12. Kantin FEB

3.2K 361 56
                                    

"AH SIAL!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"AH SIAL!"

Cewek pendek itu menatap motornya kesal, bensinnya kosong. Emang kebiasaan jeleknya kalau pake motor lupa liat bensin.

Elena mendengus kasar, menyapu isi garasi yang cuman ada motor Jisya, Lisa dan mobil Rosi.

Dua cucu Sugiono, Malik, Jihan sama Dika udah duluan, Ezra juga. Tadi kalau dia gak ngaret gara-gara telat bangun pasti bisa nebeng. Untung aja masih ada setengah jam lagi sebelum kelasnya dimulai.

"Rosi kelas siang pasti bareng Jeka atau ga Lisa. Jisya kelas sore, bisa ga ya gue pinjem?" Gumamnya, abis itu nendang standar motornya. "Ah! Lo pake acara abis bensin lagi!"

"Lo ngapain cil?"

Elena berbalik, abis itu mendengus. "Ck, bensin gue abis."

"Oh."

Cewek itu tambah jengkel, dikira disamperin buat nawarin jok taunya cuman 'OH'?

Jeka asu.

"Lo mau kemana rapih? Masih jam sepuluh juga."

"Nyari janda." Cowok itu sekarang posisinya lagi sanderan di dinding garasi sambil nyemil nyam-nyam colongan punya Rosi. Dia sebenarnya mau fotokopi tugas punya Lisa, tapi pas liat Elena yang lagi menggerutu keras dari garasi cewek ngebuat laki-laki itu samperin.

"Gue serius!" Ucap Elena jengkel.

Jeka tersenyum geli. "Dasar pendek."

Elena melotot. "APA LO BILANG?!"

"Lo mau ke kampus?"

"ALAM BARZAH!"

Jeka terkekeh geli, Elena kalau udah jengkel mukanya sebelas duabelas sama Rosi. Kadar pipi dua orang itu sama soalnya.

Cowok itu bangun dari sandarannya, membuang sampah nyam-nyam nya yang udah kosong. "Padahal kalau ke kampus bisa sekalian sama gue. Yaudah, nanti kasih tau seleksinya apa aja biar masuk surga."

Mendengar itu Elena jadi gelagapan, dia sabtu kemarin udah gak masuk masa senin ini juga?? Cewek itu langsung menarik sigap kuncinya kasar terus rentangin tangannya di depan Jeka yang udah balik badan.

"G-gak! Gue mau ke kampus!"

Cowok itu naikin alis kirinya. "Alam barzah apa kampus?"

Elena berdecak. "Kampus!"

Jeka mengangguk, terus nunjuk pagar kosan pake dagu. "Yaudah sana."

STRAW WITH CIGS  I 97 ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang