Pagi ini cewek yang paling kalem di kosan lagi sibuk siapin sarapan di dapur dibantu Juna.
Iya, Arjuna.
Entah setan penghuni model mana yang merasuki cowok itu, tiba-tiba pria setinggi 183 cm tersebut mendekati Manda yang lagi sibuk ngolesin mentega ke roti.
"Butuh bantuan ga?"
Berakhirlah mereka berdua yang saling bahu membahu di dapur. Manda yang ngolesin toping dan Juna yang bakar.
Kenapa bukan Jisya? Cewek itu masih ngebo gara-gara latihan semaleman.
"Kesambet apa lo?"
Malik datang membawa sepiring kue bolu, lagi. Ibu kos mereka punya usaha kue soalnya, punya toko juga, dan masih syukur dikasih sarapan tiap pagi. Makanya karena bosan sarapan sama bolu mulu, Manda berinisiatif bikin roti bakar.
Biar nanti bolunya simpen kulkas dulu, paling sore bakal diabisin anak-anak terutama oknum disebelahnya.
"Mencoba menjadi lelaki berguna aja sih, setidaknya ga kayak lo." Balas cowok itu tersenyum mengejek.
"Bawa di meja luar aja, Lik. Semua kan sarapannya di luar." Malik yang pengen bales Juna gajadi gara-gara perintah Manda.
"Siap neng ayu." Dia menatap Juna sinis. "Jangan terlalu nempel Man, ni cunguk punya sejuta modus. Salah satunya kayak sekarang."
"Bangsat lo."
"Shht, sehari coba Jun jangan ngomong kasar. Minimal pagi lah. Gue dengarnya malah jadi males sarapan tau." Tegur Manda. Arjuna gak berkutik, dia berdehem.
"Gue kalau sama dia hawanya pengen maki mulu, hehe. Nanti gue usahain ya, Man."
"Najis modus."
Satu lagi.
Kalau tadi jantan, yang ini betina.
"Salah mulu gue nyet. Bunuh gue ajalah Man."
Ga pake lama piso daging mengkilap terletak manis didekat tangan kanan Manda.
"Nih Man, bacain yasin dulu sebelum sembelih Arjuna biar halal. Mayan tuh daging, sama Jisya dibikin rendang."
"Anjing! Tuh kan pantek-eh maaf.." Juna acakin rambutnya frustasi ketika Manda menatapnya dengan pandangan males.
"Angus bego, minggir!" Juna kedorong begitu pantat Lisa menyenggolnya ke kiri. "Indomie aja males bikin sosoan bakar roti lo."
Cewek itu pindahin roti yang berwarna hitam itu di piring. "Ni yang warnanya kaya Malik kasiin Arjuna ya Man, pisahin aja taruh di kertas minyak."
Manda terkekeh kecil.
"Dahlah anjing serba salah gue. Monmaap Man gue gabisa sehari ga maki kalau pada nistain gue mulu." Juna melangkah pergi keluar dapur. "Hidup gue serba salah mulu bangsatt."
Definisi niat baik malah dihujat.
"Oplas makanya, muka lu tuh bikin orang pengen ngatain bawaannya."
"Gausah tambah lo nyet." Dibarengin kesal, cowok itu menghempaskan diri di sebelah Rosi yang posisinya lagi minum.
"Goblok Jun!"
KAMU SEDANG MEMBACA
STRAW WITH CIGS I 97 I
Teen FictionAmoris Plena Kosan elit yang dihuni oleh empat belas mahasiswa yang niat dan ganiatnya menjalani kuliah.