Jisoo semalam mendapatkan pesan dari doyoung yang membuat hati nya menjadi hancur berkeping keping, bahkan Wendy yang melihat pesan tersebut juga merasa kesal dan segera memblokir semua nomor dan social media doyoung berserta teman teman nya secara paksa.
Sejak tadi jisoo menangis diam diam dan duduk di ujung perpustakaan sendirian agar tidak ada yang melihat nya menangis.
Hati jisoo benar benar merasa perih karena pesan dari doyoung, bahkan kini luka yang doyoung berikan menjadi bertambah bukan nya membaik.
Handphone jisoo sejak tadi juga bergetar karna notifikasi panggilan dan pesan yang berasal dari sehun dan Wendy, mereka berdua benar benar sangat khawatir dengan jisoo.
Bisa jisoo tebak jika sehun dan wendy pasti sedang mencari nya, tetapi jisoo sedang tak mau bertemu mereka karna jisoo masih ingin menangis sepuasnya.
Jika jisoo bertemu dengan sehun dan wendy dalam keadaan menangis pasti ia akan mendapatkan Omelan terutama dari sehun, mereka berdua memang tak suka melihat jisoo menangis karna doyoung.
Dan jadi nya jisoo terpaksa harus bersembunyi dari mereka untuk sementara waktu agar jisoo bisa mengeluarkan unek unek nya.
"Nangis lagi? Kangen Indonesia atau gimana?" Tanya laki laki yang wajah nya tak asing bagi jisoo
"Kamu yang di bandara kan?" Tebak jisoo dan laki laki itu mengangguk, lalu laki laki tersebut duduk di samping jisoo dan memberikan jisoo sekotak tissue kecil.
Dengan senang hati jisoo menerima tissue pemberian laki laki tersebut, lalu jisoo mengelap air mata nya.
"Taeyong Ghaesan Poernomo, panggil aja taeyong" laki laki tersebut mengulurkan tangan nya pada jisoo
Jisoo dengan senang hati membalas uluran tangan tersebut "Jisoo Sehan Putriwijaya, panggil aja jisoo atau chu"
"Kayaknya setiap saya ketemu kamu pasti kamu selalu nangis, kamu kenapa? Kangen Indonesia ya?" Tebak taeyong
"Nggak, aku cuma lagi patah hati aja" ujar jisoo
"Patah hati sewajarnya aja, jangan berlebihan dan jangan kurang karna sesuatu yang berlebihan dan sesuatu yang kurang itu gak bagus" jelas taeyong
"Hmm iya aku tau" ujar jisoo
"Kalo kamu tau harus nya besok besok kamu udah gak nangis lagi, sayang kalo kamu nangis kecantikan kamu bisa luntur" kata taeyong yang mencoba menghibur jisoo.
"Iya aku tau, btw kamu jurusan apa?" Tanya jisoo
"Aku bisnis" jawab taeyong
"Loh sama, aku juga bisnis" heboh jisoo, taeyong yang panik karna suara jisoo terlalu besar segera membekap mulut jisoo.
"Pelanin suara nya jisoo, nanti kita kena tegur sama madam delta" waswas taeyong dan jisoo mengangguk mengerti
Taeyong dan jisoo asik mengobrol, mereka berdua bahkan bertukar Instagram dan nomer karna mereka berdua merasa bisa saling mengandalkan satu sama lain.
"Oh bagus, di cariin ternyata lagi sama cowo" sehun menjewer kuping jisoo
"Aduh, sakit kak sehun!" Kesal jisoo
"Kak sorry, jangan kasar sama perempuan" taeyong menarik jisoo dari sehun dengan pelan
Jisoo dan sehun pun menertawakan taeyong, wendy yang baru datang menghampiri mereka pun di buat kebingungan.
"Hahaha taeyong, kak sehun gak kasar kok emang kita suka bercanda begitu aja" jelas jisoo
"Iya santai aja, gw juga gak akan kasar sama jisoo karna jisoo udah gw anggap kayak adik sendiri" ujar sehun sambil memeluk jisoo
KAMU SEDANG MEMBACA
My Possessive Boyfriend || Doyoung • Jisoo
FanfictionGimana sih rasanya punya pacar posesif? Gak tau, tanya aja jisoo soalnya si doyoung posesif. (END)