💜9💜

542 81 1
                                    

Sasuke berlari tak karuan di pelabuhan berharap semuanya belum terlambat. Matanya melihat ke sembarang arah, tapi bagaimana mau di cari? Ditengah banyaknya orang yang berseliweran, bukanlah hal yang mudah mencari seseorang.

Sasuke jadi merasa kesal sendiri, mengapa akhir-akhir ini harus berurusan dengan orang hilang. Ada perasaan menyesal mengapa kemarin harus mengatakan hal yang menyakitkan, jika tidak mungkin hari ini tidak akan menemukan kesulitan.

Beberapa kali Sasuke memberhentikan seseorang yang dianggap serupa, namun selalu salah. Di tengah kegalauan Sasuke menabrak seseorang yang berjalan tertunduk dan memakai topi serta masker.

"Oooh," orang itu meringis.

"Maaf," ucap Sasuke.

Seseorang itu tak menjawab hanya mengangguk seolah memaklumi. Tanpa mengeluarkan respon apapun, seseorang itu segera menjauhi Sasuke.

Layaknya orang lain yang tak dikenal, awalnya Sasuke pun tak menyadari apapun. Hingga penglihatannya menangkap sesuatu yang menggantung di telinga kiri seseorang itu.

Sasuke merasa tidak asing, anting-anting itu mirip dengan anting yang dipakai Hinata sewaktu dirinya memarahinya semalam.

"Hai tunggu!" panggil Sasuke, seseorang itu tak merespon.

"Aku merasa mengenalmu," ucap Sasuke sembari menarik pergelangan orang itu.

"Kau keliru," jawab seseorang itu, menunjukan gelagat seolah antara dirinya dan Sasuke memang tidak saling mengenal. Tapi Sasuke mengenali suara orang itu.

Sasuke dengan sepihak melepas topi dan melemparnya jauh sehingga terlihat rambut pirang dengan gradasi warna mencolok yang di gulung.

Sudah tidak asing lagi.

Lalu Sasuke menarik masker yang menutup wajah seseorang itu, hingga nampaklah wajahnya dengan jelas.

"Aku tidak mungkin salah mengenali," ucap Sasuke ngotot.

"Sudah kukatakan kau keliru, aku tidak mengenalmu," ucap Hinata membungkuk sembari berusaha pergi. Hinata hampir saja akan mengiyakan, karena bersikap tak acuh terhadap orang yang pernah dikenalnya bukanlah gayanya, namun Hinata ingat Sasuke sendiri yang sudah memintanya bersikap seperti ini, bersikap seolah tidak pernah saling mengenal.

"Tidak mungkin," ucap Sasuke tak percaya, begitu pandai sekali Hinata berakting.

Tanpa pikir panjang Sasuke langsung menghadang Hinata .

Hinata yang merasa terhalangi langkahnya oleh Sasuke mengambil langkah ke kanan, namun Sasuke mengikuti, melangkah ke kiripun tetap demikian. Padahal saat ini Hinata sedang terburu-buru.

"Sudah ku katakan aku tidak mengenalmu, kau salah orang," ucap Hinata dengan tampang datarnya.

Tak ingin kehilangan, Sasuke segera meraih pergelangan tangan Hinata.

"Kau ini kenapa?" ucap Hinata dengan mata membulat menatap ke arah Sasuke. Dan Sasuke pun membalas tatapan itu dengan tatapan yang menusuk.

Cengkraman tangan yang kuat, dan tatapan yang menggertak membuat Hinata akhirnya menyerah.

"Kau mau apa?" ucap Hinata mulai kesal, sambil menarik tangannya dengan kasar.

"Aku ingin menawarkan pekerjaan," ucap Sasuke tanpa berbasa-basi.

Hinata mendecih merasa muak sendiri, Hinata belum lupa atas semua yang Sasuke katakan kemarin, sekarang tiba-tiba datang menawarkan pekerjaan.

"Aku rasa, aku belum melupakan semua yang kau katakan kemarin," ucap Hinata sambil mengusap-usap pergelangan tangannya yang terasa sakit.

My Sweet GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang