20. Ring

1.5K 200 56
                                    

Cuma mau ngasih lirik,

"You want to go, no you don't. Don't go, you don't go.  Will you stay here. A little while, a little while For me?"

Selamat membaca :]

.

.

.

.

.

Hari ini seharusnya menjadi hari kepulangan joohyun ke korea. Namun karena seulgi menahannya dan joohyun pun tidak menolak, alhasil sang wanita masih menetap. Hari-hari berlalu bagaikan mimpi yang sangat indah untuk joohyun dan seulgi. Hubungan mereka semakin membaik. Bagaimana dengan ketakutan joohyun? Hal itu semakin membaik. Dia mulai paham bahwa dirinya merupakan individu yang berbeda dengan sang omma, dan dia akan memastikan bahwa dirinya mencoba untuk lebih terbuka tentang emosinya kepada seulgi.

Bagaimana dengan tiffany? Setelah pertemuan terakhir joohyun dengannya, dia merasa lebih baik. Dia pun mencoba untuk selalu ada untuk anak semata wayangnya itu, walau terkadang sang anak masih saja bersifat dingin dan lebih banyak diam. Sangat berbeda ketika joohyun bersama seulgi. Entah mengapa, tiffany melihat sang anak akan menjadi sangat manja dan kadang sesekali merengek kepada pria yang lebih muda 3 tahun dari anaknya itu. Tiffany sedikit terheran akan sikap joohyun.

"Hyun, apa kau memang semanja ini dengan seulgi?" tanya tiffany yang kini sedang berada di apartemen seulgi untuk sarapan bersama. Itu pun sebenarnya ide seulgi, namun entah bagaimana sang pria beruang itu membujuk joohyun agar sang calon mertua bisa datang dan menghabiskan waktu mereka.

"Entahlah, nyonya hwang.. Noona yang satu ini jadi sering susah ditinggal" ucap seulgi yang tersenyum hangat kepada joohyun yang sedari tadi menggandeng tangannya. Padahal dia sedang membuatkan sarapan untuk mereka bertiga.

"Sayang...." rengen joohyun dan makin mengeratkan gandengannya. Hal itu membuat tiffany menggeleng namun tetap tersenyum.

"Joohyun-ah.. Kau tidak hamil kan? Mengapa sikapmu seperti ini?" pertanyaan tiffany membuat joohyun terdiam dan memandang ommanya.

"A-aku.. Tidak! Omma bicara sembarangan ah!" balas joohyun dengan mukanya yang sudah memerah, membuat tiffany tersenyum dan sedikit mengelah nafas.

"Omma tidak mempermasalahkannya, hyun-ah.. Cuma entah mengapa, pemandangan di depan omma ini, kalian, mengingatkan omma dengan appamu saat hamil denganmu.." ucap tiffany lirih membuat joohyun mengendorkan genggaman tangannya dari seulgi dan memandang ommanya. Colekan di pinggang joohyun membuat ia menoleh ke arah seulgi. Sang pria mengisyaratkan untuk joohyun mendekati ommanya dan menghiburnya lah setidaknya. Joohyun mengerti, dia pun berjalan dan duduk di sebelah sang omma.

"Omma.. merindukan appa?" tanya joohyun perlahan, mencoba untuk tidak membuat tiffany bersedih atau merasa bersalah dengan nostalgia yang dia rasakan sekarang. Tiffany mengelah nafasnya dan mengangguk ragu. Melihat hal tersebut, joohyun mencoba untuk memberanikan diri dan memeluk wanita yang melahirkannya itu. Mencoba untuk menenangkan sang omma.

"Setelah seulgi lulus.. Kita balik bersama okay omma? Aku yakin appa pasti sama merindukamu juga.." lirih joohyun berbicara sambil memeluk ommanya dari samping. Mendengar hal tersebut membuat seulgi tersenyum hangat. Sang pria pun membalikkan tubuhnya dari tempat dia memasak dan membawa 2 piring omelette, bacon, dan toast untuk kedua wanita yang sedang berpelukan.

"There you go.. Simple breakfast. Kalian mau jus? Air putih?" tanya seulgi seperti pelayan restoran, yang tentu membuat kedua wanita itu tersenyum pula.

"Aku air putih" ucap tiffany

"Aku jus jeruk.." kali ini joohyun yang berbicara dengan suara yang manja. Membuat seulgi terkekeh geli atas tingkahnya. Dia pun mengelus rambut joohyun dan beranjak ke kulkas, mengambil sebotol jus jeruk.

Jingan Jingga ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang