Yien menghempaskan tubuhnya duduk di atas sofa. ia meraih remot TV yang tergeletak di atas meja. lalu menyalakan TV sebentar dan mematikannya kembali, karena tidak ada siaran yang menarik.
Hatinya sedang kesal saat ini. Rencananya untuk mendekatkan Sicheng dengan Kun gagal begitu saja. Kun benar-benar tidak dapat diandalkan. ia malah terpincut dengan teman Sicheng yang bernama Yangyang itu.
Yien bangkit berjalan menuju dapur hendak mencari cemilan. perutnya mendadak lapar karena kesal yang memenuhi hatinya. Yien menghembuskan napasnya ketika tidak menemukan sedikitpun cemilan disana. akhirnya Yien pun keluar menuju minimarket terdekat untuk berbelanja.
Yien memasuki minimarket dan langsung menuju rak makanan. ia memilih-milih cemilan yang akan dibelinya. saat Yien akan mengambil sebuah cemilan di rak paling atas, ada tangan lain yang juga mengambil makanan itu. Sontak Yien melihat kaget pemilik tangan itu yang juga sedang melihatnya kaget.
"Yien?"
Tanpa kata Yien membalikkan badannya hendak pergi. namun tangannya ditahan oleh Jiaer. Yien memperhatikan pergelangan tangannya yang dipegang oleh Jiaer.
"bisa kau lepas tangan ku?"
"Tidak. Yien, bisakah kita berbicara?"
"Tidak Perlu."
Yien menarik kasar tangannya hingga terlepas dari genggaman Jiaer. Yien melangkah keluar dari minimarket, yang diikuti oleh Jiaer.
"Yien, Tunggu!"
Yien terus melangkah cepat tanpa peduli Jiaer yang memanggilnya. Hingga Jiaer kembali berhasil meraih pergelangan tangannya kembali. Yien berhenti dan membalikkan badannya menghadap Jiaer. dengan penuh emosi, Yien menatap Jiaer yang memandangnya dengan tatapan memohon. Tanpa mempedulikan tatapan Jiaer, Yien terus berusaha melepaskan tangannya. Namun, tiba-tiba ia kehilangan keseimbangan dan Yien pun terjatuh dengan kepala yang terbentur ke aspal. Darah segar mengucur dari kepalanya. dan Jiaer mendadak kaku karena kejadian yang tidak terduga itu.
Jaebeom yang di dalam mobil menunggu Jiaer di parkiran, tak sengaja melihat keributan antara Jiaer dan Yien. Jaebeom yang hendak menghampiri mereka, langsung berlari saat ia melihat Yien yang terjatuh.
"Jiaer!" Jaebeom memanggil kekasihnya yang mematung melihat Yien yang sudah tak sadarkan diri. Tanpa menunggu lama Jaebeom langsung mengangkat Yien ke dalam mobilnya, diikuti oleh Jiaer yang berjalan sambil menangis di belakangnya. Jaebeom pun melajukan mobilnya menuju rumah sakit.
🌷🌷🌷
Ketika hendak memesan makanan di kantin, lucas merasakan ponselnya di saku celana bergetar tanda panggilan masuk. ia mengambil ponselnya dan mengkerutkan kening saat melihat nama kontak Jiaer tertera disana. tanpa menunggu lama ia pun mengangkat telepon itu.
"Xuxi..." Terdengar suara Jiaer yang bergetar disertai dengan isak tangis di seberang telepon.
"gege, ada apa?" Tanya Xuxi panik.
Xuxi melirik Sicheng yang menunggunya di bangku kantin, lalu menghampirinya. Sicheng yang melihat raut wajah Xuxi bertanya ada apa. Xuxi pun menceritakan apa yang terjadi sebelum Sicheng berlari menuju mobilnya yang diikuti oleh Xuxi, lalu melajukan mobilnya ke rumah sakit.
🌷🌷🌷
"Bagaimana keadaanya dok?" Tanya Jaebeom pada dokter sambil memeluk Jiaer yang masih menangis.
"Lukanya sudah kami jahit. Benturan di kepalanya tidak terlalu keras, sehingga mudah-mudahan tidak menyebabkan hal yang lebih parah. pasien masih pingsan. mungkin beberapa saat lagi akan siuman."
Tak lama setelah dokter itu pergi, terdengar langkah kaki yang terkesan buru-buru mendekat ke arah Jaebeom dan Jiaer. mereka menoleh, mendapati Xuxi dan Sicheng yang terlihat panik.
Jiaer meraih tangan Sicheng saat Sicheng menghampirinya. Jiaer terkejut saat Sicheng menghempaskan tangannya.
"apa yang kau lakukan pada kakak ku?" Tanya Sicheng.
Jiaer terpaku dengan sikap Sicheng padanya. ia tidak mampu untuk menjawab. bibirnya bergetar menahan tangis. Jaebeom langsung memeluk kekasihnya itu.
"Kau tahu kakak ku fisiknya lemah. kenapa kau membiarkan kekasih mu menyakiti kakak ku?" Ucap Sicheng penuh emosi pada Jaebeom.
"Sicheng!"
Sicheng terdiam saat Xuxi tiba-tiba membentaknya.
"Aku tidak suka kau bersikap kasar pada kakak ku. aku sudah menjelaskan padamu bahwa ini terjadi karena ketidaksengajaan."
Sicheng hanya diam tak membantah sedikitpun perkataan Xuxi. hingga beberapa saat kemudian ia berkata, "Sebaiknya kalian semua pulang. biar aku sendiri yang menunggu kakakku disini."
Xuxi yang mendengar ucapan Sicheng, tanpa aba-aba langsung berbalik, keluar dari rumah sakit. Jaebeom yang melihat Xuxi pergi pun akhirnya menuntun Jiaer untuk mengikuti Xuxi.
Jaebeom membawa pulang Jiaer yang masih terisak dan Xuxi yang menahan emosi atas sikap Sicheng pada kakaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
King of Hearts ~ Luwin
FanfictionPemuda Tampan yang menjadi idola para siswa, Jatuh cinta pada anak baru pindahan dari Thailand. ~ Lucas X Winwin ~ ~ Jaebum X Jackson ~ . . MINE 📝