Halo!
* Chapter ini ditulis setelah aku curi-curi waktu pas lagi kelas online tadi karena gak sengaja liat notif dari book ini. Huhu makasih banyak buat yang udah nyempetin baca dan vote chapter-chapter di buku ini, percaya deh notif-notif dari kalian tuh bener-bener naikin mood aku^^.
Happy reading bestie-deul 💜.
💐💐💐
Pemuda dengan ciri khas gigi kelincinya itu berjalan gontai memasuki mansion yang kini mulai beranjak sepi karena ditinggal beberapa maidnya.
Jam kerja telah usai dari beberapa waktu yang lalu, itulah mengapa maid-maid di mansion ini kecuali si kepala pelayan telah berangsur kembali ke kediamannya masing-masing.Ceklek.
"F—fishy." Pemuda itu nyaris saja mengumpat karena terlonjak saat mendorong pintu kamarnya dan mendapati seonggok gadis dengan rambut nyentrik tengah berguling nyaman di atas ranjangnya.
"Hai suami! Udah pulang?" Sambut gadis itu dan kemudian membenarkan posisi duduknya dengan lagak seolah ia tak melakukan apa-apa.
"Ngapain lo di kamar gue?!" Tanya Jungkook sambil berjalan ke arah lemari dekat ranjang untuk menaruh tas kerja dan mengambil handuk bersihnya, ia ingin segera membasuh diri.
"Gak ngapa-ngapin sih, gue cuman mau ngasihin ini ke lo." Ungkap Rosé sambil melempar satu amplop ke dekat kaki Jungkook.
"Emang gak ada sopan-sopannya lagi lo jadi orang." Sahut pemuda itu seraya menghela napas dan memungut amplop tersebut.
"Bodo." Ujar Rosé tak peduli dan kembali membawa tubuhnya untuk berguling kesana-kemari di atas ranjang Jungkook, ia suka karena milik pemuda itu jauh lebih empuk ketimbang miliknya.
Berbanding terbalik dengan Rosé, sang empu ranjang memilih untuk tetap berdiam di tempatnya dengan pandangan yang mendelik, ingin rasanya ia marah-marah di depan wajah gadis itu detik ini juga, tapi apa daya tenaganya telah terkuras banyak di kantor tadi alhasil ia pun hanya bisa melengos sambil menghela napas dongkol melihat pergerakan si surai pink lava yang semakin merusuh.
"Awas aja sampe ranjang gue roboh!" Peringat Jungkook.Ia pun beralih membuka amplop yang masih disegel kuat itu.
"Apa nih? Surat gugatan?" Tanyanya sambil menebak asal.
"Tsk, cerai mulu otak lo, baca sendirilah sana!" Sahut Rosé yang kini tengah melompat-lompat kecil di atas ranjang Jungkook dan kembali menarik atensi pemuda itu kala mendengar bunyi decitan ranjang yang timbul akibat pergerakannya itu.
"Gue bilang apa tadi? Awas kalau sampe ranjang gue roboh!"
"Hmm iya iya, bawel banget sih lo. Kayak ibu-ibu komplek aja."
"Lo tuh yang kayak ibu-ibu!" Semprot Jungkook.
"Lagian ngapain sih lo masih nangkring di sini aja? Balik sana ke kamar lo sendiri! Ini surat juga kan udah di tangan gue, nunggu apalagi lo?""Nunggu diusir kamuu nihhh~~." Sahutnya main-main sambil menunjuk-nunjuk Jungkook dengan kedua telunjuknya.
"Kan udah." Balas pemuda itu yang mana tak digubris lagi oleh Rosé.
Tak mendapatkan sahutan lagi, Jungkook pun sedikit mengalihkan pandangannya dari amplop ke Rosé yang kini tengah mengambil ancang-ancang untuk melakukan roll depan.
"Aktif banget, heran." Gumam Jungkook kecil sembari menggeleng kecil melihat tingkah gadis nyentrik yang tidak bisa diam itu."Tiket pesawat sama bookingan hotel?" Cicit Jungkook yang lebih seperti bertanya karena nadanya yang kuat dan tidak seperti orang yang sedang bergumam pada diri sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Replacement Bride
Fanfiction💐 Niat awal seorang Roseanne Park menginjakkan kaki kembali ke tanah kelahiran kedua orangtuanya adalah untuk memenuhi undangan pernikahan milik saudarinya, bukannya untuk menikah dengan seorang pemuda yang bahkan tidak ia kenal siapa gerangan. Ros...