•THE TWINS OBELIA• (fanfiction)

Chapter: 14

Terdapat kata kata kasar!
Kusaranin pake dark mode okee!! Tapi kalo ga mau, ya gausah
Bacanya pas udah buka aja, tapi kalo bandel ya troboss...!!!

MET BACA~~
.
.
.
.
.
.
.
.
"Apa yang mulia sudah tidur?"

Felix bertanya karena suara nyanyian dari Athanasia sudah berhenti yang tandanya Claude sudah tertidur.

Athanasia menjambak rambut Claude untuk memastikan dia tidur atau tidak.

"I-iya" -Athy

"Ini jarang terjadi. Beliau bukan orang yang biasa memperlihatkan sisi tanpa pertahanan....

Sepertinya efek lagu tuan putri sangat bagus" -Felix

'Dia dengar?!! Aaaaa!!! Aku maluu' -batin athy

"Iya...bahkan (y/n) saja ikut tertidur" -athy

"Putri (y/n) juga tertidur?!" -Felix

"Efek lagu tuan putri benar benar sangat kuat ya" -Felix tersenyum

"Maaf atas apa yang telah saya lakukan  kemarin....

Seharusnya saya tidak bertindak semaunya tanpa izin tuan putri, saya berpikiran pendek...

Saya hanya berpikir tuan putri akan senang" -kata Felix lirih

"Ah, athy juga maaf kemarin memukul..." -athy

"Tidak apa apa" -Felix

"Walau agak sakit tapi sekarang sudah sembuh kok" -sambungnya

'Jangan bohong! Aku yang memukul bisa sesakit apa sih? Yang jatuh itu aku tau?!' -athy dengan wajah shock

'Dan yang tertimpa kau jatuh itu aku!' -(y/n)

'Heh?! KAU MASIH BANGUN?! ' -athy

'Gak! Aku masih tidur' -(y/n)

'Ini kau bisa menjawabku, bukannya harusnya sudah bangun?' -athy

'Itu tau! Aku yang tidak melakukan apapun, ikut kesakitan karena tertimpa tubuhmu tau' -(y/n)

'Hehe, maaf' -athy

"Walau tidak sampai seperti Tuan putri, sebenarnya saya juga kehilangan ibu saya sejak masih kecil....

Ibu saya adalah pengasuh yang mulia. Jadi bisa dibilang saya dan yang mulia adalah saudara sepersusuan."

'Jadi karena itu Claude baik pada Felix' -batin athy

"Sebenarnya saat kecil saya agak membenci ibu saya. Karena dia lebih banyak menghabiskan waktu dengan yang mulia daripada saya.

Karena itu saat ibu saya belum lama meninggal, saya sering bilang saya tidak rindu sedikit pun pada ibu.

Apalagi saya benar benar tidak pernah terpikirkan bahwa saya merindukan ibu"

'Kangen Mama.....Mama keadaannya sekarang gimana ya?...Mama sehat kan?....' -batin (y/n) melow

"Seperti sedikitnya waktu yang dia lakukan bersama saya saat masih hidup, rasanya jadi sesuatu yang tidak besar bagi saya.

Tapi suatu hari, benar benar secara kebetulan saya melihat sulaman di sapu tangan yang saya gunakan sehari hari.....

Ya, saya melihat nama saya yang disulam langsung oleh ibu ketika dia masih hidup.....

Dan tanpa bisa dipercaya, air mata saya mengalir" Felix bercerita sambil membayangkan dirinya yang menagis ketika menemukan namanya yang disulam langsung oleh ibunya