Part 5

2.3K 360 11
                                    

"Jenna!!"

Jenna yang baru saja akan masuk ke dalam mobil jemputannya menoleh saat ada orang yang memanggilnya. Joy berlari kecil ke arahnya.

"Dijemput nyokap?" Tanya Joy. Jenna mengangguk.

"Kamu ngomong sama siapa sayang?"

"Sama temen aku mom. Joyi tetangga kita dulu."

Ibu Jenna keluar dari dalam mobil lalu bertanya kepada putrinya. Jenna menjawab pertanyaan ibunya. Joy disana hanya memerhatikan.

"Joyi yang suka main sama kamu itu?" Tanya Ibunya. Jenna mengangguk.

"Halo tante!" Sapa Joy.

"Kamu udah gede lagi ya joyi. Perasaan baru kemarin kamu main tanah sama jenna." Kata ibunya. Joy hanya tertawa.

Ia dulu sering bermain bersama Jenna. Entah itu bermain masak-masakan atau berdandan.

"Kapan-kapan mampir ke rumah." Kata ibunya. Joy mengangguk.

"Iya tante."

"Maaf tante gak bisa lama-lama, masih ada pekerjaan." Beritahu ibu Jenna.

"Iya gapapa tante. Hati-hati dijalan."

"Duluan joy."

Joy melambaikan tangannya kepada kendaraan Jenna yang menuju keluar dari gerbang sekolah.

"Tante airani masih cantik aja." Gumam Joy.

"Siapa?"

Joy terlonjak kaget saat ada yang menyentuh bahunya. Sang pelaku hanya menampilkan wajah tidak mengerti.

"Ihh kaget tau." Kata Joy. Ia memukul dada pemuda tersebut yang tak lain adalah Sakti, pacarnya.

"Lagian kamu ngapain bengong gitu?" Tanya Sakti. Tadi Joy hanya diam sambil menatap gerbang. Sakti takut pacarnya itu kemasukan hantu penunggu sekolah.

"Aku gak bengong. Tadi lagi liatin temen aku." Jawab Joy.

"Temen kamu siapa? Yessy? Apa Haira?" Tanya Sakti.

"Ada temen aku yang lain, bukan mereka." Jawab Joy. Sakti tampak mengangguk.

"Kamu kok tumben datengnya cepet? Padahal aku baru chat kamu 5 menit lalu." Tanya Joy. Biasanya pacarnya itu datang sekitar 10-15 menit setelah ia memberi pesan.

"Aku di kelas gak ngapa-ngapain. Diparkiran juga tadi masih sepi." Jawab Sakti.

"Yodah. Ayo pulang."

Joy naik keatas motor Sakti. Mereka meninggalkan sekolah. Diperjalanan pun tak sepi karena Sakti selalu bergurau. Mereka pasangan yang sangat serasi.

***

"Wuih itu itu si kalandra."

"Cantik banget anjir!"

"Rambutnya bagus."

"Itu nyokapnya!!"

"Gila, nyokapnya cantik banget."

"Pantes anaknya cakep, ibunya bidadari"

Para murid yang baru keluar kelas langsung saling berbisik membicarakan kehadiran siswi baru yang menggemparkan satu sekolah.

Hampir semuanya berdecak kagum melihat visual mereka yang menawan. Ibu dari sang siswi juga turut menjadi sorotan, visualnya layak dewi yang turun ke bumi.

"Rame amat." Kata Sandhy.

Sandhy, Jaka, dan Varen sedang berjalan menuju parkiran. Mereka baru saja dipanggil ke ruang kepala sekolah karena tertidur dijam pelajaran. Beruntungnya Sakti yang langsung pergi, hingga ia tidak ikut panggil kedalam sana.

Black WolfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang