Chapter 2 : Kanaya Park
•••
"Appa.."
Nam Gil yang masih setengah sadar mengerjapkan mata perlahan ketika mendengar suara lirih Taehyung. Ketika pandangannya jelas, bisa ia lihat sang anak yang sudah terbangun dan memandangnya dengan mata yang belum sepenuhnya terbuka. Ia jamin, Taehyung tak sepenuhnya sadar.
"Sshh.. tidur lagi, baby."
Nam Gil lalu mengusap punggung Taehyung agar anak kembali tidur. Taehyung bergumam lalu memeluk Nam Gil dan menyamankan posisinya di pelukan sang kepala keluarga.
Tak butuh waktu lama dan ia kembali terlelap. Mendengar nafas teratur Taehyung, Nam Gil tersenyum tipis dan melanjutkan tidurnya. Masih banyak waktu, ini masih jam 3 dini hari.
Pagi harinya,
Taehyung berlari menuju meja makan dengan pakaian yang sudah rapih, hari ini ia akan pergi ke kampus.
"Hei.. jangan berlari." ucap Kim Bum memperingati sang adik. Taehyung tersenyum menunjukan senyum kotaknya lalu berjalan dan duduk di samping Kim Bum.
Kim Bum tersenyum, ia mengusap surai Taehyung dan kembali melanjutkan sarapannya.
"Nah, ini sarapanmu sayang."
Nara menaruh susu hangat dan sop di depan Taehyung. Ia mengangguk, Taehyung tak langsung makan dan malah mengedarkan pandangannya ke sagala arah.
"Mencari apa?" tanya Nara.
Taehyung balik melirik Nara. "Appa dan Wo Bin hyung belum pulang? Aku melihatnya semalam, itu bukan mimpi."
Nara dan Kim Bum terkekeh mendengar penuturan Taehyung, sedangkan anak itu mengerutkan keningnya bingung.
"Apa aku bermimpi?" gumamnya.
"Kau tidak bermimpi, baby."
Dengan cepat Taehyung melirik ke arah sumber suara. "Appa!" ucapnya senang, ia berlari dan menerjang Nam Gil yang berdiri tak jauh di belakangnya, untung Nam Gil bertenaga besar, jadi mereka berdua tidak terjungkal kebelakang.
"Jangan terlalu hiveraktif, sayang." Kekeh Nara. Nam Gil tersenyum sembari mengusap kepala Taehyung yang berada di pundaknya. "Sudah besar ya."
Taehyung merenggut tak suka. "Appa meninggalkanku hanya 2 minggu, kenapa bersikap seperti 2 tahun eoh? Dan tentu saja aku besar, memangnya aku akan kecil terus."
Mereka tertawa lepas. "Ternyata sudah pintar bicara juga." timpal Wo Bin sambil berjalan ke arah mereka membuat Taehyung semakin memasamkan wajahnya tak suka.
"Sudah, ayo makan. Nanti makanannya dingin." lerai Nara.
Mereka lalu mulai makan dengan tenang hanya dentingan sendok yang terdengar. Setelah mengantar Taehyung ke kampus nya, Wo Bin langsung ke kantor.
"Maaf, tuan muda... hari ini anda mempunyai jadwal untuk mewawancarai karyawan baru." Ucap nya hormat— sekertaris Wo Bin.
Wo Bin mengerutkan keningnya. "Kenapa saya?"
"Presedir yang meminta, karyawan kali ini akan di tempatkan di bagiaan keuangan. Jadi beliau meminta anda yang menyeleksinya."
Wo Bin menghela nafas pelan. "Bawa dia menghadap saya 30 menit lagi."
Wanita ia mengangguk lalu membungkuk hormat dan keluar dari ruangan Wo Bin.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Family Is Psychopath 2 : The Undiscloset Secret
Fanfic▪️The Undisclosed Secret▪️ Seumur hidupnya, Nam Gil tak akan pernah berfikir akan mengangkat tangannya kepada Taehyung. Tidak, bahkan lebih baik ia mati dari pada harus melukai Taehyung dengan tangannya sendiri. Tapi hari itu, ia kehilangan kendal...