"Mending yang mana John? Putih atau biru?"
Johnny yang sedang main game menengok ke arah temennya dari jaman dia masih kecil, "biru. Putih nerawang Wen."
Wendy mengerjapkan matanya sambil mencerna apa yang dikatakan oleh Johnny. Johnny berdecak lalu mem-pause gamenya dan berjalan ke arah Wendy.
"Ini aja Wendyanné. Sana cepet ganti, gue laper." ucap Johnny sambil mencubit gemas hidung Wendy.
"Iih sakit. Iya iya bentar."
Wendy langsung masuk ke kamarnya dan berganti baju, Johnny hanya menggeleng kan kepalanya lalu memainkan gamenya lagi. 5 menit berlalu Wendy keluar dengan kemeja birunya dan rok hitam selutut, rambutnya di sanggul ke atas yang menampilkan leher jenjang putih nya
"Wen?"
"Iya John?"
"Kita kan cuma mau makan nasi uduk ke depan."
"...and then?"
" Gak usah cantik cantik amatlah "
"..gue bahkan gak pake make up John. Cantik darimana?"
"... No i mean, rapi banget gitu iya gitu maksud gue."
"Ini kemeja kemaren Johnny, gue kotorin sekalian ajalah."
Johnny mendengus lalu mengambil kunci mobilnya dan bangkit dari posisi duduk nya, "entar disana deket deket gue aja lho jangan jauh jauh."
"Emang kenapa??"
Johnny mencebik," banyak buaya"
"..lah elu?"
"Gue bukan buaya yah buat elu. Pokoknya jangan jauh jauh dari gue, awas aja tangan lu gak genggem tangan gue."
Wendy mengernyitkan dahinya. Sahabatnya ini memang suka memerintah, "iya mas iya."
"..Wen."
"Apalagi si? Ga jalan jalan!"
"One thing you should remember--"
Wendy memundurkan langkahnya ketika Johnny memajukan badannya yang hampir menindih tubuh Wendy. Wendy menatap Johnny takut takut, sementara Johnny menatap Wendy dengan tatapan tajam.
"-- don't call me that before I say."
Possessive
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive
Fanfiction"John? Masa gaboleh si?" "Disana banyak Buaya Wen. Enggak lu dirumah aja, anteng disini sama gue" "Tapi gue gak enak John, ini yang ngundang Dosennnn" "Ssstt udah ah. Lu mau ngelawan perintah suami?" "Dih apaan. Mana coba cincinnya? Gue aja gak...