Chapter: 09

8K 1.4K 339
                                    

MET BACA~
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
  Felix dan si kembar pun akhirnya sampai di depan pintu kamar Claude. Setelah percakapan di tengah perjalanan tadi, Felix selalu bergumam menyebutkan kalimat 'maaf saya tuan putri(999x)'. Athy dan (y/n) hanya bersweetdrop ria dengan perilaku dari ksatria tangan kanan raja itu.

"Nah tuan putri, kita sudah sampai" -Felix lesu

"Sudahlah kakak Felix, jangan lesu begitu cuma karena tidak bisa membedakan kami" -athy sedikit tidak enak

"Um! Itu benar, kalo lesu seperti itu nanti ketampanan kakak Felix hilang lho...." -(y/n)

Felix yang mendengar kata tampan dari (y/n) mengeluarkan semburat merah tipis dipipinya

'Hehe boiᕙ( ͡° ͜ʖ ͡°)ᕗ' -(y/n)

"Baiklah, jika itu mau tuan putri saya tidak akan lesu lagi" -Felix tersenyum lebar

"Yang mulia, Tuan putri Athanasia dan Tuan putri (y/n) sudah datang" -ucap Felix dengan semangat

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tidak ada jawaban
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Kakak Felix" -athy

"Iya?" -Felix

"Kenapa diistana Papa tidak ada kakak ksatria dan kakak pelayan lain?" -athy

"Iya itu benar, daritadi aku tidak melihat ada orang lain, selain kita disini" -(y/n)

"Alasan mengapa tidak ada orang diistana adalah karena yang mulia lebih suka melakukan segalanya sendiri" -Felix

"Lalu tidak adanya ksatria yang melindungi istana ini adalah hal itu tidak dibutuhkan" -lanjutnya

  Athy dan (y/n) merespon dengan anggukan.

"Lalu kalian tidak boleh memanggil saya seperti itu. Tolong panggil saya Felix atau Rovein, bicaranya juga kasual saja" -Felix

"Baik!!!" -athy&(y/n)

  Setelah itu mereka masih menunggu didepan pintu kamar Claude. Karena tidak ada respon akhirnya Felix menduga sesuatu.

"Sepertinya Yang mulia sedang tidur" -Felix

"Kalau begitu, athy pulang saja" -athy berpikir sekarang adalah kesempatan bagus untuk menghindari Claude

"Yahh...kok pulang kak...kita kan belum bertemu papa" -(y/n) kecewa

"Iya tuan putri, jangan seperti itu..." -Felix

  Athanasia langsung memasang wajah sebalnya dan melihat ke arah (y/n). (y/n) yang sadar sedang diperhatikan pun melihat ke arah athy

'Kenapa reaksimu seperti itu?!!' -athy

'Aku kan ingin bertemu dengan papa!' -(y/n)

'Haduhhh..!! Bagaimana kalau kita bertemu dan tiba tiba kita akan dibunuh?!!' -athy frustasi

'Itu tidak akan terjadi...!! Ayolah' -(y/n)

Saat berbicara(:telepati) mereka saling bertatapan. Saat bertatapan dimata mereka seperti ada kilatan listrik yang menyambar.

"Bagaimana jika anda berdua masuk kedalam?" -ucap Felix menyarankan

Athanasia mematung ketakutan dan sedikit bergetar ketika medengar saran dari Felix.

"T-t-tidak...i-i-itu...s-s-sebentar...t-t-tunggu dulu..." -ucap athy bergetar

"AYO!!!!!" -(y/n) semangat

•THE TWINS OBELIA• (fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang