💜12💜

597 87 4
                                    

"Ka-au?" ucap Sasuke terbata saking tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Benarkah ini Hinata, si wanita urakan itu?

Tidak ada lagi pakaiannya yang sekenanya, tidak ada lagi perhiasan yang panjang sebelah, tidak ada lagi warna-warna rambut yang mencolok. Seseorang yang Sasuke anggap menjijikan seperti ulat, telah berubah menjadi kupu-kupu.

Sasuke sampai tak bisa berkata-kata, ia meraba dadanya yang tiba-tiba berdetak tak karuan disertai tarikan nafasnya yang tampak memberat.

Melihat respon Sasuke yang seperti itu, Hinata jadi semakin yakin jika penampilannya tidak sesuai dengan yang Sasuke harapkan.

"Bagaimana apakah ini sudah sesuai dengan ekspektasimu?" tanya Hinata ragu-ragu.

Jujur saja sebenarnya Sasuke terkesima atas perubahan tampilan Hinata. Benar-benar tak menyangka jika Hinata akan semanis ini jika mengenakan pakaian yang pantas dan rapi. Hanya saja sedari tadi menahan kesal membuat Sasuke kehilangan kosakata yang manis untuk memberikan pujian, sehingga yang keluar dari mulutnya adalah kalimat umpatan.

"Sudah kuduga kau memang akan menghabiskan uangku," ucap Sasuke asal.

"A-pa?" ucap Hinata tak paham, bukannya memberikan penilaian pantas atau tidaknya, malah membahas hal yang lain.

"Kau bilang, kau akan membeli pakaian yang lebih murah jika aku memberimu uang, nyatanya?"

Menurut penilaian Sasuke, pakaian, perhiasan, sepatu, dan make over yang Hinata pakai terkesan mahal sehingga berfikir Hinata sudah menghambur-hamburkan uangnya. Padahal tidaklah demikian.

"Bukankah sudah ku bilang jangan kau habiskan uangnya, karena setelah ini aku tidak akan memberimu uang lagi. Kau memang tidak pandai mempergunakan uang. Pantas saja hutangmu banyak," Sasuke terus mengoceh.

"Tutup mulut." ucap Hinata sambil menunjuk.

"Jangan menunjuk padaku," ucap Sasuke sambil menangkis telunjuk Hinata dengan telunjuknya.

"Kau ini benar-benar keterlaluan, aku bahkan tak memakai uangmu sepeserpun," ucap Hinata sambil merogok kantong selempang miliknya.

"Aku kembalikan uangmu," ucap Hinata sambil menarik pergelangan tangan Sasuke dan meletakan uang itu di atas telapak tangannya.

Seketika Sasuke langsung merasa malu sendiri karena sudah salah menduga.

"La-lalu kau dapatkan dari mana pakaian dan juga perhiasanmu, atau jangan-janga…," ucap Sasuke terputus masih ingin menuduh.

"Aku meminjamnya dari temanku," ucap Hinata langsung mematahkan semua tuduhan buruk Sasuke.

"Aku pikir daripada kubelikan pakaian yang hanya untuk satu kali aku pakai, lebih baik uangnya kupakai untuk menyewa tempat tinggal sementara, karena setelah ini aku tidak tahu harus pergi kemana," jelas Hinata.

Nyuuuuut, hati Sasuke langsung tercubit, antara malu dan juga menyesal. Sedari tadi hanya menyimpan pemikiran buruk, padahal Hinata memang telah berusaha melakukan yang terbaik untuknya.

"Setelah ini aku akan memberikan apapun yang kau butuhkan," ucap Sasuke sambil berpaling sekedar untuk menebus rasa bersalahnya. Tiba-tiba saja seukir senyuman tergurat disana.

Hinata yang tadinya ingin marah, jadi teredam sendiri.

"Kau benar-benar hampir membuat ku mati kesal,"

"Semua ini gara-gara temanku, ia memaksaku untuk mencoba peralatan make upnya, benar-benar menghancurkanku,"

"Untung kau punya teman yang bisa mengurusmu, jika tidak,"

My Sweet GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang