Part 6

2.2K 406 72
                                    

Kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah selesai, para murid baru sudah menggunakan seragam putih abu yang mereka nantikan. Kegiatan belajar mengajar pun sudah dilakukan secara kondusif.

"Jenna!"

Jenna yang baru datang di kelas langsung di peluk oleh Joy. Entah apa yang membuat Joy seperti itu.

"Ih masih pagi juga."

"Kita sekelas, seneng gue."

Mereka berdua pergi ke bangku masing-masing. Joy berada di kursi barisan keempat bersama dengan Yessy dan Jenna berada di kursi barisan ketiga bersama dengan Carissa, sang bendahara kelas.

"Gak mau tahu, istirahat lo sama gue!"

"Iya joy iya."

Kelas 12 dan kelas 10 sedang upacara, sedangkan kelas 11 berada di kelas. Jangan mengira jika kelas 11 bebas begitu saja, mereka diberi tugas untuk membaca sebuah buku cerita atau apapun itu selain buku pelajaran. Saat jam pelajaran pertama, mereka akan dimintai resume tentang buku yang mereka baca.

Hingga jam mata pelajaran dimulai, setiap murid mengumpulkan buku tulis dimana berisi resume buku kepada guru matematika untuk diberi paraf. Tentunya semua tidak berjalan mulus, terjadi beberapa drama sebelum itu. Kelas yang kotor, pojok baca yang berantakan serta alat kebersihan yang menghilang, tak lupa guru matematika itu bahas. Tak sedikit dari mereka yang mencibir guru matematika sekaligus wali kelas mereka.

"Padahal kelas kita udah paling lengkap dibanding kelas lain, tetep aja kena omel. Banyak maunya." Kata Daffa dengan suara kecil.

Mereka semua sedang melihat Wonu, Bintang, Sana, Carissa, Haira, dan pengurus kelas lainnya yang sedang diberi arahan oleh Bu Lidia. Bukan diberi arahan, melainkan terkena omelan Bu Lidia.

Setelah menghabiskan kurang lebih 45 menit atau 1 jam pelajaran untuk merapikan kelas dan mendengarkan Bu Lidia berceloteh tentang kebersihan kelas, mereka langsung di perintahkan untuk membuat kelompok dan mempresentasikan materi bab 1.

"Baru masuk, udah langsung presentasi. Mana dianya gak pernah ngejelasin." Cibir Sigit.

"Terus kalo nanya dimarahin, katanya salah sendiri gak paham materi." Sahut Tegar.

Sigit mengangguk mendengar perkataan Tegar. Untungnya mereka berada di barisan paling belakang, sehingga Bu Lidia tidak mendengarnya.

Pelajaran matematika yang penuh dengan cibiran itu selesai begitu terdengar bel 2 kali yang menandakan jam istirahat. Para murid berbondong keluar kelas begitu Bu Lidia keluar kelas. Yang membawa bekal berdiam dikelas, yang tidak membawanya langsung berlari ke Kantin agar tidak kehabisan makanan.

"Ayo jen!"

Jenna, Joy, Yessy, Haira, Carissa, dan juga Sana langsung berjalan menuju Kantin. Jenna, Haira, dan Sana membawa bekal mereka. Mungkin akan mereka tambah dengan lauk lain yang berada dikantin.

Suasana kantin sangat ramai, terlebih lagi oleh anak kelas 10 yang gengsi untuk membawa bekal. Mereka duduk disalah satu bangku bagian pojok.

"Mau beli apa jen?" Tanya Joy.

"Mau beli susu kotak doang." Jawab Jenna.

"Makanannya engga?" Tanya Joy lagi.

"Gue bawa bekel. Tuh!" Jawab Jenna sambil menunjuk tas kecil diatas meja. Apa kotak makanan sebesar itu tidak terlihat oleh Joy? Apa Joy tidak melihatnya membawa tas kecil berisi bekal dan air minum?

"Itu punya lo? Gue kira punya si sana atau si haira" Kata Joy.

Mereka yang tidak membawa bekal langsung menuju kios-kios yang menjual makanan. Joy kembali dengan semangkuk bakso.

Black WolfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang