"Semoga hujan. Aamiin"
Hari senin pagi, seperti biasanya akan diadakan upacara bendera. Yessy berdoa agar hujan jadi upacara tidak akan dilakukan.
"Orang lain doa supaya cerah, ini supaya hujan. Wkwk" Sahut Bintang.
"Gue kan berani beda." Kata Yessy.
"Kaya rinso aja lo!" Sahut Sigit.
"Rinso mah berani kotor." Sahut Tegar.
"Jangan dong! Bahaya! Si daniel kan berpikiran kotor." Kata Yessy.
"Padahal gue diem" Ujar Daniel. Dia tidak berkata apapun, mengapa jadi dirinya?
"Sabar niel." Ujar Haira.
Upacara bendera dilaksanakan dengan tertib meskipun banyak murid yang mengeluh karena panas yang menyengat. Rangkaian pelaksanaan upacara bendera satu per satu telah terselesaikan hingga kini menyanyikan lagu wajib nasional dan juga mars SMA Pelita Bangsa yang menunjukkan bahwa upacara akan segera selesai.
"Akhirnya beres juga. Pegel kaki gue." Ujar Bintang.
"Yah cowok kok lemah." Sahut Yessy.
"Gak gitu babe. Kemaren gue abis futsal sama temen komplek." Balas Bintang.
Yessy tidak mendengarkan perkataan Bintang, ia lebih memilih merapikan rambutnya yang berantakan karena mengenakan topi.
"Woy, gue liat pr matematika peminatan dong!" Kata Joy kepada Haira. Ia lupa mengerjakan tugas rumah karena kemarin pergi dengan Sakti, pacarnya.
"Makanya jangan pacaran terus! Mana keburu ngerjain pr sekarang." Kata Haira.
"Setidaknya 2 soal ada isinya, daripada kosong semua 🌝" Balas Joy.
"Eh, dulu gue kira matematika peminatan tuh buat yang minat doang, taunya wajib. Kan kalo yang minat doang gue gak akan ikutan." Sahut Sigit.
Mereka mengobrol, padahal didepan guru sedang memberikan pengumuman yang terus diulang setiap upacara. Lalu barisan dibubarkan dan murid-murid mulai kembali ke kelas. Di perjalanan ke kelas, mereka lewati koridor kelas 11 ips 1.
"Jadi cewek kegatelan, mentang-mentang kakaknya alumni sini"
"Lont*!"
"Bacot sialan! Kalo berani, sini ngomong langsung!" Ujar Joy. Tak lupa tatapan sinis ia berikan kepada siswi yang berdiri di dekat ruangan kelas 11 ips 1.
"Jangan berkata kasar, cantik. Mending ayo ke kelas, kita ngerjain pr." Sahut Tegar.
Haira menarik Joy agar cepat menuju kelas mereka. Carissa merangkul Jenna, bagaimana pun Jenna lah target kebencian mereka.
"Yo yang belum ngerjain pr, cepet kerjain! Mumpung si ibu belum dateng"
Sungguh ketua kelas yang baik...
»»——Black Wolf——««
"Mukanya biasa aja, tapi kenapa varen sama jeka berantem gara-gara dia? "
"Biasa aja dari mana??? Cantik banget jenna tuh!"
Siswi yang tadi berbicara tersentak begitu Jaka menyahuti perkataannya. Ia langsung pergi tanpa menoleh ke belakang, karena jika ada Jaka maka ada gengnya.
"Yah pergii" Kata Jaka. Padahal ingin ia ajak bergosip.
"Bisa-bisanya bilang jenna biasa aja! Padahal jenna tuh cantik banget, plus imut. Kalo dia mau sama gue mah, gue pacarin" Kata Jaka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Wolf
Teen FictionBlack Wolf adalah sekumpulan siswa-siswi yang tidak bisa atur. Tawuran, bolos jam pelajaran adalah hal sehari-hari yang selalu mereka lakukan. Hingga kepindahan selebgram cantik dan pernyataan cinta dari seorang adik kelas menggemparkan satu sekolah...