13. ragu Semesta

2.1K 212 58
                                    

Selamat membaca :]
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Ini merupakan hari terakhir seulgi dan joohyun di vienna.

Mereka memutuskan untuk akan mengambil kereta terakhir aja menuju Leipzig.

Ya menuju Leipzig. Joohyun memutuskan untuk kembali bersama seulgi ke Leipzig untuk mungkin 2-3 hari sebelum kembali ke korea.

Ya. Seperti itu rencananya.

Setelah pergemulan panas di pagi buta, tentu joohyun dan seulgi masih tertidur pulas sambil berbagi kehangatan satu sama lain. Semua ketenangan itu terganggu ketika suara telpon masuk ke dalam handphone seulgi. Mendengar itu, seulgi pun terbangun dari tidurnya, tanpa melepas pelukannya dari joohyun masih dengan mata yang terpejam, dia mengambil handphone yang ditaruhnya pada meja di belakang joohyun.

"Ha- ehem halo?"

"hai lieber~ Habe ich dich geweckt?"
(Hai sayang~ apakah aku membangunkanmu?"

Seulgi menjauhkan handphone dari telinganya, mencoba untuk membaca nama sang penelpon. Disaat itu, joohyun pun setengah sadar namun masih memeluk seulgi dan memejamkan matanya.

Seulgi pun duduk menyender pada headboard dengan joohyun yang kini membaringkan kepalanya nyaman pada dada bidang seulgi. Seulgi pun sedikit tersenyum sambil mengelus ngelus jemarinya di atas kulit polos joohyun. Tentu hal itu membuat joohyun sedikit mendesah dan memperdalam pelukannya.

Seulgi terkekeh dan menjawab wanita yang berada di ujung telpon.

"Hei, your German is getting better"

Tatiana lah yang menelpon seulgi.

"Oh thanks, not alone huh, Casanova? You got someone to sleep with?"

"Correction. A Fiancee to sleep with" jawab seulgi sambil mencium kepala joohyun saat dia merasakan sang wanita mulai mencium dada dan rahangnya.

"What the- hey! Kang seulgi what do you mean? A fucking fiancee just for fucking 3 days in Vienna?" Reaksi Tatiana yang mengumpat tentu membuat seulgi tertawa kecil dan joohyun mendongak melihat sang pria yang tersenyum sambil menelpon itu.

Joohyun terus memandang Seulgi, mengapa dia merasa panas di dadanya.. apa dia cemburu dengan interaksi seulgi dan dengan siapapun yang sedang dia ajak bicara.

"Seul~" rengek joohyun mencoba mengambil perhatian seulgi dengan mulai mencium kulit dadanya dan melumat puting seulgi.

"Hyun-- God..." seulgi tanpa sadar mendesah.

"Hey! The fuck! Wait a minute, hyun? Are you with the joohyun girl? The one that got away?" Tanya Tatiana dari ujung saluran telepon.

Tangan joohyun pun mulai menjalar kearah perut keras seulgi, mengelusnya kesana kemari. Membuat sang pria tak bisa fokus dengan apa yang sedang ia lakukan.

"Hyunna...." desah seulgi masih tidak menjawab Tatiana karena perlakuan joohyun kepadanya.

"Alright! That's it! Finished your fucking business first! You're own me an explanation later! Bye!" Ucap Tatiana yang kemudian mematikan saluran teleponnya dengan seulgi.

Seulgi pun melempar handphonenya ke kasur dan fokus dengan joohyun yang kini sudah mulai menjilati lekuk otot perutnya dan terus mengarah ke bawah. Mata mereka saling memandang, dan munculah senyuman mengejek dari joohyun.

"OH! MY! GOD! Somebody is getting hard easily~" goda joohyun

"Then, will you blow the candy?"

----------

Jingan Jingga ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang