Chapter 9

217 28 4
                                    

Pagi ini, Yien duduk terdiam di dalam kamar gelapnya sambil ditemani remang-remang lampu tidur yang tertempel di dinding. Mata bengkaknya terasa berat untuk di buka. Meski begitu, ia masih termenung membungkam suara. Entah sudah berapa banyak kenangan yang berlalu lalang di kepala. semua itu masih begitu jelas dalam ingatannya yang belum juga samar. bahkan saat kenangan itu sudah berumur empat tahun.

Lamunannya semakin dalam ketika ia teringat kembali kejadian satu bulan yang lalu. saat ia datang menemui laki-laki yang ia rindukan. jantungnya Berhenti Berdetak sepersekian detik, paru-parunya seakan lupa cara menghasilkan oksigen ketika ia melihat Jaebeom yang telah berpaling.

Suara mobil yang keluar dari pekarangan rumah menyadarkan Yien dari lamunannya. Sicheng berangkat ke sekolah tanpa berbicara sepatah katapun padanya.

Badai kenyataan yang menghantamnya malam itu benar-benar memporak-porandakan hidupnya. Ditambah lagi dengan kejutan lain yang didapatnya tadi malam.

🌷🌷🌷

Dengan buru-buru sicheng memasuki kelas. ia melihat Xuxi disana sedang duduk dengan buku pelajaran di tangannya. ia menghampiri Xuxi yang tidak menyadari kedatangannya.

"Xuxi!"

Xuxi menoleh saat mendengar suara Sicheng yang memanggilnya. Xuxi tersenyum dan menjawab panggilan Sicheng. ia menarik tangan Sicheng untuk duduk di sebelahnya.

"Xuxi, aku minta maaf atas kejadian semalam."

Xuxi tersenyum dan tertawa pelan. "Kamu tidak salah. kenapa minta maaf?"

"tapi gege..."

Xuxi merangkul Sicheng tiba-tiba. menghentikan ucapan Sicheng. ia mencubit pipi Sicheng pelan dan menjawab, "Tidak usah dipikirkan."

🌷🌷🌷

Rasa gerah begitu terasa saat waktu menunjukkan jam terakhir sekolah. yang ditunggu-tunggu oleh siswa sekarang hanyalah teriakkan bel pulang yang memberikan kebebasan kepada para siswa untuk kembali ke peraduan masing-masing.

Bel itu akhirnya berbunyi. para siswa bergegas merapikan tas dan segera pulang. Sicheng menunggu Xuxi yang masih bergegas di belakang. hari ini Xuxi tidak dijemput oleh kakaknya. Setelah Xuxi selesai bergegas, Sicheng berdiri dari tempat duduknya dan memberikan kunci mobilnya pada Xuxi. mereka akan pulang bersama.

Sebelum benar-benar pulang, Sicheng meminta Xuxi untuk menemaninya ke minimarket. Sicheng ingin membeli beberapa cemilan, karena persediaan cemilan dirumahnya sudah habis.

Selagi menunggu Sicheng, Xuxi melihat ke rak aksesoris. ia mengambil sepasang gelang couple untuk ia dan Sicheng. lalu ia langsung membawanya ke kasir tanpa sepengetahuan Sicheng.

Sekembalinya mereka dari minimarket, Xuxi pun melajukan mobil ke rumahnya. setelah sampai di depan rumahnya, Xuxi mengambil tangan Sicheng sebelum ia turun dari mobil. ia memasangkan salah satu gelang yang ia beli tadi ke tangan Sicheng.

Sicheng tersenyum memperhatikan Xuxi yang memasang gelang itu pada pergelangan tangannya. lalu ia mengambil gelang lain yang disodorkan Xuxi dan memasangkannya pada pergelangan tangan Xuxi.

🌷🌷🌷

Sicheng melangkah masuk ke rumah dengan hati yang riang. ia terus memandang gelang yang di pasangkan Xuxi di pergelangan tangannya itu. hingga ia dikagetkan oleh sapaan kakaknya yang berada di ruang tamu.

Sicheng melihat kakaknya yang duduk di sofa dengan seorang tamu yang tidak ia kenali. Sicheng pun menghampiri kakaknya.

"Sicheng, kenalkan ini teman gege. namanya Kun. Putra semata wayang Tuan Junmyeon dan Tuan Yixing. orang terkaya  di China dan Korea. kamu tahu kan?"

"hai." Kun menjulurkan tangannya mengajak berkenalan.

"ya." Jawab Sicheng singkat, membalas uluran tangan Kun.

"Sicheng..." Yien memanggil adiknya dengan suara pelan, "gege mau menjodohkan kamu dengan Kun."

Sicheng mengerutkan keningnya sebelum menjawab. "omong kosong apa ini ge?"

"Kenapa? kamu tidak mau?"

"Tentu saja. Gege tahu aku sudah punya Xuxi."

"Tapi gege tidak suka kamu berpacaran dengan Xuxi, Sicheng!"

Sicheng menatap tajam Yien, dan menghembuskan napasnya kesal. Sicheng memperhatikan Kun lalu tersenyum miring.

"Kenapa tidak gege saja yang berkencan dengannya. sepertinya kalian cocok." ucap Sicheng, lalu ia berbisik pada Yien, "Kalian sama-sama pendek."

Sicheng pun berlalu menuju kamarnya, meninggalkan Yien yang melongo.

🌷🌷🌷

Sicheng menaruh tas dan belanjaannya di atas meja belajar. lalu ia merebahkan tubuhnya di atas kasur.

Sicheng benar-benar kesal sekarang pada Yien. Bukankah kakaknya begitu egois?. Kemaren ia meminta Sicheng mengakhiri hubungannya dengan Xuxi, dan sekarang ia mencoba untuk menjodohkan Sicheng dengan orang lain.

Yien benar-benar tidak peduli akan perasaan adiknya. Yien tidak tahu bagaimana Sicheng yang berusaha untuk mendekati Xuxi.

Hufft..!

Sicheng menghembuskan napasnya keras, lalu ia memejamkan matanya. lebih baik ia istirahat sekarang.

King of Hearts ~ LuwinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang