Swara dan Sanskar memutuskan untuk pergi ke sebuah restoran karena mereka lapar. Swara dan Sanskar makan disana dengan saling menyuapi satu sama lain. Sanskar melihat seseorang yang rasanya dia mengenalnya.
"Sanskar ayo buka mulutmu, tapi jika kau sudah kenyang ya sudah," kata Swara lalu memakan makanannya sendiri.
"Siapa pria itu, rasanya aku pernah melihatnya. Tapi dimana ya," batin Sanskar melihat ke arah seorang pria yang sedang makan dengan kekasihnya.
Swara melihat ke arah Sanskar dan dia melihat Sanskar sedang melihat ke arah meja lain.
"Sanskar apa yang kau lihat?" tanya Swara.
"Sepertinya aku mengenal pria itu. Tapi siapa ya," kata Sanskar menunjuk ke arah pria itu membuat Swara juga melihat ke arah pria yang ditunjuk Sanskar.
"Bukankah itu Laks, tapi dengan siapa dia. Kenapa dia bersikap sangat romantis pada wanita yang bersamanya? Apa dia mempunyai hubungan dengannya?" kata Swara bertanya-tanya.
"Entahlah. Tapi lebih baik kita menghampiri mereka. Aku tak terima jika dia mengkhianati Ragini padahal mereka baru menikah kemarin. Aku kira dia pria baik-baik, tapi ternyata dia hanya seorang penipu," kata Sanskar kesal dan tak terima.
"Sanskar kita jangan salah sangka dulu. Mungkin dia adalah temannya atau adiknya. Lebih baik aku akan tanyakan saja pada Ragini tentang ini," kata Swara.
"Mungkin kau memang benar Swara. Jika aku sampai menghampiri nya dan berkata yang tidak-tidak pasti dia akan tau hubunganku dan Ragini. Pasti dia akan marah pada Ragini atau berbuat kasar padanya," kata Sanskar yang mengkhawatirkan Ragini.
"Kau benar Sanskar," kata Swara.
Sanskar dan Swara melanjutkan memakan- makanan yang mereka pesan. Sedangkan Laks menatap wanita yang ada didepannya itu yang tak lain adalah kekasihnya yang bernama Kavya.
"Laks berhentilah menatapku seperti itu. Bukankah kau sudah mempunyai istri," kata Kavya.
"Kau kan tau sayang aku menikah dengannya demi ibuku. Dihatiku ini hanya ada dirimu saja dan hanya kau orang yang ku cintai. Lagi pula setelah balas dendam ibuku selesai, aku akan langsung menceraikannya dan aku akan menikah denganmu sayang," kata Laks.
"Aku pegang kata-katamu Laks," kata Kavya.
Swara dan Sanskar sudah selesai makan. Sanskar menyuruh Swara untuk menelpon Ragini. Swara menelpon Ragini dan Ragini langsung mengangkatnya.
"Ada apa Swara kau menelponku?" tanya Ragini.
"Aku hanya ingin menanyakan sesuatu padamu," kata Swara.
"Tanyakan saja Swara," kata Ragini.
"Ragini aku melihat Laks sedang bersama dengan wanita lain? Apa dia adiknya atau dia temannya? Jika dia temannya apa dia sudah meminta izin padamu untuk menemuinya?" tanya Swara.
"Dia adiknya karena tadi sudah meminta izin padaku bahwa dia akan pergi makan siang dengan adiknya," kata Ragini berbohong karena dia tak mau Swara khawatir padanya.
"Itu artinya Laks memang pria yang baik," kata Swara.
Ragini mengakhiri panggilan dan dia menangis. Janki tak sengaja mendengar Ragini yang menangis dengan segera Janki masuk ke sana.
"Sampai kapan aku harus berbohong seperti ini dan mempertahankan rumah tangga yang tak ada dasar cinta sama sekali. Apalagi keluarga ini hanya ingin membalas dendam dengan menggunakanku," kata Ragini.
"Apa maksudmu Ragini?" tanya Janki yang mendengar perkataan Ragini.
"Tidak ada Bu," kata Ragini menghapus air matanya.
"Ragini ibu lebih suka jika kau jujur padaku. Aku ibumu dan aku pernah tau semuanya tentang dirimu," kata Janki.
Ragini memeluk ibunya dan dia menangis. Janki masih bingung sebenarnya ada apa. Janki melepaskan pelukan Ragini lalu dia menyuruh Ragini untuk menceritakan semuanya. Ragini pun menceritakan semuanya pada Ibunya. Janki sangat terkejut mendengarnya dan menangis karena dia sudah salah menjodohkan Ragini dengan Laks.
