Replacement Bride : 08

790 122 3
                                    

Rosé berjalan cepat memasuki apartemen Jungkook dengan kedua pipi yang memanas. Ia dan pemuda bergigi kelinci itu baru saja kembali setelah mengantarkan orangtua mereka sampai ke lobby.

Jungkook -pemuda dengan gigi kelinci itu- mengekori Rosé sembari memainkan beberapa kunci yang digabung jadi satu, diputar-putarnya benda tersebut pada jari telunjuk kanannya.

"Heh Arum manis! Kemasin barang-barang lo!" Seru Jungkook pada Rosé.

Sayang, agaknya Rosé sengaja menulikan kedua telinganya sementara dari seruan Jungkook tersebut.

"Heh Arum manis!!"

Tuk

Jungkook tak akan kalah begitu saja, dia pun akhirnya memanggil gadis berambut pink lava itu lebih keras lagi dan menimpuknya telak dengan bantal sofa, tenang Jungkook melempar bantal itu dengan hati jadi tak akan sampai membuat Rosé menjadi gegar otak karena terkena lemparan bantal tersebut.

"Ssshh."

Nampaknya itu sedikit berhasil, terbukti dari Rosé yang mendesis kecil dengan gerakan tangan yang mengusak kepalanya sendiri.

"Sakit bego!" Rosé berbalik badan memandang Jungkook sengit.

"Budeg sih lo, korek dulu coba kupingnya." Ucap Jungkook memberi saran.

Rosé merotasikan bola matanya malas masih dengan raut kesal dan jangan lupakan bahwa kedua pipinya masih memanas.

"Siapa yang lo panggil Arum manis?!" Sentak Rosé.

"Ya, lo lah. Rambut lo kan sewarna tuh sama itu makanan, atau lo mau dipanggil rambut nenek aja?" Tanya Jungkook dengan satu alis yang terangkat jenaka dan jari telunjuk kanan yang masih sibuk memainkan kunci-kunci tersebut.

"Gak usah sok akrab lo. Bikin-bikin panggilan gitu kayak bocah SMP aja." Sahut Rosé sebelum melengos ke kamar.

Jungkook mengalihkan pandangannya pada jam yang tersampir di dinding kanan ruang tamu yang kini menunjukkan pukul 12.24.
Jungkook pun kembali memusatkan pandangannya pada bahu sempit Rosé yang kini berjalan menjauhinya dan hampir masuk ke kamar tersebut sebelum akhirnya berhenti lagi-lagi karena seruan dari Jungkook.

"Jam setengah dua kita udah di jalan ke Mansion yang kuncinya udah papa kasih ke gue ini. Itu artinya lo udah harus kemasin semua barang dan printilan lo sekarang juga kalau gak mau gue tinggal." Seru Jungkook mutlak lalu setelahnya pemuda itu berjalan ke arah ruang tamu yang di sisi kiri dindingnya terdapat layar TV lumayan besar.

Rosé masih berdiri di ambang pintu masuk kamar dengan berdiam diri setelah mendengar seruan dari pemuda pemilik apartemen ini, kedua pipi Rosé pun kembali memanas kala mengingat maksud dari papanya Jungkook memberikan mansion tersebut pada pemuda itu dan dirinya alih-alih membiarkan saja mereka berdua untuk menetap lebih lama di apartemen Jungkook yang tentu tidak bisa di bilang kecil ini.

Setelah mendapatkan kembali kesadaran dari acara melamunnya tadi, gadis dengan rambut nyentrik itu pun berjalan memasuki kamar -yang sebenarnya milik Jungkook- dengan menghentak-hentakkan kakinya.


💐💐💐



Kilas balik saat Rosé dan Jungkook saat mengantarkan orangtua mereka ke lobby.

"Kalian berdua yakin mau tinggal di apartemen Jungkook untuk waktu yang lama?" Tanya ayahnya Jungkook, ia berusaha mencairkan suasana sekitar setelah ketegangan yang terjadi diantara ia dan putranya karena pembicaraan di ruang tamu apartemen tadi seraya berjalan bersama ke arah lift.

Replacement BrideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang