Sore ini Jisya lagi latihan vokal di ruang musik, sendiri. Abis beres kelas dia mampir. Barusan cewek itu dikasih tugas nyanyi dari Dosennya.
Ga masuk akal banget buat anak hukum, kayak bocah.
Tapi kata Dosennya, supaya pada ga tegang-tegang amat. Apalagi sebulan dua kali mereka pasti dikasih tugas nyelesaiin kasus sama terapin undang-undang yang terkait. Maupun itu 1 atau 4 undang-undang. Intinya yang berkaitan sama kasus masing-masing.
Di kelas Dosennya terpilih 5 orang yang disuruh nyanyi. Ga mungkin satu kelas yang disuruh karena isinya 50 orang dan itu bakal makan waktu banget. Karena tempat duduknya lebar memanjang, jadi masing-masing baris deretan kursi perwakilan satu orang dan Jisya salah satunya.
Lagunya sih terserah, mau barat atau lokal. Asalkan jangan lagu anak-anak atau lagi koplo.
Dia daritadi lagi duduk mikir lagu apa yang mau dia nyanyiin. Bahasa Inggris dia kurang jago di aksen. Kalau lagu lokal dia ga begitu tau, anaknya gasuka dengerin musik soalnya. Gapunya waktu.
"Mau tanya Rosiana, tuh anak taunya lagu barat semua. Nanya Elena, lagu galau semua yang ada di playlist. Lisa? Celsi? Manda? Jarang denger lagu. Jihan? Benci musik." Cewek itu berdecak lalu berdiri dari kursi. "AH KAMPRET TU DOSEN!"
"WOI!"
Cewek itu menoleh ke pintu, Dika masuk dengan nenteng tas kosongnya di bahu. "Sendiri aja bun."
Jisya menghela nafas. Coba tanya Dika aja kali ya? Dia sering denger cowok itu nyanyi di teras sih.
"Lo tau lagu yang bagus ga? Gue disuruh nyanyi sama Dosen." Ucapnya.
Dika mengangkat alis kanan. "Banyak, tapi ada satu yang paling bagus." Cowok itu menaruh tasnya di kursi sebelah Jisya, lalu pasang posisi.
Jisya menegakkan badannya. "Apa?"
"SPERTI MATI LAMPUU YA SAYANG!"
Bugh!
Dipukul kan tu batok kepala. Cewek itu baru ingat kalau cowok yang lagi elus kepala ini fansnya Maya Estianty sama Nazar.
"Gue mah taunya lagu senja. Kita kan nach-nach indiee." Ucapnya mengambil tempat di sebelah Jisya. "Dangdut juga sih. Behh kane banget kalo konser.."
"Selera lo basi banget." Gumam Jisya. Dia ga suka lagu indie, terlalu melow-melow gimana gitu. Apalagi dangdut. Bah.
"Heh! Lo kalo belom pernah denger jangan asal berspekulasi. Ketagihan tau rasa." Balas Dika. Dia ga terima ya lagu yang hampir dia dengar tiap hari dikatain.
"Ga mau dan ga bakal. Udah mending lo pergi deh, ga guna." Jisya berdiri dan berjalan ninggalin ruang musik. Nanti dia bakal nanya Jeka, soalnya cowok itu sering masukin lagu-lagu dari spotify di snapgramnya. Keliatannya lagunya enak-enak.
KAMU SEDANG MEMBACA
STRAW WITH CIGS I 97 I
Teen FictionAmoris Plena Kosan elit yang dihuni oleh empat belas mahasiswa yang niat dan ganiatnya menjalani kuliah.