"Ternyata semua keluarga ini seorang penipu. Ragini kita pergi saja dari sini dan ibu akan menyuruh Laks untuk menceraikanmu," kata Janki menarik tangan Ragini.
"Tidak Bu," kata Ragini membuat Janki menghentikan langkahnya.
"Apa kau ingin menderita terus-menerus Ragini?" tanya Janki.
"Ibu jika aku pergi sekarang. Aku tak mungkin bisa menyelamatkan keluarga Sanskar dari kehancuran yang akan dibuat oleh keluarga ini," kata Ragini.
"Ragini jika mereka sampai tau kalau kau sudah tau rencana mereka. Mereka tak akan mengampunimu. Tapi baiklah, jika itu yang kau mau. Ibu juga akan tetap tinggal disini," kata Janki.
"Terima kasih Bu," kata Ragini memeluk Janki kembali.
Malam harinya, Dikediaman Maheswari terlihat semua orang sudah selesai makan.
"Ayah aku ingin bertanya tentang seseorang padamu," kata Ranveer.
"Kau ingin menanyakan tentang siapa Ranveer?" tanya Ram.
"Siapa itu Maya?" tanya Ranveer.
"Ayah tidak akan membicarakan tentang itu," kata Ram sedih lalu beranjak pergi dari sana.
"Maya masih hidup Ayah," kata Ranveer membuat langkah Ram terhenti.
"Bagaimana orang yang sudah meninggal hidup lagi Ranveer!" tegas Ram.
"Tapi bisa saja Ram karena jasad Maya belum ditemukan sampai sekarang. Mungkin saja dia tak ingin kembali lagi ke rumah ini," kata Sujata.
Ram lalu duduk kembali ditempat dimana tadi dia duduk. Ram kemudian menceritakan tentang Maya pada mereka.
"Ranveer kau dapat informasi ini dari siapa dan dimana Maya sekarang tinggal?" tanya Ram.
"Aku mendapatkan informasi ini dari Ragini dan dia juga bilang kalau Maya ingin membalas dendam pada Ayah," kata Ranveer membuat mereka semua terkejut.
"Bagaimana Ragini bisa tau Kak?" tanya Sanskar.
"Entahlah, tapi tadi dia datang ke kantor dan mengatakan itu padaku," kata Ranveer.
"Tolong kau telepon Ragini sekarang Sanskar," kata Ram.
"Swara saja yang menelponnya Ayah karena aku sudah menghapus nomer Ragini," kata Sanskar.
"Yaudah, Swara tolong kau telepon Ragini," kata Ram.
Swara menelpon Ragini dan Ragini langsung mengangkatnya. Swara lalu menyalakan speaker agar bisa di dengar yang lain.
"Hallo Ragini," sapa Swara.
"Iya Swara. Ada apa kau malam-malam menelponku?" kata Ragini.
"Ragini aku Ram Ayahnya Sanskar, aku ingin bertanya tentang bagaimana kau tau tentang Maya," kata Ram.
Ragini lalu menceritakan semuanya pada mereka. Setelah menceritakan semuanya, tiba-tiba ada yang membuka pintu membuat Ragini langsung mengakhiri panggilan. Ternyata yang datang adalah Laks.
"Kenapa kau langsung mematikan telepon mu setelah aku datang dan kenapa aku merasa kau takut ketika melihat ku datang Ragini?" tanya Laks.
Ragini mengatur nafasnya dan dia berusaha bersikap normal.
"Tidak ada papa Laks. Mungkin itu hanya perasaanmu saja. Oh iya Laks, apa kau sudah makan. Jika belum aku akan menghangatkan makanan untukmu," kata Ragini.
"Tidak perlu sayang. Aku tadi sudah makan diluar karena kebetulan tadi ada meeting diluar," kata Laks.
"Baiklah," kata Ragini lega karena Laks tak curiga padanya.
Dikediaman Maheswari mereka masih duduk di ruang makan. Mereka masih belum percaya karena sebuah kesalahpahaman membuat Maya ingin menghancurkan keluarga itu.
"Ragini sudah tau semuanya dan itu artinya Ragini dalam bahaya. Jika mereka sampai tau Ragini sudah tau rencana mereka. Aku yakin mereka tak akan mengampuni Ragini dan juga ibunya," batin Sanskar khawatir.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTARA KAU DAN DIA [ TAMAT ]
FanfictionSanskar Maheswari harus menikahi sahabatnya sendiri demi menyelamatkan keluarga Swara dari rasa malu. Karena pria yang sudah dijodohkan dengannya tidak datang dihari pernikahan. Disisi lain, Sanskar sudah mempunyai kekasih yaitu Ragini Malhotra. Aka...