Part 14

1.3K 203 23
                                    

⚠︎ Terdapat kata-kata kasar, harap bijak dalam membaca!

***

"Kenapa pas lagi sama cewek sih anjing?" Gumam Theo.

"Kamu kalo lari capek ya?" Tanya Sakti kepada Joy.

"Jelaslah. Aku kan termasuk remaja jompo." Jawab Joy. Walaupun dia eskul Cheerleader tetap saja setelah selesai latihan ia selalu sakit badan dan pegal-pegal.

"Duh gusti nu agung, kumaha ieu? Urang can lulus, urang ge can kawin. Can mayar hutang ka si umar."

Trans : Ya tuhan, gimana ini? Aku belum lulus, aku juga belum nikah. Belum bayar hutang ke si umar.

Tegar yang ikut nebeng sama Surya langsung berceloteh. Dia kan cuma suka liat yang berantem, tapi gak suka kalo ikutan berantem. Kalo mukanya ada lecet, sia-sia dong skincare yang dia pake biar kaya Ten WayV.

"Jen, bisa hubungin abang lo?" Tanya Daniel kepada Jenna yang diboncengnya.

"Dari kemarin gak bisa dihubungin, niel." Jawab Jenna. Dia panik, takut, deg-degan, gemetar liat yang mau tawuran didepan matanya sendiri. Orang-orang didepannya memang gak bawa senjata tajam, tapi jumlah mereka lebih banyak dari rombongannya.

"Wah ada selebgram terkenal! Cantik juga. Cewek lo cantik ya, ti? Bayar berapa se jam?"

"Gila." Gumam Jenna dan Joy saat mendengar perkataan yang diduga adalah ketua dari musuh.

"Paha lo mulus ya."

"Ih!"

Jenna turun dari motor Daniel saat ada yang mengelus pahanya. Padahal sudah ditutupi oleh jaket milik Varen, tapi orang itu masih bisa mengelusnya.

"Anjing! Gak usah pegang-pegang!" Kata Daniel yang ikut turun dari motornya lalu menghadang pria yang terus mencoba menyentuh Jenna.

"Guk guk guk."

"Hahahaha"

Musuh Black Wolf yang diketahui bernama Orthos tertawa terbahak-bahak.

"Udah pernah dipake belum? Eh gak penting, kan bentar juga gue ngerasain." Kata salah satu musuh dengan menjilat bibirnya.

"Sinting." Gumam Jaka. Untung Anna pulang bersama Jeka dan Jeffrey, mana adiknya itu terlalu lama dalam berpikir, anehnya dia selalu mendapatkan nilai bagus.

"Naikin dikit dong roknya, mau liat dalemnya. Hahahaha"

"Hahahaha."

"Kalandra! Suara lo bagus deh pas nyanyi, apalagi kalo desah nama--"

BUGHH

"Tutup mulut lo sialan!"

Varen meninju wajah Wyatt yang melontarkan kata-kata kotor. Walaupun anak - anak Black wolf bukan anak baik, tapi mereka tidak berani berkata seperti itu kepada wanita. Mereka memiliki ibu, memiliki kakak, memiliki adik, sepupu, bahkan keponakan perempuan.

Mereka berdiri melingkar dengan para wanita ditengah lingkaran. Suasananya menjadi semakin memanas sejak Varen memukul Wyatt tadi. Mereka tidak bisa pergi kemanapun karena dihadang dari segala sisi, satu-satunya cara adalah melawan walaupun jumlah mereka setengah dari musuh.

Bughh bughh bughh

Varen berhadapan dengan Wyatt yang entah sejak kapan menjadi musuhnya. Daniel, Sakti, Surya, Sandhy, dan Jaka juga berhadapan dengan sahabat dekat Wyatt. Para anggota junior kelas 10 serta Tegar tetap berdiri melingkar untuk melindungi para wanita.

Black WolfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang