Double update.
Warning. 21+ rated.
Bijak untuk yang membaca
Sange ditanggung sendiri.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Selamat membaca."Oh! Halo Nyonya Hwang" ucap seulgi memberi salam pada wanita yang berusia hampir 50 tahun itu.
Walau tiffany sudah berumur, namun kecantikannya masih terpancar dengan baik. Apa lagi wanita itu tetap menjaga tubuhnya dengan baik, sehingga orang selalu mengira dia masih diawal umur 40 tahuhnya.
"Anda masih di eropa? Ku pikir anda sudah kembali ke amerika setelah kita menyelesaikan sesi konseling dan terapi" ucap seulgi berbincang seadanya.
"S-sesi?" Batin joohyun. Pikiran joohyun sudah kemana-mana mengingat cerita seulgi di dalam kereta tentang hubungannya dengan beberapa klien.
"Aku baru saja dari Nuremberg. Sepertinya aku satu kereta dengan kalian" jawab tiffany sambil tersenyum. Tiffany belum benar benar melihat joohyun karena sang wanita itu sedang 'bersembunyi' dibalik tubuh seulgi yang lebih besar darinya, dan tentu joohyun kini sedang mencengram erat tangan seulgi untuk menurunkan rasa kagetnya.
"Ah.. Nuremberg ya..."
"Oh kau pergi bersama kekasihmu? Terakhir kali kita bertemu kau bilang tidak memiliki kekasih" tanya tiffany kepada seulgi yang mulai tertarik dengan wanita yang bersembunyi darinya itu.
"Ah.. dia tunanganku. Hyunna.. sini ku kenalkan" ucap seulgi sambil menarik joohyun ke depan tubuhnya dengan seulgi mengalungkan tangannya pada pinggang irene. Joohyun pun berdiri kaku dan menatap dua bola mata tiffany yang juga terkaget melihat anak semata wayangnya berdiri di depannya.
"Nyonya Hwang.. perkenalkan, wanita ini tunanganku, bae joohyun" ucap seulgi yang masih tidak tau menahu perihal hubungan joohyun dengan tiffany.
"I-irene.." ucap lirih tiffany membuat seulgi mengerutkan alisnya.
"Irene merupakan nama lain dari joohyun. Bagaimana nyonya Hwang mengetahuinya?" Batin seulgi, dan seulgi pun juga baru menyadari bahwa joohyun diam di tempat dan menundukkan kepalanya dalam. Seakan tidak ingin bertemu dengan nyonya hwang.
"S-seul.. a-ayo kita pulang. Ini sudah larut. Permisi nyonya Hwang.." ucap joohyun yang akhirnya menemukan suaranya.
"Eh tunggu, sayang. Eh.. kami duluan nyonya Hwang" ucap seulgi yang ditarik oleh joohyun.
Tentu tiffany hanya bisa melihat joohyun dengan sendu saat anaknya itu berjalan menjauh meninggalkannya seakan tidak mengenali dirinya.
"Irene-ah... aku ibumu..." ucap tiffany lirih.
______________________
Baru saja pintu apartemen milik Seulgi tertutup. Joohyun mencium seulgi dengan kasar dan tidak teratur, seakan ada emosi yang sangat besar yang mendorong joohyun untuk melakukan ini.
Seakan hanya seks lah yang dapat membantu joohyun untuk merasa lebih tenang.
"Sayang... hey... pelan.." ucap seulgi diantara ciuman mereka. Sedangkan joohyun sudah sibuk dengan kancing kancing yang berada di baju milik seulgi. Tangan wanita itu sudah berhasil membuat kancing baju seulgi terbuka sampai ke perut. Menunjukkan ukiran indah milik Seulgi.
"Aku menginginkanmu sekarang..." ucap joohyun yang kini tengah sibuk membuka sabuk pada celana seulgi.
Seulgi menahan kedua tangan irene yang sedari tadi belum berhasil membuka sabuk miliknya. Seulgi memperhatikan mata joohyun yang kini sudah hampir penuh dengan air mata. Sebenernya seulgi sudah menyadari perbedaan sikap joohyun saat mereka di dalam taksi, namun sang wanita hanya menjawab seadanya dan meyakinkan seulgi bahwa dia tidak apa apa. Dengan sikap joohyun yang terburu buru seperti ini, seulgi yakin ada sesuatu antara joohyun dengan nyonya hwang.
![](https://img.wattpad.com/cover/249872349-288-k458732.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Jingan Jingga ✅
RomansaIntinya, kita semua bajingan dalam kisah seseorang. (Bahasa semi baku, Genben, Seulrene, 21+) Note: Dimohon, yang masih dibawah umur untuk bijak jika membaca. Tulisan 21+ isinya bukan soal seks doang, tapi konteksnya juga. FIN - 120921 You're able...