Dewa menatap foto-foto di tangannya sambil mengernyit. Foto-foto lama, dilihat dari orang-orang yang ada di dalam foto sangat berbeda. Penggambaran sempurna sebuah persahabatan, dengan jalinan kisah di dalamnya. Ada sekita sepuluh orang, di mana ada sepasang kekasih yang berpelukan berada di pinggir barisan. Sang wanita berambut pendek, dengan anting-anting besar di telinga, sementara laki-laki yang memeluknya memakai jin belel dengan rambut dipotong rapi. Tubuh keduanya menempel satu sama lain, dan berpelukan erat. Meski hanya dalam foto, dari gaya tubuh mereka terlihat kalau keduanya ada hubungan cinta.
"Namanya Kaivan, mantan kekasih Flora. Keduanya menjalin hubungan saat masih sama-sama bekerja di perusahaan yang sama. Dua tahun kemudian, Flora menikah dengan Satria dan Kaivan yang patah hati, pergi ke Dubai untuk bekerja. Dua tahun lalu dia pulang, merintis usaha mebel dan peralatan rumah tangga dari besi. Usahanya lumayan melesat, dengan omset fantastis. Toko onlinenya bisa dibilang besar."
Dewa meletakkan foto-foto di tangan, lalu beralih pada map satu lagi dan kali ini melihat foto dalam versi yang lebih baru. Seorang wanita yang ia tahu adalah istrinya, sedang berbicara dengan seorang laki-laki yang ia kenali sebagai Kaivan. Mereka duduk berhadapan di sebuah restoran dan terlihat serius bicara.
"Kenapa penyelidikan bisa mengarah padanya?" tanya Dewa pada Bram.
Bram menoleh, menatap sahabatnya dengan tajam. "Dari orang yang aku sewa untuk membantu penyelidikan, diketahui kalau Flora bertemu Kaivan sebulan sebelum kakakmu terbunuh."
"Shit!" Dewa mengumpat tajam. "Benarkah? Apa laki-laki itu belum bersuami?"
"Sejauh yang aku tahu, belum. Bisa jadi masih cinta dengan Flora. Buktinya, mereka ketemu dan bisa kuyakinkan, tanpa sepengetahuan Satria."
Dewa memijat pelipisnya dengan pusing, ia makin bingung sekarang. Setelah sosoh bertudung, Flora yang sering dalam keadaan luka-luka, lalu kini muncul laki-laki dari masa lalu. Lingkaran misteri kematian Satria, makin lama makin membuatnya pusing.
Perut Flora makin hari makin membesar, niatnya yang semula akan menceraikan wanita itu begitu pembunuh Satria diketahui, kini makin sulit. Ia masih percaya kalau Flora yang membunuh kakaknya, hanya saja apa motif dan bagaimana ia mendapatkan pengakuan itu, yang masih sulit dilakukan.
Terkadang, timbul sedikit rasa kasihan di hatinya saat melihat Flora kelelahn karena melakukan pekerjaan rumah tangga. Namun, perasaan itu ia tepiskan karena menganggap Flora sedang melakukan penebusan dosa. Perbuatan wanita itu membuat Satria terbunuh, melakukan pekerjaan rumah tangga, tidak sepadan dengan nyawa yang hilang.
"Dewa, kamu mau aku menyelidiki lagi?"
Dewa tersadar dari lamunannya dan mengangguk. "Iya, kalau perlu kita akan datangi sang manta kekasih."
Bram mengangguk, mengenyakkan diri di depan Dewa. "Aku ada minuman baru, biar bartender yang buat."
Bram meninggalkan Dewa sendirian di ruangannya. Menuju bagian depan bar dan meminta bartender meracik minuman. Bar kecil ini, baru dibuka tapi pengunjung lumayan banyak. Bram merasa bangga dengan hasil kerjanya. Ia kembali ke tempat Dewa setelah memberi intruksi agar minuman dibawa ke ruangannya.
**
Flora menatap layar ponsel dengan senyum terkulum. Membaca apa yang tertera di layar dengan mata berbinar. Akhirnya, usahanya selama berbulan-bulan membuahkan hasil. Setelah sempat terhenti karena kematian Satria, ia meneruskan kembali apa yang telah dirintis dan kini menuai hasil.
Dulu, saat masih menjadi istri Satria, ia memang sepenuhnya jadi ibu rumah tangga. Karena sang suami tidak mengizinkannya bekerja. Padahal, ia berniat mencari penghasilan sendiri agar utang-utang keluarganya pada Satria lunas. Namun, Satria menentangnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/259734426-288-k612558.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dendam Dan Obsesi (Turun Ranjang)
Roman d'amourFlora menjadi tersangka dari terbunuhnya sang suami, Satria. Meski polisi memutuskan dia tidak bersalah tapi keluarga Satria tidak percaya. Dewa, adik laki-laki Satria memutuskan untuk menikahi Flora yang sedang mengandung demi membuktikan kalau wan...