karena senior-senior di UKM mereka sangat baik dan selalu mendampingi mereka.

"Fel, lu baik-baik aja?" Yena, seorang senior UKM Musik yang sudah menunggu di mobil Changbin tampak khawatir saat melihat wajah Felix yang pucat.

"Ah, yes I'm good kak, I just... You know... Lil bit nervous, hehe..." Felix menyengir sambil mengusap belakang lehernya.

Sejujurnya, Felix ingin agar Minho bisa datang menyaksikan penampilannya agar ia merasa lebih tenang. Namun Felix tidak ingin memaksa, ia tidak boleh egois karena Minho punya kesibukan sendiri.

TAP

"It's okay, dulu pas pertama kali gue ikut event band kaya gini gue juga nervous kok, bahkan Changbin, Changbin nih ya ketua UKM kita, dia mendadak bego. Masa dia panik sendiri pas keyboardnya gak bisa nyala padahal jelas-jelas kabelnya belom dicolokin, membagongkan gak tuh?!" Cerita Yena, mencoba mencairkan atmosfer di antara keempat adik tingkatnya tersebut agar lebih rileks.

Dan untungnya berhasil, keempat anggota Yunara pun tertawa lepas, dan Yena tersenyum puas.

"Pokoknya kalian tenang aja, gue yakin kalian bakal nampilin yang terbaik. Felix udah jago banget main keyboardnya, Jeno main gitarnya udah ngalahin gitaris Secondhand Serenade pokoknya. Eric apalagi, lu ngebassnya udah paling pro deh. Dan lu, Heejin, gue yakin suara bagus lu pas nyanyi nanti pasti bakal bikin juri-jurinya eargasm." Yena menyemangati masing-masing anggota Yunara.

LUMINOSITÉ || minlix (coмpleтe ✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang