Semua murid berbaris dilapangan karena akan diadakan upacara bendera sekaligus membuka kegiatan Masa Perkenalan Lingkungan Sekolah atau yang sering disingkat MPLS.
Kebanyakan siswa - siswi kelas 12 menggerutu, mereka pikir untuk apa mereka mengikuti upacara? Sedangkan mereka seharusnya mempersiapkan diri sebelum masuk universitas impian. Tak sedikit pula yang merasa senang mengikuti upacara dikarenakan akan bebas jam pelajaran pertama.
Kegiatan upacara berjalan dengan lancar, mulai dari pembukaan oleh MC hingga menyanyikan lagu nasional. Kini kepala sekolah sedang membuka kegiatan MPLS di SMA Pelita Bangsa.
"Tinggal bilang di mulai pada hari ini doang juga pake bertele-tele." Komen Varen. Tak hanya dirinya berkomentar, banyak dari angkatannya dan adik kelas yang mengeluh karena matahari mulai naik dan kepala sekolah masih berpidato dengan bahasa yang bertele-tele.
"Iya anjir. Keringet udah ngalir dipunggung." Sahut Jaka. Sinar matahari tepat mengenai dirinya, keringat membasahi tubuhnya. Bajunya bahkan sudah basah karena keringat.
"Dengan itu kegiatan Masa Perkenalan Lingkungan Sekolah SMA Pelita Bangsa resmi dibuka."
Begitu kepala sekolah berkata demikian, semuanya bertepuk tangan. Kebanyakan dari mereka bertepuk tangan karena upacara akan segera selesai.
"Mari laksanakan kegiatan ini dengan mematuhi semua aturan dan disiplin. Sekian hanya beberapa hal itu saja yang saya sampaikan, terima kasih."
"Hanya katanya. Hanya!" Nyinyir Sonya. Jaka dan yang lainnya hanya terkekeh mendengar nyinyiran Sonya. Gadis itu memang sering berkata pedas.
Semua barisan di bubarkan. Anggota osis mulai melakukan tugas mereka, murid-murid rajin langsung pergi ke kelas karena takut tertinggal pelajaran, sisanya memilih pergi ke kantin untuk mengisi perut karena lapar telah berdiri cukup lama.
"Mana ya si kalandra? Kepo gue, difotonya cantik banget." Kata Jaka. Kalandra itu cantik sekali saat ia melihat fotonya, mungkin akan terlihat lebih cantik ketika melihat secara langsung.
"Lagi diajak keliling sekolah sih pasti." Sahut Sakti. Pacarnya itu anggota osis dan pastinya jika murid pindahan akan diajak mengelilingi sekolah agar tidak asing dengan lingkungan sekolah.
"Oh iya ya. Kesini nih pasti." Kata Jaka. Jika Kalandra sedang berkeliling, dipastikan akan menuju kantin juga.
"Bentar lagi juga dateng si botak. Mana bisa lo liat dia." Sahut Varen.
"Ih iya. Baru inget gue, kalo jam segini si botak keliling juga." Kata Jaka.
Bel masuk sudah berbunyi beberapa menit yang lalu dan guru BK pasti sedang berkeliling sekolah memergoki murid yang nongkrong. Mereka terlampau hafal dengan semua itu, karena mereka selalu tertangkap.
"Cabut kelas lah, males adu bacot sama si botak." Kata Varen. Ayahnya sedang di rumah dan ia tidak ingin diceramahi oleh ayahnya itu jika melakukan kenakalan, terlebih lagi adiknya baru saja bersekolah disekolah yang sama dengan dirinya.
Ia beranjak dari duduknya lalu pergi dari kantin. Melihat ketua mereka pergi membuat Jaka, Sakti, dan Sandhy juga ikut pergi dari kantin. Prinsip mereka : Kemana pun ketua pergi, mereka akan mengikuti layaknya bayangan dari sang ketua.
Sebenarnya mereka tidak kembali ke kelas pun tak mengapa karena pada kegiatan MPLS kebanyakan guru akan sibuk dengan urusan mereka dan kegiatan belajar-mengajar lebih bebas dibandingkan hari biasa, jika pun ada tugas pasti tidak akan di kumpulkan hari ini juga.
Berjalan beriringan dilorong yang sepi menuju kelas mereka. Ada kelas 11 yang sedang berdiam didepan kelas, kaum adam akan tertunduk karena ada ketua serta anggota Black Wolf, kaum hawa akan terpesona dengan ketampanan mereka. Ketampanan mereka tak ada tandingannya. Pasti banyak siswi dari kelas 11 yang berpikiran bahwa kakak kelas lebih menggoda dibandingkan teman sekelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Wolf
Teen FictionBlack Wolf adalah sekumpulan siswa-siswi yang tidak bisa atur. Tawuran, bolos jam pelajaran adalah hal sehari-hari yang selalu mereka lakukan. Hingga kepindahan selebgram cantik dan pernyataan cinta dari seorang adik kelas menggemparkan satu sekolah...