Part 3

2.4K 392 11
                                    

"Akhirnya istirahat."

Jaka merasa sangat senang akhirnya ia bisa keluar dari kelas.

"Alahh! Dari tadi juga lo gak ngapa-ngapain. Rebahan doang butuh istirahat."

"Lo kaya masker banget sih nya. Sensi banget sama gue."

"Serah lo serah."

Sonya lebih memilih menyerah. Berbicara dengan Jaka itu menyulut emosinya.

"IH JOROK BANGET SI SANDHY!"

Naya berteriak saat melihat Sandhy. Pemuda itu melakukan hal yang menjijikkan, meminum air Naya lalu mengeluarkannya dari hidung beserta dengan ingusnya.

"Jorok banget. Sialan air minum gue!!"

Naya memukul-mukul badan Sandhy. Air minum miliknya memang masih ada, namun ia merasa jijik setelah melihat apa yang sudah dilakukan Sandhy.

"SAKTI! GUE BILANGIN JOY YA! ANJING! JANGAN TEMPELIN DI MEJA GUE!!"

Kini giliran Sena yang mengomel. Sakti mengupil lalu menempelkannya di meja milik Sena, padahal kotak tisu ada diatas meja Sena.

"ANJING! BERSIHIN GAK!!! SAKTI, SIALAN!! Gue aduin ke Joy pokonya."

Masih banyak lagi kelakuan aneh yang dilakukan Sakti dan Sandhy. Mengabsen binatang sudah biasa di kelas ini, bahkan setiap hari tidak pernah terlewat untuk mengabsen semua binatang.

Varen beranjak dari kursinya meninggalkan kelas, ia butuh suasana tenang karena ia ingin tidur dengan nyenyak. Ia berjalan menghiraukan semuanya karena sudah terlampau hafal dan terbiasa dengan kelakuan siswa - siswi kelas ips 5.

"Ketua mau pergi, gue juga pergi!"

Jaka dan Sandhy yang sedang dipukuli oleh Naya serta Sakti yang masih diteriaki oleh Sena, langsung meninggalkan para gadis itu.

"Sandhy! Gantiin air gue, setan!"

"Sakti!!! Bersihin meja gue anjing!"

»»--Black Wolf--««

"Kekantin dulu lah bosq. Ngisi perut, jadi nyenyak tidurnya." Kata Sandhy. Meminum air lalu mengeluarkannya dari hidung itu memakai tenaga.

"Setuju setuju." Sahut Jaka. Dia ingin modus, siapa tahu bisa bertemu dengan Kalandra.

Pada akhirnya mereka diduduk di bangku bagian pojok, tempat kebangsaan mereka. Banyak adik kelas juga disana karena jam istirahat mereka berbarengan dengan jam istirahat murid baru. Kakak osis penjaga gugus juga berada disana guna memantau anak-anak gugusnya.

"Bang jaka!"

Jaka menoleh dan melihat gadis yang masih memakai pakaian putih biru.

"Ngapain kesini? Sana! Nanti dicariin anak sosis."

"Anak osis bang." Koreksi pemuda yang bersama gadis tadi.

"Eh ada kembaran." Kata Jaka. Pemuda itu hanya tersenyum. Sudah terbiasa dengan kelakuan Jaka.

"Kenapa kesini jek? Sama si anna pula." Tanya Jaka.

"Bang jaka ih! Kan aku yang panggil. Mau minta uang." Kata Gadis tadi.

"Gak dikasih duit emang?" Tanya Jaka. Uang jajannya pun pas-pasan karena ia belum mengambil uang.

Black WolfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang