Chapter 4

317 47 13
                                    

Xuxi mengucek-ucek matanya dengan jari saat ia terbangun dari tidur. ia bangkit berjalan memasuki kamar mandi. butuh beberapa menit untuk Xuxi menyelesaikan mandi serta bersiap-siap dengan seragam sekolahnya. setelah selesai, ia pun turun ke bawah.

Sesampainya ia di bawah, Jiaer sudah menyediakan sarapan. menu yang sama sejak Xuxi datang ke sini, yang belum juga membuatnya bosan.

Setelah memakan dua buah roti bulat yang diolesi mentega dan krim keju dengan lahap, Xuxi pun berdiri meninggalkan meja makan, menyusul Jiaer yang sudah menunggu di dalam mobil.

🌷🌷🌷

"Nanti jangan lupa menjemputku lagi ge!" Ucap Xuxi saat akan turun dari mobil.

"iya, gege janji."

Xuxi berjalan memasuki gedung sekolah. saat ia berjalan di lorong-lorong kelas, ia menemukan Sicheng yang di gandeng bersama-sama oleh teman-teman sekelasnya. Sicheng yang melihat Xuxi pun mengajak untuk ke kantin.

Xuxi yang sedang kenyang karena roti yang dimakannya tadi, menjawab "aku sudah sarapan, aku langsung ke kelas saja."

Setibanya ia di kelas, Xuxi langsung duduk di bangkunya dan mengeluarkan earphone dari dalam tas, lalu memakainya. ia pun mulai mendengarkan musik menjelang bel masuk berbunyi.

Tak lama kemudian, bel berbunyi. Sicheng dan teman-temannya pun kembali dari kantin. diikuti oleh Mrs. Tyuzu yang berjalan di belakangnya.

"Buka halaman 78 tentang listrik magnet!" Perintahnya tanpa basa-basi memulai pelajaran.

Yongqin yang duduk disebelah Sicheng dengan sedikit malas membuka bukunya. "aku tidak akan menjadi tukang listrik, untuk apa aku harus belajar semua ini?"

Sicheng yang mendengar keluhan Yongqin terkekeh. " belajar yang benar, itu ilmu bumi lo..!"

"iya..." Jawab Yongqin malas.

"Sicheng! Yongqin! Jangan berbicara ketika pelajaran sedang berlangsung. Perhatikan buku kalian!" Bentak Mrs. Tyuzu pada mereka.

🌷🌷🌷

Bel tanda istirahat berbunyi. Xuxi bergegas keluar kelas setelah Mrs. Tyuzu menutup pelajarannya.

"Xuxi, mau kemana?" Tanya Sicheng saat Xuxi melewati bangkunya.

"Ke perpustakaan. kamu mau ikut?" Tanya Xuxi balik.

"ikut.." Sicheng pun berdiri dan mengikuti langkah Xuxi.

Sesampainya mereka di perpustakaan, Xuxi dan Sicheng mengitari rak-rak buku dan mengambil beberapa buku yang mau mereka baca.

"kita duduk disana saja" ucap Xuxi menunjuk satu meja yang ada di sudut perpustakaan.

Xuxi membaca buku yang ia ambil di rak tadi. saat ia sedang fokus membaca, konsentrasinya terganggu ketika mendengar suara kamera dari ponsel Sicheng. ia melirik ke arah Sicheng yang sedang asik mengambil foto untuk beberapa halaman di buku yang ia ambil.

"apa yang sedang kau lakukan?" Tanya Xuxi pada Sicheng.

Sicheng tersenyum dan menjawab, "aku menyimpan kalimat dalam paragraf ini." ia menyodorkan buku itu pada Xuxi.

Xuxi memperhatikan buku tebal yang disodorkan Sicheng tadi. "oh, buku ini. sepertinya aku punya."

"benarkah? boleh aku meminjamnya?"

"Sebenarnya punya kakakku. kalau kamu ingin membacanya, kamu ke rumah aku saja."

🌷🌷🌷

Angin sore berhembus melewati celah jendela ruang tamu dimana Xuxi sedang duduk disana dengan ponsel di tangannya. ia melihat Jiaer keluar dari kamar hendak melangkah ke pintu depan.

"gege mau kemana?" Tanya Xuxi yang menghentikan langkah Jiaer.

"Xuxi, gege ada urusan sebentar. kamu jaga rumah ya."

"ge, nanti teman aku kesini. mau pinjam buku Roman punya gege. yang sampul biru itu.."

Jiaer mengkerutkan keningnya sebelum Xuxi berkata kembali, "Tidak dibawa pulang kok, baca disini saja."

"oh, oke. jangan sampai rusak ya. itu hadiah dari Jaebeom hyung."

Tak lama Setelah Jiaer pergi, Sicheng datang. Xuxi mengajak Sicheng ke kamarnya.

"kamu tunggu disini ya. aku mau ambil bukunya di kamar gege."

Sicheng melangkahkan kakinya memasuki kamar Xuxi. ia mengamati kamar Xuxi yang tidak terlalu rapi. iris Xuxi menangkap basah Sicheng yang tengah menjelajahi kamarnya dan ia tertawa pelan.

"kamu lagi apa?"

"Tidak ada, Cuma lihat-lihat saja."

"ini bukunya." Xuxi menyodorkan sebuah buku roman yang bersampulkan biru itu pada Sicheng.

🌷🌷🌷

Sicheng menatap ke luar jendela dalam diam. di luar hujan sedang deras. Sicheng sesekali melirik jam tangan pada tangan kirinya, lalu mendesah pelan. hari semakin malam, dan hujan pun semakin deras.

"Sebaiknya kamu menginap disini saja. sepertinya hujan tidak akan reda dengan segera. lagi pula besok kan hari minggu." ucap Jiaer yang sudah pulang sejak tadi.

"bolehkah?" Tanya Sicheng ragu-ragu menatap Jiaer dan Xuxi.

Xuxi tertawa pelan ketika melihat ekspresi Sicheng.

"Tidak masalah." Jawab Jiaer tersenyum. Lalu ia melanjutkan, "gege ke kamar duluan. kamu dan Xuxi istirahatlah." Jiaer pun beranjak menuju kamarnya.

Xuxi mengajak Sicheng ke kamar. Sicheng mengikuti Xuxi dari belakang. Sicheng terpelongo, saat akan tidur Xuxi membuka kaosnya.

"aku biasa tidur tanpa baju. kamu nggak masalahkan?"

"ng...ngak kok..." Jawab Sicheng gugup.

"kamu tidur di kasur, biar aku tidur di sofa." ucap Xuxi ketika melihat ekspresi gugupnya Sicheng.

Xuxi pun langsung merebahkan badannya ke sofa. dan diikuti oleh Sicheng yang juga naik ke atas kasur.

🌷🌷🌷

Sicheng memperhatikan wajah terlelap Xuxi yang tidur di sofa, sudut bibirnya terangkat. Sicheng berterima kasih pada hujan yang telah memberinya kesempatan untuk memandang wajah terlelap Xuxi dari dekat.

King of Hearts ~ LuwinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang