💜13💜

319 59 21
                                    

"Ha… Ha… Ha…," tawa bahagia Ketua Uchiha, suaranya begitu kencang menggema ke seisi ruangan.

Seperti biasa Sasuke menunjukan wajah schoknya yang khas, sementara Hinata gemetaran tak karuan, suasananya jadi terasa horor.

Benarkah orang tua yang tertawa lepas ini sudah lolos dari maut, atau sengaja bangkit dari kematian?

"Ha, ha, aku tidak pernah merasa sebahagia ini, baru saja bertemu denganmu, aku langsung merasa sehat," ucap Ketua Uchiha merujuk kepada Hinata.

"Hehe, a-aku senang Kakek bisa pulih dengan cepat," ucap Hinata gemetaran.

"Haha, aku sudah tidak memerlukan perawatan lagi, aku ingin pulang hari ini juga," ucap Ketua Uchiha saking senangnya.

"Tidak begitu Ketua, anda baru saja pulih setidaknya tunggu dulu sampai semuanya benar-benar stabil," ucap dr. Shin

"Tidak perlu, bukankah sekarang sudah ada cucuku, ia yang akan merawatku dengan baik," ucap Ketua Uchiha diiringi dengan tawanya lagi sambil matanya tertuju ke arah Hinata.

Hinata merasa ucapan itu tertuju padanya, takut salah arti Hinata menatap ke arah kiri kanan untuk memastikan siapa yang mendapat tatapan dari Ketua Uchiha. Tapi hanya ada dirinya dan Sasuke yang berada di sisi ini.

Takut salah lagi, dengan getaran yang tak bisa diredam, Hinata mengangkat jari telunjuknya menunjuk ke arah dirinya sendiri sebagai isyarat untuk bertanya dan Ketua Uchiha mengangguk membenarkan jika cucunya yang dimaksud itu adalah Hinata.

Hinata melirik ke arah Sasuke yang sedang menatap ke arahnya dengan mata menyipit tanda tak suka, atau lebih tepatnya secara tidak langsung memberikan instruksi kepada Hinata untuk tidak mengiyakan permintaan Kakeknya.

"He he he," kembali Hinata tersenyum garing untuk menutupi kegugupannya.

"Maaf Kakek, sepertinya aku tidak bisa ikut tinggal bersama Kakek," ucap Hinata terbata karena gugup bercampur bingung, berusaha berkata halus dan tentu memang jawaban seperti inilah yang seharusnya diucapkannya, tidak berfikir dan tidak pernah menyangka dirinya akan ikut tinggal bersama dengan keluarga Sasuke. Karena di komitmen awalnya tidak ada kesepakatan yang seperti itu.

Senyuman di wajah Ketua Uchiha langsung memudar.

"A-aku harus segera kembali ke Pulau Okinawa, karena pastinya Ayahku sangat mengkhawatirkan aku," ucap Hinata masih berusaha menolak, sementara Sasuke terdiam dalam kebingungannya. Di satu sisi merasa surprise karena ternyata keadaannya di luar dugaannya, Kakeknya bisa pulih seketika tanpa siapapun bisa menduganya, sementara di sisi hatinya yang lain tentu tidak bisa mengiyakan begitu saja keinginan Kakeknya.

Hinata……., tidak pernah terbersit sedikitpun untuk benar-benar membawanya ke dalam keluarganya.

"Ayahku tidak memiliki kerabat, kalau bukan aku siapa yang akan merawat dan menjaganya," ucap Hinata masih bertahan pada penolakannya, sebenarnya Hinata kasihan melihat wajah Ketua Uchiha yang berubah sedih. Tapi Hinata cukup tahu diri keberadaan dirinya dalam waktu lama di antara keluarga Sasuke bukanlah hal yang diinginkan oleh Sasuke dan memang bukan hal yang seharusnya.

"Aku janji kapan-kapan aku akan datang lagi untuk menemui Kakek," ucap Hinata masih berusaha membujuk.  Hinata berharap Sasuke mengatakan sesuatu hal yang bisa membantunya. Tapi sepertinya Sasuke masih banyak berpikir.

"Pokoknya untuk saat ini aku tidak bisa ikut bersama Kakek," ucap Hinata mulai tegas, meski tak tega.

Raut wajah Ketua Uchiha semakin berubah muram, ia mengelus-ngelus dadanya nyaris pingsan. Sasuke mulai khawatir kesehatan Kakeknya akan kembali drop jika keinginannya tidak dituruti.

My Sweet GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang