Kartu Undangan

137 1 0
                                    

Sanskar sampai direstoran dan dia masih menunggu Ragini yang belum datang. Tak beberapa setelah itu Ragini datang. Ragini melihat Sanskar ada disana dan dia akan pergi karena dia pikir dia akan bertemu dengan Swara bukan Sanskar. Tapi Sanskar melihatnya dan segera menghampiri Ragini. Sanskar memeluk Ragini dari belakang dan membuat Ragini kaget. Dengan segera Ragini melepaskan pelukan Sanskar dan membalikkan badannya. Sekarang dia menghadap ke arah Sanskar.

"Ragini aku sangat merindukan mu," kata Sanskar akan memeluk Ragini tapi Ragini mencegahnya dengan tangannya.

"Baiklah. Jika kau tak mau aku peluk. Tapi aku ingin memberitahu mu kabar gembira," kata Sanskar yang terlihat sangat bahagia.

Ragini menghela nafas lalu dia tersenyum dan dia pura-pura bahagia.

"Aku juga ingin memberitahu sesuatu Sanskar," kata Ragini.

Sanskar menarik kursi dan kemudian Ragini duduk. Sanskar juga duduk dan dia terus menatap Ragini.

"Sanskar kau dulu yang katakan apa kabar gembira nya," kata Ragini.

"Baiklah sayang. Aku ingin memberitahumu kalau Ayahku setuju kita menikah asal kau mau menjadi istri keduaku dan aku yakin kau setuju," kata Sanskar menaruh tangannya diatas tangan Ragini.

Tiba-tiba Ragini menarik tangannya dan membuat Sanskar bingung dengan sikap Ragini.

"Maaf Sanskar aku tidak bisa," kata Ragini berusaha untuk tegar.

"Apa maksudmu Ragini? Ragini kau jangan bercanda," kata Sanskar yang belum percaya.

"Sayang maaf telah membuatmu lama menunggu," kata seorang pria yang langsung datang dan dia membawa kartu undangan.

"Tidak papa Laks," kata Ragini.

"Ragini dia siapa dan kenapa dia memanggilmu dengan sebutan sayang?" tanya Sanskar bingung.

"Perkenalkan namaku Laks Khuranna dan aku calon suami Ragini," kata pria itu yang tak lain adalah Laks.

Sanskar masih belum percaya apa yang dikatakan Laks. Ragini mengambil kartu undangan yang dipegang Laks lalu memberikannya pada Sanskar.

"Sanskar ini kartu undangan pernikahan kami. Aku harap kau bisa datang," kata Ragini dengan berat hati dan menyembunyikan kesedihannya.

Sanskar mengambil undangan itu dan air mata Sanskar menetes dengan sendiri nya. Sanskar lalu membaca kartu undangan itu dan betapa terkejut nya Sanskar mengetahui kalau Ragini benar-benar akan menikah dengan Laks 5 hari lagi.

"Ragini apa kau mencintainya?" tanya Sanskar menahan amarahnya dan rasa kecewa karena dia tak mau sampai Laks mengetahui hubungan mereka berdua.

"Iya aku sangat mencintainya," kata Ragini mengepalkan tangannya dan berusaha untuk bersikap seolah-olah bahagia.

"Sayang kita harus pergi sekarang karena masih banyak undangan yang harus kita bagikan," kata Laks.

"Iya Laks," kata Ragini.

Laks dan Ragini berdiri dan Ragini lalu menggandeng tangan Laks membuat Sanskar sangat cemburu. Ragini dan Laks lalu pergi dari sana. Sanskar masih belum percaya Ragini menghianatinya dan Ragini juga akan menikah dengan Laks 5 hari lagi. Sanskar yakin kalau ada alasan dibalik Ragini melakukan itu.

"Aku tidak akan membiarkanmu menikah dengannya Ragini karena aku yakin kau masih mencintaiku," kata Sanskar merobek kartu undangan menjadi beberapa bagian.

Setelah sampai diluar restoran, Ragini langsung melepaskan pegangannya. Ragini dan Laks lalu masuk ke dalam mobil.

"Ragini kenapa kau berbohong pada temanmu kalau kau mencintaiku. Bukankah kau dan aku menikah karena perjodohan," kata Laks.

Ragini sudah tak bisa membendung air matanya dan dia menangis. Laks khawatir karena Ragini tiba-tiba menangis.

"Ragini jangan menangis, aku tak bisa melihatmu seperti ini. Jika kau benar-benar tak ingin menikah dengan ku. Aku akan menyuruh ayahku untuk membatalkan pernikahan kita," kata Laks yang tak tega melihat Ragini bersedih.

"Aku tidak papa, aku hanya sedih karena aku akan segera meninggalkan rumah ibuku. Ibu akan tinggal sendiri nantinya," kata Ragini berbohong.

"Ibumu akan ikut tinggal di rumahku Ragini. Jadi kau tak perlu sedih," kata Laks menghapus air matanya Ragini.

"Terima kasih Laks," kata Ragini.

Disisi lain, Swara sudah menyiapkan manisan untuk Sanskar karena Sanskar dan Ragini akan menikah.

"Aku benar-benar tak tau apa yang kau pikirkan Swara. Kau membuat manisan untuk Sanskar karena dia akan menikah lagi," kata Sujata yang bingung dengan sikap Swara.

"Sebenarnya ini berat bagiku, tapi jika aku tak memberikan manisan padanya. Pasti dia mengira kalau aku tak setuju dan aku tak bahagia. Itu alasan kenapa aku melakukan ini dan dia juga hanya menganggapku sebagai sahabatnya," batin Swara sedih.

Sanskar sampai di rumah dan dia melihat orang tuanya dan Swara ada disana. Tak ada raut kebahagiaan diwajah Sanskar tapi hanya ada rasa kecewa dan sedih.

Swara menghampiri Sanskar dengan membawa piring yang berisi manisan. Swara pura-pura bahagia untuk Sanskar dan Ragini.

"Selamat Sanskar karena sebentar lagi kau akan menikah dengan Ragini.  Aku turut bahagia untuk mu dan juga Ragini. Sekali lagi aku ucapkan selamat untuk pernikahan keduamu yang akan segera terjadi," kata Swara.

Ram dan Sujata pergi dari sana karena mereka masih marah pada Sanskar dan juga mereka tak bisa melihat penderitaan Swara. Sanskar masih diam saja dan tak mengatakan apapun. Swara mengambil satu manisan dari piring itu dan akan menyuapi Sanskar. Tapi Sanskar tak membuka mulutnya dan akhirnya Swara menaruh kembali manisan itu di piring. Swara memberikan piring yang berisi manisan itu pada Sanskar dan Sanskar menerimanya. Swara lalu bergegas pergi menuju kamar dan dia menangis. Sanskar melihat manisan itu lalu dia membanting piring itu. Sanskar kemudian pergi ke kamarnya. Dikamar Swara menangis tanpa membuat suara sedikit pun. Sanskar sampai didepan kamarnya dan pintunya terkunci.

Tok tok tok tok

Sanskar mengetuk pintu dengan keras tanpa mengatakan apapun. Swara yang mendengar ketukan pintu langsung menghapus air matanya. Swara lalu membukakan kunci dan membuka pintu. Sanskar langsung masuk ke dalam.

"Kenapa kau melakukan ini Swara?" tanya Sanskar.

"Aku sama sekali tak melakukan apapun," kata Swara yang tak mengerti apa maksud Sanskar.

"Kenapa kau membuat manisan dan aku sama sekali tak menyukai itu,"kata Sanskar marah.

"Aku hanya ingin merayakan kebahagiaan mu saja Sanskar. Aku sahabatmu dan aku juga bahagia untuk mu," jelas Swara.

"Itu semua tak akan terjadi karena Ragini akan menikah dengan pria lain," kata Sanskar menangis dan membuat Swara terkejut.

ANTARA KAU DAN DIA [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang