Chapter 10

211 22 11
                                    

Alarm membangunkan Sicheng dari tidurnya yang sangat pulas semalam. Sicheng membuka mata dan bangkit dari tempat tidur. ia masih mengantuk, namun Sicheng tetap segera berdiri dan berjalan memasuki kamar mandi. butuh waktu sedikit lama untuk Sicheng bersiap-siap, memperhatikan penampilannya di depan cermin sebelum ia keluar dari kamarnya.

Di meja makan, Yien sudah menunggu Sicheng untuk sarapan bersama. melihat kakaknya disana, Sicheng pun menghampirinya.

"Hari ini, biar gege yang mengantarkan mu ya." Ucap Yien ketika menyelesaikan sarapannya.

"Terserah." Jawab Sicheng singkat. Jujur Sicheng masih kesal dengan kakak nya itu.

Setelah menghabiskan sarapannya, Sicheng melirik jam tangan yang ada di pergelangan tangannya. Waktu sudah menunjukkan pukul 06.45. ia pun berdiri dari duduknya.

"ayo berangkat ge."

🌷🌷🌷

Sicheng keluar dari mobil dan melangkah memasuki gedung sekolah. Baru beberapa langkah Sicheng dikagetkan oleh tepukan seseorang di pundaknya dari belakang. Sicheng pun langsung berbalik badan. ternyata Xuxi. Sicheng tersenyum dan menarik tangan Xuxi untuk melangkah bersama menuju kelas.

Masih hitungan detik mereka memasuki kelas, bel tanda masuk berbunyi. di jam pelajaran pertama Mr. Luhan memasuki kelas. Seperti biasa, Mr. Luhan membuka pelajaran Matematika dengan senyum yang ramah. Mr. Luhan memberikan materi pelajaran matematika dengan cara yang menyenangkan. Tulisannya begitu rapi dan mudah di baca. membuat para siswa WayV senang belajar dengannya.

Namun tidak dengan Sicheng. Seramah apapun gurunya, sebagus apa cara mengajarnya, ia tetap tidak suka dengan pelajaran Matematika. ia tidak bersemangat melihat angka-angka yang dipermainkan dengan cara rumit seperti itu.

Sicheng menoleh ke belakang, memperhatikan Xuxi yang sibuk pada bukunya. diam-diam ia tersenyum. ingin rasanya ia mengusik Xuxi yang tak menyadari Sicheng yang terus memperhatikannya. Tapi itu tidak mungkin.

🌷🌷🌷

Mr. Luhan menutup pelajarannya dengan memberi tugas latihan yang ada pada buku dan dikumpul minggu depan. Sicheng menghampiri Xuxi setelah Mr. Luhan keluar dari kelas. ia mengajak Xuxi belajar bersama untuk mengerjakan tugas matematika itu.

"Belajar bersama atau mau nyontek?" Tanya Xuxi yang menaikkan alis matanya. Sicheng tertawa menjawab pertanyaan Xuxi, "Kamu tahu saja..."

Xuxi pun tertawa dan mencubit pelan pipi Sicheng.

🌷🌷🌷

Bel tanda pulang berbunyi, teriakan senang dari murid-murid pun terdengar. Sicheng dan Xuxi keluar meninggalkan kelas, diikuti teman-temannya, Yongqin, Guanheng, Dejun, Yangyang, Chenle, dan Renjun yang berjalan di belakangnya.

Ketika sampai di halaman sekolah, Sicheng melihat seseorang yang berdiri di depan gerbang sekolah. ia menggunakan kemeja biru muda dengan lengan yang dilipat ke siku. dipadu dengan celana hitam panjang dan sepatu mahalnya. Rambut hitamnya terlihat berkilau di bawah sinar matahari. ada mobil mewah berwarna merah di belakangnya.

Sicheng mengambil tangan Xuxi lalu menggandengnya. ia terus berjalan melewati lelaki yang berdiri di depan gerbang itu.

"Sicheng!"

Mendengar suara yang memanggil namanya, Sicheng menoleh. dengan masih menggandeng tangan Xuxi ia berjalan menghampiri lelaki itu.

"ada apa?" Tanyanya.

"Yien memintaku untuk menjemputmu hari ini." Jawab lelaki itu.

Sicheng memutar matanya malas.

"bilang sama gege, aku mau ke rumah pacarku dulu. mau belajar. bye bye!"

Sicheng menarik Xuxi yang masih digandengnya berjalan menuju halte, meninggalkan lelaki itu yang melongo di tempat.

Yangyang yang berada di belakang Sicheng tadi bersama teman-temannya, menghampiri lelaki itu.

"Hai." Sapanya pada lelaki itu

"Hai..." Lelaki itu membalas menyapa saat ada yang menghampirinya.

"aku Yangyang. nama gege siapa?"

"aku Kun."

"Bagaimana jika aku saja yang gege antar pulang?"

Kun melihat Yangyang mengedip-ngedipkan matanya lucu. ia pun tertawa melihat tingkah anak itu.

"baik lah..."

🌷🌷🌷

Sesampainya di halte, Xuxi bertanya pada Sicheng siapa lelaki yang mau menjemputnya tadi.

Sicheng pun memberi tahu bahwa kakaknya berusaha untuk memisahkan mereka dan mencoba menjodoh-jodohkan Sicheng dengan temannya itu.

🌷🌷🌷

Sicheng sekarang berada di kamar Xuxi. mereka berdua sedang mengerjakan tugas Matematika yang diberikan oleh Mr. Luhan tadi di atas kasur Xuxi yang sudah nampak kusut karena pekerjaan mereka.

"Sekarang coba kamu cari jawaban nomor empat. dari tadi kamu cuma menyalin jawabanku saja."

Sicheng tertawa mendengar ucapan Xuxi. ia mengambil buku yang ada di depannya lalu membaca soal nomor empat itu. Sicheng mulai pura-pura berpikir sebentar sebelum menyerahkan buku itu pada Xuxi kembali.

"aku sungguh tidak mengerti. ini sulit..."

Xuxi yang mendengar alasan yang diucapkan Sicheng pun terkekeh. ia mencubit pipi chubby Sicheng yang sedang tertawa. Setelah beberapa saat, Xuxi menghentikan tawanya dan memperhatikan Sicheng yang kesulitan menghentikan tawanya. matanya menatap lurus pada Sicheng.

Merasa diperhatikan, Sicheng jadi salah tingkah. tawanya pun berganti dengan senyuman kikuk.

Xuxi mendekati wajahnya pada wajah Sicheng. dan tanpa aba-aba langsung mencium bibir Sicheng. Sedikit terkejut, Sicheng memejamkan matanya menikmati setiap pergerakan bibir Xuxi yang melumat pelan bibirnya. cumbuannya pun turun ke leher Sicheng. sesaat Sicheng terlihat begitu menikmati hingga akhirnya ia sadar akan satu hal, ia tidak boleh membiarkan Xuxi meninggalkan bekas kemerahan di lehernya.

"Xuxi, hentikan." Sicheng mendorong tubuh Xuxi dan sukses membuat Xuxi menghentikan kegiatannya dengan alis terangkat dan heran.

"kita belum menyelesaikan tugas matematika ini, Xuxi..."

King of Hearts ~ LuwinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang