Mencintaimu

180 3 0
                                    

Malam harinya, Ranveer ada di kamar nya bersama Ishani. Ishani lalu menceritakan semua yang terjadi tadi siang pada Ranveer. Ranveer yang mendengarnya sangat marah dan kecewa pada Sanskar. Ranveer lalu bergegas ke kamar Sanskar untuk memperingatinya. Ranveer langsung masuk ke dalam kamar Sanskar dan dia melihat Sanskar yang sedih dan menatap foto pernikahannya dengan Swara.

"Sanskar jangan membuat kesalahan lagi untuk kedua kalinya. Kau itu harus bisa mencintai istrimu sendiri. Kau itu sudah kehilangan Ragini lalu apa kau juga ingin kehilangan Swara,"kata Ranveer marah.

"Kenapa semua orang menyalahkan ku? Tapi aku memang membuat kesalahan karena aku baru menyadari kalau aku sebenarnya selama ini sudah mencintai Swara. Kenapa aku baru menyadari sekarang saat Swara tak ada disini," kata Sanskar.

"Apakah kau benar-benar sudah mencintai Swara Sanskar?"tanya Ranveer lalu duduk disamping Sanskar.

"Iya Kak. Aku cemburu jika Swara dekat dengan pria lain. Aku merasa kesepian saat dia tak ada di dekatku. Aku merindukannya saat dia tak ada disini. Aku juga takut kehilangan Swara. Bukankah itu artinya aku mencintai Swara," kata Sanskar.

"Itu artinya kau memang sudah mencintai Swara. Jadi kau harus mengatakan perasaanmu padanya besok agar Swara kembali kesini besok. Aku yakin kalau Ahaan pasti akan mengizinkan Swara kembali ke rumah ini jika kau mengatakan itu besok. Jadi kau sekarang tidurlah dan kau harus bersiaplah untuk datang ke rumah Swara besok. Aku bahagia jika ternyata kau sebenarnya sudah mencintai Swara. Buatlah dia selalu bahagia dan jangan pernah mengkhianati lagi," kata Ranveer.

"Iya Kak," kata Sanskar.

Keesokan harinya, Sanskar pergi ke rumah Swara dan tentunya dengan membawa bunga. Sanskar sampai di sana dan dia melihat sebuah mobil yang terparkir disana. Sanskar yakin kalau itu bukan mobil Ahaan dan dia segera masuk ke dalam dengan membawa bunga. Ternyata benar dugaan Sanskar kalau yang datang adalah Kabir. Dimeja juga terdapat bunga dan Sanskar yakin kalau bunga itu dari Kabir. Sanskar akan menghampiri mereka tapi seseorang menarik tangannya dan ternyata itu Ahaan.

"Kakak aku sudah sadar kalau ternyata aku mencintai Swara dan aku tak terima jika Kabir memberikan bunga untuk Swara," kata Sanskar.

"Sanskar aku tidak ingin kau marah dirumah ini dan kau juga tak boleh melarang Swara untuk melakukan apapun yang dia mau. Jadi kau harus sabar dan kau juga harus menuruti apapun keinginan Swara. Jika kau bisa melewati ini beberapa hari aku akan percaya kalau kau mencintai Swara. Jadi bunga ini tak ada artinya karena bisa saja kau hanya berpura-pura. Jadi aku yang akan mengambil bunga ini," kata Ahaan lalu mengambil bunga yang dibawa Sanskar. Sanskar terpaksa setuju karena memang benar kalau bunga itu tak akan ada artinya jika Sanskar tak bisa menunjukkan bukti kalau dia mencintai Swara.

"Baiklah Kak. Aku akan melakukan sesuai dengan apa yang kau mau. Sekarang apa aku bisa pergi menemui Swara?"kata Sanskar.

"Tentu saja," kata Ahaan.

Sanskar lalu pergi menghampiri Swara dan Kabir. Sedangkan Ahaan puas bisa melihat penderitaan Sanskar seperti apa yang dirasakan Swara. Swara dan Kabir terlihat bahagia saat mengobrol.

"Kabir ayo kita pergi sekarang karena aku ingin membeli saree. Kau tau Kabir, Sanskar itu tak mempunyai waktu untukku karena dia hanya memikirkan Ragini saja," kata Swara saat melihat Sanskar menghampiri mereka berdua.

"Ayo Swara kita pergi dan aku akan membelikan apapun yang kau mau," kata Kabir.

"Swara," kata Sanskar membuat Swara dan Kabir menoleh ke arahnya.

"Kenapa dia datang diwaktu yang tidak tepat," lirih Swara dan Sanskar masih bisa mendengarnya.

"Swara aku yang akan membelikan saree untukmu dan aku akan meluangkan waktu untukmu sesuai dengan apa yang kau inginkan selama ini," kata Sanskar.

"Sejak kapan kau peduli padaku Sanskar dan aku akan pergi dengan Kabir karena dia bisa meluangkan waktu untukku sesibuk apapun dia," kata Swara membuat Sanskar merasa sedih tapi apa yang dikatakan Swara memang benar. Swara dan Kabir akan pergi, tapi Sanskar menahan tangan Swara dan membuat Swara menoleh ke arahnya.

"Lepaskan Sanskar," tegas Swara.

"Kenapa kau berubah Swara? Bukankah kau sangat mencintaiku lalu kenapa kau lebih memilih pergi bersama dengan Kabir daripada suamimu sendiri," kata Sanskar.

"Setelah aku pikir-pikir apa yang dikatakan Kakakku benar kalau aku bisa lebih bahagia bersama dengan orang yang mencintaiku dan itu adalah Kabir. Aku sudah lelah terus menjadi istrimu karena hanya kesedihan yang aku dapatkan bukan kebahagiaan," kata Swara.

"Swara aku baru sadar kalau ternyata aku selama ini sudah mencintaimu tapi aku baru menyadarinya kemarin," kata Sanskar.

"Apa kau pikir aku bisa percaya secepat ini? Tidak Sanskar. Aku yakin ini hanya akal-akalanmu saja agar aku kembali padamu. Jika kau benar-benar mencintaiku kau harus membuktikannya," kata Swara.

"Baiklah aku akan membuktikannya tapi biarkan aku ikut pergi dengan kalian," kata Sanskar.

"Oke, tapi kita pergi menggunakan mobil Kabir dan sekarang lepaskan aku," kata Swara.

"Baiklah aku setuju," kata Sanskar lalu melepaskan pegangannya.

Mereka lalu pergi keluar rumah. Kabir membuka pintu mobil depan untuk Swara.

"Kabir, Swara akan duduk dibelakang bersama denganku," kata Sanskar.

"Baiklah," kata Kabir.

"Tidak Kabir. Aku akan duduk bersamamu di depan," kata Swara lalu masuk ke dalam mobil dan Kabir kemudian menutup pintu mobil. Kabir juga masuk ke dalam mobil.

"Sanskar kau mau ikut atau tidak. Jika mau cepat masuklah dan jika tidak kau bisa pergi saja," kata Swara.

"Aku ikut," kata Sanskar lalu masuk ke dalam mobil.

"Swara apa ada yang bisa aku bantu karena sepertinya kau kesulitan memakai sabuk pengaman?"tanya Kabir.

"Tolong bantu aku memakai sabuk pengaman nya Kabir," kata Swara.

"Baik Swara," kata Kabir.

Kabir membantu Swara memakai sabuk pengaman dan kini jarak mereka sangat dekat. Sanskar berusaha menahan emosinya melihat itu semua lalu dia memalingkan pandangannya. Sanskar merasa sangat sakit dan sedih melihat orang yang dia cintai bermesraan di hadapannya. Sanskar mulai mengingat saat dulu dia bermesraan di depan Swara dengan Ragini. Kini dia merasakan apa yang dirasakan Swara sangat itu.

"Jadi seperti ini rasa sakitnya melihat orang yang kita cintai bermesraan di depanku dan aku tidak bisa berbuat apa-apa. Sekarang aku merasakan apa yang dirasakan Swara dulu," batin Sanskar sedih.

Air mata Sanskar menetes dengan sendirinya dan dia dengan segera menghapusnya agar tidak diketahui oleh Swara dan Kabir. Kabir selesai membantu Swara memasang kan sabuk pengaman lalu dia membenarkan posisi nya duduk seperti semula. Kabir lalu melajukan mobilnya menuju ke sebuah toko baju.

"Maafkan aku Sanskar karena telah membuatmu sedih dan menyakiti dirimu dengan sandiwara ini. Sebenarnya aku percaya kalau kau sudah mencintaiku. Tapi aku hanya ingin membuatmu berada di posisiku untuk beberapa hari. Agar kau bisa merasakan apa yang aku rasakan selama ini," batin Swara.

"Aku akan melakukan apapun demi melihatmu bahagia Swara. Karena kebahagiaanmu adalah paling utama bagiku," batin Kabir.

"Sanskar kau harus sabar dan menerima semua ini. Ini adalah balasan dari apa yang sudah kau lakukan pada Swara dulu dan sekarang kau mengalaminya. Swara bisa bertahan dengan apa yang sudah ku lakukan selama ini. Jadi kau harus bisa tahan dengan semua ini karena ini hanya untuk beberapa hari saja. Anggap saja ini sebagai ujian cintamu Sanskar," batin Sanskar menguatkan dirinya sendiri agar bisa mengendalikan dirinya dan bersabar.

ANTARA KAU DAN DIA [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang