“Wah, aku tidak menyangka jika pria itu pemilik hotel sebesar ini,” ucap Hinata dengan mulut menganga sembari menengadah menatapi ketinggian gedung hotel Avenue dengan penuh takjub.
Hinata mendatangi alamat yang tertera di kartu nama Sasuke yang Sasuke tinggalkan di atas nakas tempat tidur ruang UGD tempo lalu. Sebelum pergi Hinata sempat menyimpan kartu nama itu.
“Kau beruntung, kau bisa mendapatkan uang yang banyak darinya,” ucap Shikamaru.
“Ah kalau soal itu aku tidak yakin,”
“Tidak yakin bagaimana? Kau ini seperti tidak pernah membuat drama saja. Lakukan sesuatu agar kau terkesan seperti mengalami cedera yang parah agar pria ini mau memberikan ganti rugi yang mahal,” ucap Shikamaru memberi petuah.
“Kakiku memang cedera, tapi tidak harus begitu juga,” ucap Hinata dengan menunjukan raut wajah tanpa minat.
“Hey apa kau tidak ingat bagaimana sakitnya saat ibuku memijit kakimu,” ucap Shikamaru mengingatkan.
“Gara-gara cedera kakimu itu, kau tidak bisa bekerja dan mendapat uang. Dan yang lebih buruk bagaimana jika Akatsuki mengejarmu? Mereka pasti akan mudah mendapatkanmu,” ucap Shikamaru terdengar menakuti.
Hinata bergidik ngeri tak terbayang jika sampai dirinya bertemu dengan Akatsuki, dengan kondisi yang seperti ini.
“Jika kau bisa mendapatkan uang yang banyak, kau bisa pakai uang itu untuk menyicil hutang Ayahmu, atau setidaknya bisa kau pakai untuk pengobatan kakimu,”
“Kau benar,” ucap Hinata mengiyakan, namun wajahnya masih menunjukan keraguan.
💜
“Baru data ini yang ku dapat,” ucap Sai sembari meletakan tumpukan berkas di atas meja Sasuke.
Sasuke meraih salah satu map untuk dibacanya.
“Aku belum bisa menemukan titik terang perihal kecelakan itu, tapi ada satu hal yang menarik.”
Sasuke tak menunjukan respons yang berarti.
“Aku menemukan daerah yang disinyalir menjadi lokasi pemukiman orang-orang Hyuga,”
Sasuke masih juga menunjukan slow respons. Terlihat matanya tertuju kearah lembaran berkas, namun sorot matanya tampak kosong seperti memikirkan sesuatu.
“Kau tidak mendengarkanku,” ucap Sai menyadarkan Sasuke dari lamunannya.
“Tentu saja aku mendengarmu, kau bilang kau belum menemukan seluruh informasi penting tentang sepupuku,” ucap Sasuke dengan menunjukan raut wajah terkejut namun berusaha di tutupi.
“Kukatakan, aku menemukan lokasi pemukiman orang Hyuga,”
“Be-benarkah,”
“Ah sudahlah, lebih baik kau tunggu saja kabar baiknya,” ucap Sai beranjak dari tempat duduknya.
“Kau mau kemana?”
“Aku harus pergi kesana untuk memastikannya,”
“Sayang sekali, padahal aku ingin menujukan sesuatu hal padamu,”
Langkah Sai yang hampir sampai di ambang pintu, seketika berbalik mengeluarkan ekspresi bertanya perihal hal yang ingin Sasuke tunjukan.
“Kau tahu, si ratu drama?”
Sejenak Sai berfikir, ratu drama mana yang di maksud? Namun sesaat kemudian Sai ingat, Sasuke pernah menyebutkan gelar sindiran itu untuk seorang wanita di pesawat tempo lalu.
Tunggu dulu, disaat seperti ini pentingkah hal itu untuk di bahas? Dan sejak kapan tuan mudanya ini tertarik membahas hal yang di luar pekerjaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Girl
Tarihi KurguDi daur ulang dari drama korea berjudul "my girl" yang populer di tahun 2010an, penasaran? Baca aja Happy reading