Chapter: 19

6K 1.1K 404
                                    

MET BACA~

Masih ada nunggukah???-,-
.
.
.
.
.
.
.
"Apa itu yang ada dipelukan tuan putri? Katanya anda hanya ingin bermain berdua sampai meninggalkan saya juga, tapi ternyata anda mendapat teman baru ya" ucap Felix yang melihat athanasia dan (y/n) kembali ke dalam istana dengan membawa seekor hewan di pelukan athanasia

"Dia bukan temanku, dia temannya kakak, aku tidak suka dengannya" kata (y/n) menjelaskan

"Hee...kenapa kau masih tidak suka dengannyaa, dia ini lucu lohh" kata athanasia

"Itu benar tuan putri, memangnya ada apa sampai tuan putri tidak suka dengan teman baru anda?" tanya Felix penasaran

'Yaa...masa gua bilang takut, gengsi anjim, terus masalah ngga suka emang bener, apalagi anjingnya suka bilang 'Minjem duit lu dulu dong, nanti gua ganti sumpah' halahh tai kucing -batin (y/n) sebal

"Coba pegang dulu, nanti jadi suka deh,  rambutnya halus loh" athanasia menyodorkan Hitam ke (y/n), (y/n) refleks mundur 10 langkah ke belakang karena ngga mau megang si Hitam

"Aku tidak mau, jauhkan hewan itu dariku" kata (y/n) dengan dingin

Felix, Lily dan Athanasia hanya bungkam dengan peryataan yang di berikan (y/n), perkataan (y/n) seakan sangat absolute (gini bukan si tulisannya?) dan tidak bisa dibantah

Hitam yang tidak mengerti perkataan (y/n) malah mendekati (y/n). Iyalahh kan dia hewan....

Hitam berlari mendekati (y/n), (y/n) melihat sinyal bahaya berusaha menjauhi Hitam yang mendekat

"Eh! Asu! Jangan deket deket ANJENG!!!"

//okeee...ini ngga di sensor, aku males hehe

"T-tuan putri!"

Felix menangkap (y/n) yang melompat dan hinggap di punggung Felix

Lily juga langsung menangkap Hitam, agar tidak berlari dan kabur kaburan lagi

"Kau segitu takutnya dengan Hitam (y/n)..." kata athy sweetdrop

"Sudah ku bilang aku tidak takut, aku hanya tidak suka!"

"Tuan putri, sebaiknya anda turun dulu, jika seperti ini anda akan jatuh..." kata Felix khawatir

(y/n) menuruti perkataan Felix dan melenggang pergi dari tempat tanpa mengatakan sepatah kata pun, menuju kamarnya

"Ishh!!! (y/n) tunggu ih!! Lily aku titip Hitam dulu ya!!"

Athanasia mengejar (y/n) yang belum terlalu jauh

"Hati-hati tuan putri" kata Lily

Lily menghela napas melihat kepergian dua bocil perempuan itu, disaat ia ingin berbalik, dia melihat Felix yang sedang menulis di sebuah note kecil

"Tuan Rovein? Apa yang sedang anda tulis?" tanya Lily

"Oh! Saya sedang menulis kebiasaan tuan putri (y/n)" kata Felix menjawab pertanyaan Lily

"Kebiasaan?"

"Iya, kebiasaan...Tuan Putri (y/n) terkadang sangat sulit untuk ditebak karena ekspresi nya yang minim" Felix menjelaskan sambil memperlihatkan hasil catatanya

"Seperti....
Pertama: Tuan putri (y/n) sangat pendiam dengan orang baru.

Lily, kau ingat saat para pelayan baru datang ke istana?" tanya Felix yang diangguki oleh Lily

"Tuan putri sangat diam kan, dan memilih untuk berdiam diri pojok kamar" sambungnya

"Kedua : Tuan putri (y/n) akan mengeluarkan bahasa aneh saat sedang marah atau menghindari sesuatu

•THE TWINS OBELIA• (fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang