Happy reading!
💐💐💐
Sinar matahari pagi tembus dari balik kaca dengan bingkai jendela besar yang gordennya telah tersingkap, mengusik ketenangan Rosé yang hingga detik ini masih bergelung nyaman di dalam selimut dengan mata yang masih terpejam menikmati bunga tidurnya bahkan di saat jarum jam kini telah menunjuk pada angka 10."HOAMMM!!"
"Selamat pagi." Adalah suara Rosé yang mengawali paginya dengan terduduk dan mengangkat kedua lengannya tinggi-tinggi sembari melemaskan otot-ototnya yang terasa kaku masih dengan kedua mata yang terpejam enggan menampakkan eksistensinya.
Ia pun menguap lebar sembari mengumpulkan sisa nyawanya yang masih tercecer di awang-awang.
Perlahan namun pasti Rosé kini tengah memaksakan diri membuka kedua matanya.
Hingga akhirnya kedua manik milik Rosé yang sedari bangun tadi terasa seperti dilem saking lengketnya itu pun terbuka.
Kesan pertama yang ia dapat adalah sepi, pemuda bergigi kelinci itu tak berada di kamar ini.Rosé kembali mengedarkan pandangan dengan tangan yg kini menggaruk asal rambut menterengnya yang memang sudah berantakan seperti rambut singa itu. Pandangannya pun turun ke kasur yang kini sama semrawutnya dengan wajah gadis itu, awalnya ia tak menyadari sesuatu, hingga tanpa sengaja tatapan gadis itu pun jatuh pada tubuhnya sendiri.
Ah ... lebih tepatnya ke piyama dengan bahan licin mengkilap yang kini melekat di tubuhnya alih-alih gaun pengantin kemarin.
Mata Rosé membulat dengan sempurna, rahangnya jatuh membuat posisi mulutnya menganga lebar membentuk huruf O, dengan isi pikiran yang kini dihinggapi oleh berbagai prasangka buruk hingga pada akhirnya ....
"JEON JUNGKOOK!! DIMANA LO HAH?!" Suara Rosé naik beberapa oktaf.
"BERANI-BERANINYA LO NGE-UNBOXING GUE DISAAT GUE LAGI GAK SADARKAN DIRI!!!"
"KELUAR LO SETAN!" Maki Rosé setelah melompat turun dari atas kasur dengan kedua mata yang berapi-api.
Tes tes..
Gemericik air dari dalam kamar mandi menyapa rungunya, lantas dengan langkah terburu Rosé pun membawa tungkainya mendekati kamar mandi dan menggedor pintunya dengan membabi buta.
"HEH PANTAT CORGY! LO DI DALEM KAN?! KELUAR LO KELINCI JADI-JADIAN!" Ucap Rosé masih dengan tangan yang menggedor kuat pintu kamar mandi persis seperti debt colector yang tengah menagih hutang.
Pintu terbuka menampilkan Jungkook dengan rambut basahnya serta handuk yang tersampir di pundak yang kini terlapisi kaus oblong berwarna hitam dan kemudian dipadu padankan dengan celana rumahan selutut.
Sejenak waktu serasa berhenti kala manik kembar berkelir cokelat terang milik Rosé memandangi sosok pemuda yang kini berstatus sebagai suami (terpaksa)nya itu.
"Ngapain sih lo teriak-teriak kek di tengah hutan gitu. Mana gedor pintunya gak slow lagi, mau boker lo?" Tanya Jungkook dengan alis terangkat sembari mengeringkan rambutnya.
Rosé kembali pada dunia dan teringat tujuan awalnya untuk menyumpah serapahi pemuda itu.
"Semalem gue inget banget masih pakek gaun nikahan kemarin, sekarang kenapa malah ganti jadi piyama?!"
"Lu modus kan ngambil kesempatan dalam kesempitan!"
"Hah?" Sahut Jungkook tak mengerti.
"Ngaku! Lo udah nge-unboxing gue kan semalem!!!" Tuduh Rosé dengan menuding pemuda di hadapannya itu mempergunakan jari telunjuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Replacement Bride
Fanfiction💐 Niat awal seorang Roseanne Park menginjakkan kaki kembali ke tanah kelahiran kedua orangtuanya adalah untuk memenuhi undangan pernikahan milik saudarinya, bukannya untuk menikah dengan seorang pemuda yang bahkan tidak ia kenal siapa gerangan. Ros...