"Ada apa jek?"
Anna yang sedang memakan bakso itu langsung bertanya ketika Jeka menunjukkan gelagat yang aneh. Saat ini waktu istirahat kedua yaitu pukul 12.00 - 12.30 WIB
"Dari pagi rame banget. Suasananya juga beda." Kata Jeka. Entah ada apa dengan suasana sekolah hari ini.
"Oh itu katanya kemaren black wolf bentrok gitu sama geng lain terus bang daniel tangannya patah karena bentrokkan itu." Jawab Anna. Semalam ia bertanya langsung kepada Jaka yang pulang dengan babak belur.
"Anak black wolf lain juga pada luka kaya kak sakti, kak sandhy, bang jaka juga." Kata Jeffrey. Tadi pagi anggota Black Wolf datang ke UKS yang kebetulan Jeffrey yang bertugas.
"Terus ya bang caiden ngaterin adiknya karena kejadian kemaren." Kata Eva.
"Emang aneh ya buat kakak nganterin adiknya?" Tanya Anna dengan heran.
"Bukannya begitu. Waktu sekolah kan bang caiden jarang masuk, disekolah aja jarang. Yang gue denger dari kak Yessy, kak jenna tuh kemaren balik bareng kak daniel. Jadi otomatis pas bentrok itu ada kak jenna." Kata Eva menjelaskan.
"Kak jenna adiknya bang caiden?" Tanya Jeffrey. Ia tahu bang caiden karena kak Daffa pernah bercerita, tapi ia baru tahu kalo kak Jenna itu adiknya bang Caiden.
"Ih kemana aja?! Waktu kak Jenna masuk sini kan rame rumornya." Kata Eva. Jeffrey ketinggalan semua berita, padahal waktu itu ramai banget. Kak Daffa juga tidak pernah ketinggalan info, adiknya ini agak lain.
"Baliknya lo eskul jek?" Tanya Eva. Kak Daniel kan tidak masuk, ia juga ketua eskul Basket.
"Eskul. Kan ada wakilnya." Jawab Jeka. Selagi ada wakil ketua eskul yaitu kak Bintang berarti masih eskul.
"Lo eskul ga? Na?" Tanya Jeka kepada Anna dan Eva. Kalau Jeffrey sih pasti eskul karena satu eskul dengan Jeka.
"Gue engga." Jawab Anna. Karena kak Joyi dan kak Carissa tidak datang jadi tidak ada eskul.
"Gue eskul." Jawab Eva. Eva ini ikut eskul tari tradisional, dia masuk kesini juga jalur prestasi lomba tari tradional juara 3 tingkat nasional.
"Udah 13.20 ayo ke kelas, bu Windy kan suka masuk sebelum waktunya." Kata Jeffrey. Habis ini mereka pelajaran fisika. Bayangkan siang-siang, panas lalu belajar Fisika.
Selama pelajaran Fisika hingga pulang sekolah, perkataan Eva tidak bisa menghilang dari pikiran Jeka.
"Pemanasan dulu ya gais."
Bahkan saat Kak Bintang menyuruh pemanasan pun Jeka masih tidak bisa menghilangkan perkataan Eva. Apakah Kak Jenna baik-baik saja? Black Wolf bentrok dengan siapa? Jika ada Varen seharusnya kak Daniel tidak akan mengalami patah tulang.
"Bengong aja jek!" Tegur Sigit. Iya dia tidak jadi pulang bareng Wonu. Wonu juga ada eskul Rohis bareng Umar jadi Sigit dateng eskul aja deh.
"Sorry kak." Kata Jeka.
"Pemanasan tuh yang bener. Biar nanti gak cedera.. Anjir gua keren banget." Kata Sigit. Jeka cuma tercengang mendengar Sigit memuji dirinya sendiri.
"Pengumuman gais!!"
"Kayak tahun kemaren, nanti bakal ada lomba antar sekolah dan ada lomba basket juga. Jadi latihannya yang rajin ya. Sekarang kita latihan kaya biasa dulu, ntar pas pak Bram dateng baru ditentuin tim fix nya." Beritahu Bintang. Karena Daniel tidak ada, jadi dia yang mengambil alih tugas ketua.
Mereka latihan dibawah pimpinan Bintang hingga pembina eskul basket datang yaitu pak bram.
"Yo! Gimana nih latihannya?" Tanya Pak Bram. Pak Bram ini masih muda, jadi memang seperti inilah kalau berbicara dengan muridnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Wolf
Teen FictionBlack Wolf adalah sekumpulan siswa-siswi yang tidak bisa atur. Tawuran, bolos jam pelajaran adalah hal sehari-hari yang selalu mereka lakukan. Hingga kepindahan selebgram cantik dan pernyataan cinta dari seorang adik kelas menggemparkan satu sekolah...